Belum cape apa? (special part?)

213 5 0
                                    

Sadar yuk..

Setelah percakapan dengan Karel kemarin, Navya benar-benar bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Kalau ditanya cape gak? ya cape lah, harus maafin kesalahan yang udah diperbuat berkali-kali. Tapi mau gimana? namanya perempuan pasti mendahulukan perasaan. Rasanya Navya ingin menyudahi hubungannya dengan Karel, Navya ingin hidup bebas dan bahagia tanpa rasa cemburu, kecewa, overthinking, dan marah. Namun, perasaan cinta Navya sudah menutup semua kesalahan yang Karel lakukan. Analoginya gini, kita mau pergi ke suatu tempat kita lewat jalan A ternyata jalanannya berlobang bahkan banyak pohon tumbang, harusnya kan puter balik cari jalan lain yang lebih bagus tapi kalau Navya enggak. Dia masih positif thinking di depan sana nanti jalannya pasti bagus kok, cuma daerah sini aja yang berlobang. Padahal enggak! semakin kesana jalannya malah semakin jelek, bahkan bukan cuma pohon tumbang ada juga batu besar yang ngehalangin jalan. Hubungan yang udah terlanjur toxic itu emang sulit untuk dilepasin, candu. Kita tahu itu gak baik buat kita, bakal nyakitin kita tapi entah kenapa rasanya tetep aja kita butuh dia.

Semua hal yang berurusan sama cinta emang gak masuk akal, gak bisa dinalar dan dipikir pake logika. Kalo lo belum bodoh berarti belum cinta. Iya gak sih? karena semua orang yang jatuh cinta itu susah buat realitis, logikanya gak jalan. Mau orang diseluruh dunia bilang kalo dia gak baik buat lo, kalo lo masih cinta ya gak mungkin lo lepas. Sama halnya dengan Navya, mau dikasih fakta kaya gimana pun, ditampar kebohongan dari Karel kaya apapun, kalo Navya nya masih cinta masih kecintaan, sulit mau lepasinnya. Tapi kalau kita bisa lebih cinta diri kita sendiri mungkin logika kita masih bisa jalan.

*Dipart ini banyak kesana-sininya ya, maaf
Bisa tulis dikomentar tentang perasaan atau pengalaman kalian❤️

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang