Bel pulang sekolah sudah berdering, semua siswa beranjak keluar kelas untuk pulang kerumah. Di depan gerbang Navya sudah menunggu Karel karena hampir tiap hari mereka berangkat dan pulang bersama. Sudah sekitar 20menit Navya menunggu di depan gerbang, Karel tak kunjung datang. Padahal sekolah sudah lumayan sepi, tinggal anak-anak yang mengikuti ekstra yang masih di sekolah. Akhirnya Navya menelpon Karel "Dimana Rel?", "Oh bentar sayang, ini habis ngobrol sama temen aku, aku kesana sekarang ya." Tak lama kemudian motor Karel sudah terlihat lalu menghampiri Navya. Navya dengan muka agak cemberut dan tidak menyapa Karel sama sekali. Karel pun memulai percakapan "Sayang marah? maaf ya sayang tadi ada yang ajak ngobrol ngga enak kalo aku tinggal pergi. Maaf ya sayang, mau ice cream dulu ngga?". Navya tetap diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun. Pasalnya, Navya memang anak yang suka silent treatment apalagi dengan Karel. Karena Karel tahu Navya menyukai ice cream, Karel inisiatif berhenti di minimarket untuk membelikan Navya es cream dengan tujuan mengembalikan mood Navya.
"Mau ikut turun ngga sayang? aku beliin ice cream dulu ya?" setelah berbicara Karel mencium kening Navya. Karena kepanasan akhirnya Navya pun ikut turun dan menunggu di kursi depan minimarket, karena Navya sebenarnya ingin segera makan ice creamnya, apalagi ice cream keburu cair kalau harus dimakan di rumah. Sekitar 5menit Karel keluar membawa 1 kantong ice cream berbagai varian, namun semua itu varian kesukaan Navya. "Aku beliin semua kesukaan kamu sayang, ada cookies and cream, cappucino, sama coklat." Dengan singkat Navya menjawab "Makasih", "Iya sayang sama-sama, lucu deh kamu kalo ngambek gini, gemes aku hihi.", dengan sarkas Navya menjawab "Kamu becadain aku? bisa-bisanya pacarnya marah malah dibecadain. Tauk deh!", "Ah sayang bukan gitu lho, aku tu cuma gemes sama kamu, raut wajah kamu lucu, pengen nguwel-uwel. Masih marah karena nunggu lama tadi? maaf ya ayang aku salah bikin kamu nunggu, besok-besok ikut ke parkiran aja ya?" Navya hanya mengangguk-angguk, lalu hanya mengeluarkan suara Hmm saja. "Ya udah dong sayang kalo gitu marahnya, cium dulu gih." Navya yang sudah tidak kaget dengan sikap pacarnya lalu menjawab "Nanti!" Karel yang mendengar pun hanya tertawa dengan jawaban pacarnya.
Selesai makan ice cream mereka melanjutkan perjalanan pulang dan mengobrol sepanjang jalan. "Nanti malem kamu rencana mau kemana sayang?" tanya Navya kepada Karel. "Di rumah aja sayang, tidur kayanya. Gatau kenapa cape banget aku hari ini. Kenapa sayang? mau ngajak keluar?", "Engga sayang, aku nanya aja soalnya aku juga mau dirumah aja, sepupu aku mau kerumah soalnya." Karel pun hanya mengangguk dan tibalah mereka di depan rumah Navya. "Makasih ya ayang udah
nganterin dan ice creamnya tadi ya, maaf juga udah ngambek.", "Gapapa sayangku, wajar kok kalo kamu marah. Mana nih janjinya tadi." Tanya Karel sambil tertawa kecil. Cup! tanpa basa-basi Navya mencium pipi Karel. "Hihi, makasih ya sayang. Aku pulang dulu ya ayang, habis ini mandi terus makan yaa habis itu istirahat. Oke?" Kata Karel lalu mencium pipi Navya. "Iya sayang, hati-hati yaa, sampe rumah kabarin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Fiksi RemajaNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚