Gimana lagi

180 4 0
                                    

Bodoh untuk kesekian kalinya

flashback

Navya dan Karel kembali berbaikan. Navya tidak bisa lama-lama marah kepada Karel. Percuma saja semuanya, Navya gampang sekali luluh. Hari ini Karel mengajak Navya sarapan diluar sebelum berangkat sekolah. Navya yang sudah lama tidak date dengan Karel pun menyetujuinya. Mereka sarapan di warung soto dekat kompleks rumah Karel.
"Maaf ya, jadi harus muter karna jemput aku."
"Kan aku yang ngajak sayang, kok malah minta maaf. Udah ayo sarapan dulu ya."
"Bang, soto spesial 2 ya minumnya teh anget aja. Anget aja ya yang, masih pagi soalnya."
"Iya gapapa."
Mungkin karena Navya marah kepada Karel cukup lama, membuat keduanya malah canggung saat berbaikan. Ditengah kecanggungan mereka justru ketawa saat mata mereka saling ketemu.
"Jadi canggung gini ya." ucap Navya
"Gapapa sayang, aku juga yang salah. Aku yang bakal buka obrolan terus biar gak canggung."
"Ihh..iyadeh iyaa."
Mereka berdua hanya membicarakan seputar sekolah, setelah sekian lama mereka tidak mengobrol dan bertanya keadaan satu sama lain.

Setelah selesai sarapan mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah. Sepanjang perjalanan mereka berdua menyanyi. Ya, menyanyi. Agar suasana menjadi lebih baik. Sesampainya di sekolah, Karel mengantar Navya sampai di depan kelasnya lalu Karel pergi menuju kelasnya. Di kelas Navya sudah ditunggu oleh Dera untuk mendapatkan penjelasan, kenapa Navya mau memaafkan Karel. Padahal Navya sudah menangis sampai sesegukan hanya karena Karel.
"Lo tau temen lo ini kan Der. Gak bisa lama-lama marah sama dia. Terserah lo mau bilang gue bodoh atau apa, tapi gue akuin masih ada yang ganjel dihati gue juga. Mau putus pun percuma, lo tau Karel pasti gamau. Gue sebenernya cape Der, harus gimana gue."
"Gue gak bisa kasih saran si Nep, tapi mungkin informasi Anggi nanti bisa jadi bahan pertimbangan lo. Dia tadi bilang, ada mau disampaiin sama lo. Gue belum tau sih apa, cuma kayanya tentang Lycia itu deh."
"Yaudah istirahat kumpul ditempat biasa."

Jam istirahat telah berbunyi, Navya dan Dera langsung menuju taman belakang sekolah untuk bertemu Anggi. Sesampainya disana ternyata Anggi sudah menunggu dan membawa 3 minuman yang diletakkan disampingnya. Anggi memberikan minuman tersebut kepada Navya dan Dera
"Gue tadi keluar cepet, beli minum dulu deh. Minum dulu gih."
"Thanks Nggi."
Navya masih menceritakan bagaimana masalahnya kemarin dengan Karel. Setelah Navya selesai bercerita, Anggi menambahkan
"Nep, mau gimanapun keputusan yang lo buat, kita berdua bakal selalu support lo. Tugas kita cuma ngasih tahu kebenaran, dan ngingetin tapi semua keputusan ada di lo. Kita berdua tau banget gimana perasaan lo ke Karel, gimana karakter lo, gimana kalo lo udah cinta sama cowok. Sebelumnya gue minta maaf dulu, mungkin apa yang gue omongin bakal nambah pikiran lo, atau malah nyakitin perasaan lo lagi. Kemarin gue gak sengaja denger, si Desta sama Rion temen futsal Karel bilang kalau Karel gak bisa ikut futsal karena pergi sama ceweknya. Si Rion nanya dong. Navya ya? gitu, tapi Desta jawab bukan deh kayanya, rambutnya pendek soalnya warna kecoklatan gitu. Abis itu mereka berdua pergi. Gue aja syok Nep dengernya, tapi gue gatau tepatnya kapan mereka pergi."
Mendengar hal tersebut Navya hanya bisa terdiam dan bingung harus menjawab apa. Sama sekali tidak terlintas kata apapun di otak Navya. Navya pun tidak bisa menahan airmatanya dan kemudian menangis.
"Nangis Nep, nangis sepuas lo. Gapapa kok gak harus dilepas sekarang kalo emang masih sayang. Jalanin aja sampe lo cape, ntar kalo dah cape pasti lo gak ada alasan lagi buat nahan dia pergi. Apapun itu kita disini Nep." kata Dera
Mungkin benar kata Dera, mau seluruh dunia bilang "Tinggalin dia, tinggalin dia. Dia gak pantes buat kamu, u deserve better." tapi kalo hati kita masih kecintaan, ya gak mungkin bisa. Kalo kaya gitu, nanti balikan lagi disakitin lagi. Walaupun memang, pemikiran yang kaya gitu tu pemikiran bodoh, tapi bukan cinta kalo gak bodoh.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang