flashback
Navya tetap pulang bersama Karel. Saat melihat Karel, hati Navya sangat sakit. Bagaimana mungkin Karel bisa seperti itu? apakah dia tidak memikirkan Navya? tapi Navya pun bingung harus bagaimana menghadapi Karel. Navya tetap berusaha tersenyum dan menanggapi Karel seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tidak ada raut atau perilaku yang menunjukkan rasa bersalah Karel kepada Navya. Mengetahui Karel bersikap seperti itu membuat hati Navya terasa sesak dan sangat tidak kuat menahan air mata. Karel masih memerlakukan Navya seolah-olah Navya adalah satu-satunya dihati Karel. Karel sangat manis, manja, care, dan effort. Jika Karel bersikap buruk seperti acuh, selalu sibuk atau cuek mungkin Navya akan sampai hatinya untuk meninggalkan Karel. Namun, Karel masih tetap bersikap manis sehingga membuat Navya semakin bingung. Kalau Karel udah gak sayang aku kenapa Karel gak berubah? Tapi kalau dia masih sayang kenapa kamu gitu Rel? pertanyaan yang terus muncul diotak Navya.
Karel sempat mengajak Navya untuk mampir makan dulu, tapi Navya menolak dengan alasan tidak enak badan. Langsunglah Karel mampir di apotek untuk memberikan Navya obat. Hati Navya tambah sesak dan akhirnya ia pun menangis. Hatinya sesak karena, Karel benar-benar tidak berubah seperti tidak terjadi apa-apa. Karel seperti masih sangat menyayangi Navya. Karel yang terkejut kenapa Navya menangis pun memeluk Navya dan mengusap airmatanya
"Kenapa sayang? ada yang ganggu kamu? atau aku?"
Navya masih menangis sesegukan, dan Karel mencoba menenangkan Navya dengan memeluk erat Navya, dan menepuk-nepuk pundak Navya yang mengisyaratkan kalau Karel akan selalu ada untuk Navya dan akan selalu melindunginya.
"Cuma terharu aja, kamu baik."
"Sayangggg....aku udah khawatir banget lho. Yaudah ayo pulang, kayanya kamu emosional karena kamu sakit deh. Ini obatnya ya, aturan minumnya udah ditulis disitu kok sayang. Nanti aku pesenin makanan. Oke?"
Navya tidak menjawab dan hanya mengangguk. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan ke rumah Navya.Sesampainya di rumah Navya, Navya tidak menawari Karel untuk masuk kerumahnya terlebih dahulu. Navya hanya mengucapkan terimakasih dan mengatakan hati-hati kepada Karel. Sebenarnya Karel bingung akan sikap Navya yang tiba-tiba berubah, namun ia masih positive thinking mungkin karena Navya tidak enak badan makanya dia bersikap seperti itu. Sampai dikamar, Navya langsung meraih handuknya untuk mandi. Navya lama melamun dikamar mandi, sampai tiba-tiba airmatanya menetes. Menyadarinya, Navya langsung melanjutkan mandinya dan ganti baju. Dari kamar mandi terdengar suara notif HP Navya, dan setelah dibuka ternyata itu dari Karel. Karel yang cemas karena Navya tidak memberi kabar apapun, mengirimi spam chat kepada Navya.
Navya pamit untuk tidur dan menggunakan alasan tidak enak badan kepada Karel. Navya hanya ingin sendiri, melamun, bahkan menangis. Pikiran Navya kalut dan tidak tahu harus bagaimana. Tidak lama Navya mendapat notif dari Instagram dan ternyata Karel memposting foto PAP Navya tadi diInstagram. Bisa ya kamu Rel kaya gini padahal udah ada yang lain.
Karel berkali-kali mengirim pesan kepada Navya, menanyakan keadaan Navya, menelpon Navya, dan ingin video call dengan Navya. Tapi Navya tetap diam seolah-olah dia tidak tahu. Karel pun berpamitan kepada Navya ingin pergi nongkrong bersama temannya, Navya mulai negative thinking dan mengirim pesan kepada Karel
Setelah mengirim pesan itu, Navya memblokir semua sosial media Karel. Jujur Navya takut
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice?
Teen FictionNyatanya mau setulus apapun, kalo yang dipengen bukan kita, mau apa lagi? maaf ya ceritanya berantakan banget karena ini baru pertama kali aku nulis:( gak lupa makasih bgt buat semuanya yang udah support😚