Didalam perjalanan pulang Navya hanya diam. Beberapa kali Rico mengajak berbicara namun Navya seperti tidak memperhatikan. Akhirnya Rico ikut diam karena ia berpikir mungkin Navya butuh waktu untuk berdiam. Tapi tidak dipungkiri Rico menjadi overthinking sendiri apakah ia mempunyai kesalahan sampai Navya jadi seperti ini. Mereka berdua sama-sama mengalami berisiknya isi kepala Navya.
Disisi lain, Navya masih terus memutar diotaknya kenapa Karel seperti itu. Seperti itu yang dimaksud bukanlah jalan dengan wanita lain, namun mendekatinya tapi akhirnya menjauh secara tiba-tiba dan tidak sekali dua kali. Melihat Karel dengan perempuan tadi, yaitu Lycia terlihat kebahagiaan diwajah Karel, bahkan tatapan Karel kepada Lycia tidak seperti Karel menatapnya, tatapan Karel lebih dalam kepada Lycia. Jika memang Karel bahagia dengan Lycia kenapa Karel masih lari pada Navya? Berapa kali Navya mencoba berpikir dan memahami Karel namun tetap tidak bisa. Sampai ia tidak sadar bahwa daritadi ia hanya diam melamun dan tidak mengeluarkan kata apapun.
"Vyudah sampe." ucap Rico namun Navya tidak dengar
"Vy udah sampe." kali ini Karel sambil menepuk pundak Navya
"Ehh..iya kak. Udah sampe ya? cepet banget. Emm..itu...oh iya makasih ya kak, guemasuk dulu. Hati-hati dijalan ya." Navya sampai kebingungan bicara dengan Rico dan kelihatan kelabakan.
"Maaf ya Vy kalo gue ada salah, atau bikin lo ilfeel."
"Kak Rico kenapa? tiba-tiba banget. Orang gaada apa-apa juga."
"Abis daritadi kamu diem aku kira males sama gue, sampe gue ngomong aja lo gak denger."
"Lah iya kak? kalo gitu maaf ya kak. Jadi gak enak."
"Bener lo gak marah atau ilfeel sama gue?"
"Engga kak, bener deh. Cuma tadi ada sedikit problem aja. Maaf ya kak jadi harus ngikutin moodku, gatau diri banget nih emang."
"Santai gapapa, kalo ada masalah boleh kok cerita. Udah masuk sana."
"Iya kak. Hati-hati."Melihat Rico sudah pergi Navya langsung masuk ke rumah. Melihat lampu masih menyala berarti orangtuanya belum tidur. Saat ia masuk, ternyata papanya masih menonton televisi.
"Udah pulang sayang?" tanya papanya
"Iya pa, papa nungguin Vya?"
"Engga, ini lagi nonton film lama. Film Jackie Chan gak sadar udah jam 11 malam ya."
"Yaudah papa tidur sana, mama pasti juga udah tidur. Navya naik ya pa."
"Iya sayang, good sleep ya."
"Too papa sayang."
(ngetik sendiri jadi pengen punya keluarga kaya gini)Karena mood Navya sedang tidak baik, ia tidak ingin membuka HP karena sedang tidak mau tau apa-apa. Ia hanya mendengarkan musik lalu membersihkan diri dan memilih tidur, bahkan ia tidur sambil musik masih dinyalakan agar tidak kepikiran apapun atau overthinking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Fiksi RemajaNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚