Jaehan dan Sebin adalah sahabat sejati yang harus berkompetisi untuk mendapatkan cinta sejati dari sang pujaan hati.
Sayangnya, salah satu dari mereka harus menyerah sebelum melangkah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
"Dia benar-benar sudah mabuk."
Yechan memandang sayu Jaehan yang memperhatikan Sebin. "Mm."
"Kurasa aku harus membawanya pulang."
Beruntung itu dekat, jadi ia tak akan kepayahan membawanya. Namun, Hyuk lebih dulu berdiri.
"Biar aku saja. Lagipula hanya selangkah dari sini."
"Apa?" Jaehan setengah mabuk, tapi ia merasa pendengarannya masih berfungsi, sampai ia mendengar ini. "Kenapa? Biar aku saja, kan aku temannya."
Yechan terkekeh mendengarnya.
"Tidak apa-apa, Hyung." jawab Hyuk yang sudah menggendong Sebin di punggung, "Aku sudah diminta tadi. Jika mabuk, Sebin hyung ingin aku yang mengantarnya."
"Kenapa begitu? Dia sudah tidak menganggapku, ya?" Jaehan merengut. Rupanya Sebin memang masih marah. Jadi, kedatangan ia ke sini sia-sia? Jaehan merasa sedih tiba-tiba.
Namun, Yechan berkata, "Tak apa, hyung. Dia sudah tidak marah padamu. Aku bisa menjamin hal itu."
"Benarkah? Bagaimana kau bisa tahu?"
"Mm, hanya tahu saja. Lagipula kalian juga sudah mengobrol banyak kan tadi? Semua akan baik-baik saja, besok coba bicaralah lagi dengannya."
Jaehan melihat ke arah Sebin dan Hyuk yang sudah menghilang di balik pintu.
"Sebin tidak seringan itu, apa tidak sebaiknya kita membantu?"
Yechan terkekeh, "Apa hyung melihat Hyuk kesulitan membawanya?"
Jaehan menggeleng.
"Hyuk tidak suka diremehkan. Dia bisa merajuk jika mendengar apa yang tadi hyung katakan."
"Aku tidak meremehkannya, Yechan-ah ..."
"Aku tahu banyak yang hyung pikirkan. Tapi, tenang saja, aku mendengar sendiri tadi saat Sebin hyung meminta supaya Hyuk yang membawanya jika ia mabuk. Bukan karena marah padamu, kurasa itu karena mereka memang sedang dekat."
