Semakin dekat

89 2 0
                                    

Sejak saat itu, Navya dan Rico menjadi semakin dekat. Bahkan dalam seminggu kemarin mereka terhitung 3x makan siang bersama. Mungkin menurut kalian ini hanya sekedar makan siang. Bagaimana bisa mereka tidak satu divisi tapi bisa makan siang bersama jika tidak dekat? baik Navya maupun Rico sama-sama nyaman dengan satu sama lain, tapi kalau ditanya soal perasaan belum ada jawaban yang pasti. Mereka juga juga sering chattingan yang berawal dari saling komen story satu sama lain. Entah hanya sekedar ingin berkomentar atau sebagai kedok juga tidak pasti.

Jum'at saat makan siang kemarin mereka berbincang dan Navya membicarakan hal-hal yang sudah tidak lama ia lakukan dan ingin sekali melakukannya lagi, yaitu malam mingguan distreet food, sudirman street (maaf gak terlalu tau daerah Bandung). Tanpa basa-basi pun Rico mengajak Navya malam mingguan disana jika Navya tidak ada acara.
Flashback makan siang
"Gue free nih, kesana malam minggu mau gak?" tanya Rico pada Navya
"Ehh..tapi lo free gak?" Rico bertanya lagi untuk memastikan.
"Beneran kakak ngajak aku kesana?" Navya menjawab dengan sangat antusias.
"Beneran kalo lo mau."
"Ya gausah pake mikir lagi lah aku, jelas mau. Kan gue tadi cerita kalo pengen kak."
"Oke jam 7 gue jemput yaa."
"Asikkk...."

Seperti janji Rico, jam 7 ia menjemput Navya ke rumahnya setelah dishare loc oleh Navya, karena ia tidak tahu rumah Navya walaupun kenal sejak SMA. Rico yang merasa tidak enak menunggu diluar akhirnya masuk serta ingin meminta izin kepada kedua orangtua Navya. Ditempat lain, Navya mengintip keluar dari jendela kamarnya ternyata mobil Rico sudah terparkir di depan rumahnya. Navya sedikit panik karena ia masih bingung memilih pakaian. Navya bimbang ingin memakai kaos tapi takut dingin kalau malam, ingin pakai casual tapi terlalu rapi hanya untuk hunting food. Akhirnya pilihannya jatuh kepada cardigan coklat yang dipadukan dengan kaos putih, dan memakai celana jeans light blue serta slingbag berwarna coklat. Untuk sandal ia memilih memakai crocs warna putih. Belum sempat ia ganti baju tiba-tiba mamanya mengetuk pintu kamar dan masuk.
"Sayang cepetan ya, temen kamu ehh senior kamu udah nunggu, Rico ya?"
"Kak Rico masuk ma?"
"Kenapa? sopan dong berarti anaknya, gak main ngajak kabur anak orang."
"Navya mau ganti baju ma, mama mau liat?"
"Ihh engga, mama keluar aja jangan lama-lama."
"Iya mama cantik."

Karena tidak enak membuat Rico menunggu lama Navya buru-buru ganti baju sampai hanya membawa jeday saja karena tidak sempat menstylist rambutnya. Setelah 10 menit ganti baju Navya turun, dan ternyata Rico sedang berbicara dengan papanya.
"Seru amat, ngomongin apa nih?" tanya Navya dengn raut wajah kepo.
"Kamu." tidak disangka papanya dan Rico menjawab itu secara bersamaaan, dan membuat seisi ruangan pun tertawa kecuali Navya yang sedikit bete.
"Engga sayang, papa tadi lagi nanya tentang advertise perusahaan kamu."
"Dih papa, bukannya gak boleh ya kaya gitu? jangan niru lho pa, jangan kegocek sama papa lho kak ati-ati."
"Jadi pegawai teladan nih ceritanya. Padahal kalo papa lo sukses juga ngikut lo Vy. Masa papanya sukses gamau" Rico mencoba menggoda Navya.
"Susah emang kalo udah se-geng sama papa. Ma, pa Vya berangkat ya."
"Iya om, Rico izin ngajak Navya ya. Gak pulang malem-malem dan pasti akan selamat sampai kembali kesini om tante."
"Iyaa..kalian hati-hati ya"

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang