25

408 65 7
                                    

Jaehan tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Terkejut? Sudah pasti.

Merasa bersalah?

Ia tidak tahu apakah ia salah di sini.

Apakah ia salah karena tidak menyadari ada yang menyukai?

Apakah ia salah karena kesalahpahaman yang bahkan tidak ia mengerti ini?

Juga, soal surat yang Kevin sebutkan dalam diary ...

"Aku tidak pernah menerima surat apapun. Yechan, kau percaya padaku, 'kan?"

Satu-satunya hal yang membuat Jaehan ketakutan hanyalah ketidakpercayaan.

Jika Yechan tak mempercayainya, ia bisa hancur karenanya.

"Bahkan jika aku menerima pun, apa kau pikir aku adalah orang yang tega mengatakan hal itu pada semua orang?"

Bahkan saat ia dekat dengan Yechan pun Sebin sampai marah karena ia yang terus menyembunyikan.

Jaehan menggenggam erat buku yang kini tertutup.

"Jadi, apa kau mendekatiku karena ini? Yechanie ... apa kau tak benar-benar menyukaiku selama ini?"

Jaehan harusnya meminta maaf pada Yechan, bisa dikatakan ia salah satu penyebab Kevin tiada walaupun ia tahu itu bukan kesalahannya.

Namun, hati dan pikirannya lagi-lagi tak sejalan. Daripada meminta maaf, daripada mengakui sesuatu yang bukan kesalahannya, sesuatu yang terjadi atas ketidaktahuannya, Jaehan memilih untuk menanyakan hal yang jauh lebih menyakitinya. Bagaimana jika Yechan menjawab iya?

"Awalnya, iya ..." Yechan menjawab jujur apa adanya.

Jaehan memandang Yechan, matanya penuh luka, rasa tak percaya.

"Tapi, hyung ... apa pernah sekali saja kau merasakan ketidak tulusan dari apapun yang kulakukan?"

Jaehan hampir meledak, namun seolah ia disiram air dingin, Jaehan menyadari bahwa tak pernah ia rasakan sebuah kepalsuan.

"Aku hanya ingin tahu seperti apa Kim Jaehan itu. Aku ingin tahu mengapa kakakku menyukaimu sampai seperti itu. Namun, meski aku ingin membenci, jauh di lubuk hati aku juga tahu jika ia mati bukan karena cintanya padamu. Dia pergi karena tak tahan dengan situasi yang terus membuatnya dibenci dan dijauhi."

"Yechanie ..."

"Surat itu ... hyung sungguh tak pernah menerimanya?"

Jaehan menggeleng. "Aku tak pernah memakai loker. Jika kau tak percaya, tanya pada Sebin."

Ia selalu protektif atas apapun yang ia miliki, jadi meninggalkan hal-hal di loker adalah  sesuatu yang tak akan pernah Jaehan lakukan.

"Aku mempercayaimu."

"Kau membenciku?"

Yechan mendongak, "Daripada hyung, bukankah seharusnya pertanyaan itu keluar dari mulutku?"

Jaehan mengangguk, "Aku seharusnya merasa ditipu. Seharusnya aku meminta maaf dan pergi dari hidupmu, tapi ... aku tak ingin kehilanganmu."

Yechan boleh membencinya. Yechan boleh marah padanya. Yechan boleh menyalahkannya. Akan tetapi, Yechan tidak boleh meninggalkannya. Yechan tak boleh menjauhinya. Yechan tak boleh pergi dari hidupnya.

"Hyung ..."

Jaehan tidak menyangka jika akan ada cerita dibalik Yechan yang mendekatinya. Semua sudah diatur sedemikian rupa.

Yechan berhasil membuatnya masuk ke dalam jaring laba-laba nya.

Bahkan Yechan berhasil membuatnya jatuh cinta.

"Aku tidak ingin kehilanganmu, Yechanie ..." Meski ada bayang-bayang Kevin dalam hubungan ini, Jaehan berharap Yechan akan bertahan.

"Maafkan aku, hyung ..."

Setelah mengatakan itu, Yechan menyentuh pipi dan bibir Jaehan. Tak perlu bertanya, Jaehan menyambutnya tanpa ada ragu dalam dirinya. Kali ini, ia tak mendorong pria itu untuk menjauh lagi.

Sebisa mungkin Jaehan akan mengikat Yechan dengan erat.

Tanpa Jaehan tahu, jika di dalam hati Yechan, pria itu terus mengatakan maaf yang tak ada hentinya pada sang kakak.

Seharusnya setelah mendapatkan tujuannya, ia berhenti. Namun, ia justru terjebak dalam permainannya sendiri.

Yechan bahkan tak tahu apa yang Jaehan tuturkan tadi adalah cerita sebenarnya atau hanya karangan saja, tapi dengan bodohnya ia memilih percaya.

Kim Jaehan yang ia tahu, bukan seperti yang tertulis dalam buku.

Kim Jaehan yang ia mengerti, bukan seseorang yang tega menyakiti orang lain untuk kesenangannya sendiri.

Di sela ciumannya, Yechan merasakan hangat turun dari kedua matanya.

Sekali lagi ia berkata dalam hatinya, "Kevin hyung, maafkan aku ..."

Triangle✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang