Makan malam

90 2 0
                                    

cr : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr : pinterest

Jalanan Bandung malam ini lumayan sepi. Mungkin karena ini sudah tengah malam. Memasuki daerah kota Bandung tadi saja sudah menunjukkan jam 12 malam. Karel fokus menyetir sambil mendengarkan lagu agar tidak bosan, karena partner sebelahnya sudah tidur sejak 1 jam yang lalu. Yang katanya ingin menemani Karel ngobrol agar tidak kesepian malah justru terlelap tidur. Karel sengaja tidak membangunkannya karena kasihan kepada Navya yang terlihat sangat lelah. Namun, saat ini Karel terpaksa membangunkan Navya karena ia bingung harus makan dimana. Pilihannya saat ini hanya makanan cepat saji seperti Mcd, KFC, atau warung makan pinggir jalan.

Karel menepikan mobilnya untuk membangunkan Navya, mendekatkan tubuhnya dan menepuk pelan pundak Navya. Saat membuka mata Navya kaget Karel berada dekat dengan dirinya.
"Ehh sorry, gue mau bangunin lo bukan mau ngapa-ngapain." ucap Karel dengan nada sedikit panik, takut Navya salah paham.
"Astagaa..gue yang harusnya minta maaf karena ketiduran. Lah, ini udah sampe Bandung, daritadi lo nyetir sendiri berarti?" Navya berbicara sambil berusaha membuka matanya yang sangat lengket dan ingin kembali tidur.
"Emang bisa nyetir berdua?"
"Maksud gue gaada yang nemenin ngobrol."
"Santai, ini tadi gue sambil dengerin lagu."
"Masa? kok gue gak denger?"
"Perut lo keroncongan aja lo gak denger, apalagi musik gue. Dah lap dulu tu iler."
"Ihh..paan sih" ucap Navya sambil memukul pundak Karel.

Akhirnya mereka memutuskan makan pecel lele di pinggir jalan karena kurang kenyang katanya.
"Pak, pecel lele satu, yang ayam satu ya? es tehnya 2. Sama sate-sateannya 1 porsi."
"Kok beda menunya?"  Tanya Navya
"Lo kan kurang suka lele. Udah duduk sini."

Mereka sama-sama hening, kemudian Navya membuka obrolan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka sama-sama hening, kemudian Navya membuka obrolan.
"Lo sering kesini ya? ini enak banget lho sumpah."
"Lah lo lupa sama rasanya? ini kan cabang yang deket SMA kita itu. Pak Ujang itu."
"Hah? masa? pantesan enak banget. Gue kira lo sering kesini."
"Ya emang sering sih, sama temen-temen gue kalo habis futsal di gor depan itu."
Setelah selesai makan seperti perjanjian kali ini dibayar Navya, walaupun tadi Karel sudah mengeluarkan uang. Lalu mereka pun langsung melanjutkan perjalanan untuk pulang. Karena jalanan lumayan sepi, mereka berdua pun terdengar sangat hening. Mungkin Navya sangat lelah untuk bersosialisasi lagi, seharian ini tenaganya habis untuk bersosialisasi. Ingin rasanya ia seminggu tidur untuk memulihkan tenaga. Disatu sisi Karel mengerti keadaan Navya yang tampak sangat lelah dan lesu, plusnya ia sudah tidak terlihat pucat seperti belum makan seminggu. Setelah 20 menit berkendara akhirnya sampai di rumah Navya.
"Makasih banget ya. Maaf gabisa nawarin mampir udah malem, pagi malah. Hati-hati dijalan atau mau nginep aja? ntar biar papa yang izin pak RT."
"Ribet amat Nav, gue pulang aja. Besok-besok kalau butuh buat nganter tinggal chat."
"Oh sekarang nambah job jadi supir?"
Keduanya terkekeh karena percakapan ini.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang