Overthinking

302 8 0
                                    

"Lo tanya sama Karel aja Nep, tu cewe siapa. Biar clear gitu lho masalahnya, komunikasi tu penting tauu." Dera memberikan nasihat kepada Navya. "Bener tu Nep, lo tanya aja deh pancing-pancing dulu gitu. Jangan langsung marah tapi, pelan-pelan dulu." tambah Anggi. "Yaudah deh, ntar gue coba. Makasih ya guys udah bantuin gue." mereka bertiga pun berpelukan untuk saling menyemangati. "Eh, Der lo gimana sama kak Iqbal? ada progress? atau sama malah sama kak Devan? cerita lah, lama lho lo ngga cerita." tanya Navya secara tiba-tiba. "Ah iya nih si Dera, diem-diem mulu kagak cerita. Cerita napa!!" kata Anggi sambil memukul pundak Dera. "Iya iya nih gue cerita. Gue udah mulai deket nih sama Iqbal, sering komen story gue gitu dan ya gue ngrasa nyaman lah lama-lama. Mana dia effort banget tau ngga? Gue sering banget di gofood-in."

Aaarrrggghhh... teriak mereka bertiga karna gemas dengan cerita Dera, tanpa sadar pun mereka dilihat oleh beberapa pengunjung cafe. "Ihh jangan keras-keras napa sih, malu anjir." kata Anggi kepada kedua temannya. "Yaudah gue lanjut nih ya, Iqbal tu selalu ngabarin gue kalo mau pergi kemana-mana, telat bales pun dia minta maaf dan bilang habis ngapain, sleep call tiap hari. Aarrrgghhh...pokoknya seneng banget deh hati gue." cerita Dera pun membuat mereka bertiga tersenyum gemas. "Terus? gimana? pacaran lah minimal." Navya yang sedang menggoda Dera. "Tapi ngga sampe disitu gays, kalian tau apa? kak Devan terang-terangan DEKETIN gue lagi anjirrr. Dia suka komen-komen distory gue, tiba-tiba perhatian, dan flirty banget gitu lho." ekspresi yang awalnya pada gemes menjadi agak sinis. "Gatau kenapa ya, kalo pas kita suka sama orang, tu orang gasuka kita, giliran kita ikhlas eh dia dateng lagi. Kan anjir." quotes hari ini dari Anggi. "Iya ih, ikut kesel deh Der, terus lo mau gimana sekarang? pokoknya apa yang bikin lo bahagia, kita berdua pasti support kok." Navya mencoba mendukung Dera dengan segala keputusannya.

"Gatau deh gays, gue mau jalanin dulu aja. Gatau siapa yang bakal hati gue luluh nantinya. Eh btw udah mau maghrib nih, balik yuk." ajak Dera pada kedua temannya. "Eh iya ya, haduh keasikan ngobrol daritadi. Yaudah gue bayar dulu ya, tungguin gue tapi." Navya pun berjalan ke arah kasir untuk membayar tagihan makan mereka. "Ntar gue transfer punya gue." , "Gue juga" ucap Dera dan Anggi. "Halah gausah, santai aja. Kalian hati-hati ya? sampe rumah kabarin. Makasih semua." , "Hati-hati juga ya. Bye Nep." ucap Dera bareng dengan Anggi, karena Dera menebeng Anggi dan Navya naik taxi, sebab tadi berangkat bareng Karel.

Sampai rumah Navya meletakkan tasnya lalu mengambil handuk untuk mandi, namun sebelum itu Navya membuka HP terlebih dahuu. Terpantau ada 5 notif pesan dan 1 panggilan dari Karel. Navya memang tipikal orang yang malas membuka HP ketika dia sudah keluar dengan temannya atau yang lain. Navya lebih memilih menikmati moment daripada harus membuka HP. Tidak ingin menambah masalah kemudian Navya meminta maaf kepada Karel.

 Tidak ingin menambah masalah kemudian Navya meminta maaf kepada Karel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah pukul 20.00 tapi Karel belum menjawab pesan Navya. Awalnya dia berpikir bahwa Karel mungkin ketiduran atau apa, tapi setelah menonton live instagram salah satu temannya Karel, ternyata Karel sedang nongkrong di luar dengan teman-temannya. Navya awalnya sadar diri bahwa dia tadi sempat mengabaikan Karel "Karel kenapa ya kok ngga ngabarin aku kalo keluar nongkrong sama temennya. Apa Karel masih marah? yaudah lah mungkin emang Karel masih marah." gumam Navya dalam hatinya sambil menonton live teman Karel. Ditengah Navya sedang menonton live, ternyata Navya menemukan fakta lain bahwa, cewek yang pernah nongkrong dengan Karel yang bernama Lycia, ternyata ikut nongkrong saat itu. Sontak Navya langsung kaget, jantungnya berdegup kencang, dan badannya melemas. "Kok ada cewek itu lagi. Ya ampun Rel, sebenernya aku gamau salah paham sama kamu, tapi ini bukan sekali Karel." bicara Navya dengan dirinya sendiri sambil menahan air matanya agar tidak keluar.

Mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Navya, karena selain menunggu kabar dari Karel, Navya pasti akan overthinking tentang Lycia. "Aku harus apa ya biar bisa tidur, aku gamau sedih karna hal ini doang. Aarrgghhh...tapi ngga bisa." lama kelamaan Navya menetaskan air mata, dan pikirannya pun semakin kemana-mana.

Second Choice?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang