Selamat tinggal, Karel.
*Disclaimer ini adalah episode flashback terakhir, dan selanjutnya nanti adalah masa sekarang.
Belum sampai sekolah Navya sudah ditodong oleh teman-temannya digrup chat. Navya merasa tidak enak jika hanya memberi oleh-oleh kepada Dera dan Anggi, jadi Navya membelikan teman sekelasnya oleh-oleh walaupun sederhana. Navya memberikan madu klanceng, dan apel khas Malang tidak
lupa keramik vas bunga kecil khas kota Malang untuk teman-temannya. Navya diantar papanya karena barang bawaannya yang banyak, dan kebetulan di depan gerbang Navya bertemu Karel dan Karel pun berniat membantu Navya.
"Yang ini sama aku aja."
Navya kaget karena tiba-tiba Karel datang, sampai diam beberapa detik dan tersadar karena papanya bicara.
"Untung ada kamu Karel, tolong bantuin Vya ya. Om keburu meeting soalnya. Gapapa kan sayang dibantu Karel?"
Navya mengiyakan pertanyaan papanya lalu papanya pun berangkat.Karel berjalan didepan Navya, dan Navya mengikuti dari belakang. Navya membawa satu totebag kecil sedangkan Karel membawa satu totebag besar, dan ia masih mengendong tasnya. Ternyata baru sampai, kebetulan banget ya ketemu, batin Navya. Setelah sampai di kelas, Karel langsung pamit kepada Navya untuk ke kelasnya.
"Ini buat kamu. Ohh...oleh-oleh dari Malang kemarin."
Karel sempat mengirimi pesan Navya mengucapkan have fun, dan mereka sedikit chattingan karena Karel tidak membalas pesannya. Karena hal itu, Navya jadi berpikir membelikan oleh-oleh juga untuk Karel. Tidak salah kan memberi mantan oleh-oleh?
"Makasih Vy, aku duluan ya."
"Iya sama-sama, aku juga makasih."
Karel tidak menjawab ucapan Navya hanya memberikan senyuman saja.6 bulan kemudian
Tidak terasa kalau sudah kelas 12 alisan kelas 3 SMA. Selama 6 bulan terakhir, Karel dan Navya sama sekali tidak berhubungan. Navya dan Karel masih memiliki kontak masing-masing, bahkan masih saling mengikuti disosial media, hanya tidak ada komunikasi sama sekali. Mereka sama-sama aktif disosmed, namun sekarang hanya sebatas viewers. Di sekolah pun mereka jarang sekali bertemu, karena mereka beda jurusan dan kelasnya pun jauh. Jadi untuk kebetulan berpapasan sangat kecil. Kalau dihitung mungkin tidak lebih dari 3x mereka papasan setelah Navya dari Malang itu, itupun mereka hanya saling senyum tidak saling tukar kabar. Karel beberapa kali memposting Lycia disosmednya walau kadang baru 1 jam sudah dihapus. Entah apa maksudnya, yang jelas Navya mulai terbiasa dengan hal itu tapi, bukan berarti hatinya tidak sakit. Manusia memang mahir berpura-pura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚