Ternyata yang selesai hanya hubungannya, perasaannya belum
Jam istirahat ini ia manfaatkan untuk bercerita kepada temannya. Untuk memberitahu semua yang terjadi padanya, dan hubungannya bagaimana pendapat orang lain? bagaimana menurut sudut pandang orang lain.
"Aku bingung harus gimana." ucap Navya
Sebenarnya Navya tidak ingin menyeret temannya ke dalam hubungannya. Ini adalah urusan pribadinya. Baik Dera maupun Anggi sama-sama berusaha netral dan berpikir dengan kepala dingin, mereka tahu ini bukan urusan mereka jadi sebisa mungkin mereka memberikan pendapat yang menengahi.
"Kalian tu cuma buat waktu Nep. Kalian sama-sama tu bukan sebulan 2 bulan lho, gak gampang. Kalo untuk sifat Karel yang bikin bingung, kembaliin ke diri lo gimana? kalo lo gak nyaman bilang tapi...kalo lo masih ingin dia disini yaudah nikmatin perasaan lo sampai bosen. Mungkin ini pemikiran bodoh ya Nep, tapi cinta itu emang gak pake akal." Dera dan Anggi memberikan pendapat mereka.Mungkin yang dikatakan temannya benar, mereka hanya butuh waktu dan yang TERPENTING adalah komunikasi. Mereka perlu membicarakannya. Navya berpikir apakah ia harus berbicara dengan Karel? tapi nanti dulu, Navya harus memikirkan apa yang akan ia bicarakan. Navya adalah type yang kalau ketemu orangnya langsung, bingung mau bicara apa. Sudah direncanakan saja tiba-tiba blank apalagi tidak. Selama pelajaran berlangsung Navya bahkan tidak fokus, masalah asmaranya benar-benar menganggu.
apa? apa yang akan dikatakan Karel? sepenting itu kah? apa Karel ingin benar-benar mengakhiri hubungan ini? lalu kabar ini kabar buruk atau baik? bukankah kalau begitu, ini yang diinginkan Navya? Navya yang meminta putus harusnya ini bisa menjadi berita bahagia, namun memikirkannya kenapa membuat hati Navya sakit rasanya.
Bel pulang berbunyi Navya keluar dari kelasnya, terlihat Karel sudah menunggu di depan kelas sambil membawa plastik berisikan jus, sepertinya jus alpukat
"Buat kamu, diminum dulu." Karel memberikan jus itu kepada Navya
Mau berbuat baik dulu ya sebelum mau...itu? batin Navya. Padahal kelas Karel lebih dekat dengan parkiran mengapa harus menghampiri kelas Navya yang membuatnya harus memutar arah? apa yang akan mereka bicarakan? perjalanan menuju parkiran hanya hening antara mereka berdua, jika tidak ada suara anak-anak lain mungkin mereka bisa mendengar detak jantung masing-masing saking heningnya.
"Aku tadi udah chat mama karna pulangnya nanti agak malem kayanya. Gapapa kan?" perkataan dan pertanyaan Karel membuat Navya kaget dan heran, sebenarnya apa yang ingin dia lakukan.
"Gapapa, yang penting udah izin." jawab Navya
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚