02

763 65 12
                                    

Dibilang tampan, tentu saja. Ini Shin Yechan yang mereka bicarakan.

Awalnya, baik Jaehan maupun Sebin pikir, Yechan hanyalah anak magang biasa di kantornya.  Bocah tengik yang pilih-pilih ingin bersikap sopan pada siapa, sesukanya dia saja.

Kenyataan berkata, Yechan adalah anak bungsu dari CEO mereka. CEO adalah karyawan juga. Itu benar, tapi CEO perusahaan itu tak lain dan tak bukan adalah istri dari ownernya. Jadi, little Shin ini tetaplah memiliki tahta tertinggi di kantor ini.

Yang lebih mengherankan lagi adalah nasib Jaehan dan Sebin.

"Aku juga heran kenapa kita selalu bersama."

Tak hanya bekerja di kantor yang sama, tapi bagian yang mereka tempati pun sama. Tempat duduk mereka saling berhadapan satu sama lainnya. Setiap hari ruangan penuh dengan candaan keduanya.

Setengah dari penghuni lantai tempat mereka bekerja sudah tahu, bahkan ada yang salah paham dengan hubungan antara Sebin dan Jaehan, mengira mereka berdua adalah pasangan.

Bagaimana tidak? Segalanya mereka bagi berdua. Minum di tempat yang sama, tempat bekal pun dengan motif yang sama, bahkan memakai barang couple sudah biasa mereka lakukan.

Aneh sebenarnya jika tidak ada perasaan lebih di antara keduanya. Yang memang, tak ada perasaan selain kasih sayang sebagai sahabat.

Terbukti saat pertama kali anak-anak magang di kantor mereka datang.

Ada dua bocah jangkung yang terlihat menonjol di antaranya. Dan satu yang begitu menarik perhatian Jaehan, namun saat Jaehan menoleh ke arah Sebin, rupanya sahabatnya sehidup sematinya itu juga tengah menatap satu titik yang sama, orang yang sama.

Shin Yechan yang tengah tersenyum menampilkan eye smile-nya yang menawan.

Jaehan dan Sebin, keduanya ternganga, mengucapkan frasa yang sama, "Daebak ..."




**




Jang Sebin, pria itu merupakan social butterfly. Keramahan dan kerandomannya berada di level yang berbeda. Menjadi penghidup suasana, bahkan hanya dari suara tawanya saja sudah membuat teman-temannya bahagia. Mungkin tertawa dengan berderai air mata.

Kim Jaehan, kepribadiannya tak jauh berbeda. Hanya saja sedikit lebih terkendali tampaknya. Kelucuannya adalah senjata. Tak ada yang tak luluh jika ia sudah mengeluarkan aegyo-nya. Walau tetap ada sisi gloomy yang ia miliki.

Daripada sepasang kekasih, keduanya lebih seperti  anak kembar yang tak terpisahkan.

Semua terasa damai dan berjalan sangat normal, hingga bocah tengik yang kita bicarakan tadi masuk ke dalam ruangan mereka untuk pertama kali.

Pria berkemeja putih dan jas abu-abu itu memperkenalkan diri seperti biasa. Menyebutkan nama dan memohon bantuan dari segenap karyawan yang ada di sana. Begitupun beberapa pekerja magang lainnya yang melakukan hal yang sama.

Di mata Jaehan dan Sebin saat itu, mengapa hanya Yechan saja yang paling bersinar dan mengusik atensi mereka? Tak ada yang spesial seperti yang Yechan lakukan sebelumnya.

Cinta pada pandangan pertama? Atau mungkin hanya ketertarikan sesaat saja?

Mereka akan tahu nanti. Yang jelas sejak saat itu, Sebin dan Jaehan saling berkompetisi. Siapa di antara mereka yang pertama berhasil mencuri hati dari Shin Yechan ini.




**


**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Triangle✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang