Bismillahirrahmanirrahim.
Update on : 19 November 2023
***
Welcome to my imagination.
Vote sebelum baca dan tinggalkan komentar.
Happy reading.
Bagian 29
^^^
Tepat pukul 4 sore, mereka tiba di sebuah rumah berlantai dua dengan desain arsitektur yang simpel dan minimalis. Nara heran menatap sekeliling rumah tersebut, bukankah mereka akan berbulan madu? Tapi kenapa Altaf malah membawanya ke rumah itu bukan ke hotel."Kita akan tinggal disini untuk sementara waktu," ucap Altaf yang sibuk menurunkan barang dari bagasi mobil.
"Bulan madunya disini?" tanya Nara yang masih tidak mengerti maksud dari suaminya itu.
"Raaa,,!!" panggil Altaf yang seakan menyiratkan sebuah penjelasan. "Kamu ingat tujuan kita kan?"
"Iya maaf,"
Altaf berjalan mendekati Nara mengusap kepalanya, "Kamu nggak salah, stop bilang maaf." tutur Altaf lembut diakhiri dengan kecupan singkat di kepala Nara.
Mengusap dan mengecup kepala Nara sudah menjadi hobi baru bagi Altaf. Semerbak wangi buah dari rambut Nara mampu membuat Altaf merasa candu. Sedangkan disisi lain, perempuan itu selalu merasa ada ribuan kupu-kupu terbang dalam rongga dadanya setiap kali suaminya bersikap romantis kepadanya.
"Memang kamu udah punya cara buat cari Viola?" lirih Nara yang berjalan mengekori Altaf.
"Kamu punya informasi tentang dia nggak? Kamu sepupunya kan? Mungkin tau orang terdekatnya selain keluarga kamu."
Hening tak ada jawaban, Nara tampak memikirkan sesuatu. Sepupunya itu sudah tidak memiliki siapapun selain keluarganya. Tapi tunggu, ia teringat satu hal.
"ART yang dulu kerja di rumahnya."
"Kamu tau siapa nama dan alamat rumahnya?" tanya Altaf antusias.
Nara mengatupkan bibirnya, detik selanjutnya ia menggelengkan kepala. "Atau mau ku tanyakan ke mama? Mungkin aja mama tau,"
"Noo!! Taunya mereka kita sedang bulan madu, Ra. Kalau kamu tanya ke mama, beliau pasti akan curiga."
"Lalu harus bagaimana?"
Altaf meletakkan koper Nara di dekat ranjang. "Sudahlah lebih baik kamu istirahat dulu, kita pikirkan lagi nanti."
Kemudian Altaf menarik kopernya keluar kamar, Nara curiga bahwa mereka akan tinggal serumah namun dengan kamar yang berbeda.
"Kamu mau kemana?" tanya Nara ragu.
Altaf yang baru saja memegang knop pintu, menoleh ke arah perempuan yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Kamarku disebelah, kalau butuh apa-apa bilang yaa!" jawab Altaf dengan senyum tipis.
Perasaan yang tidak bisa ditebak, Altaf memperlakukannya dengan baik hanya karena sebuah tanggungjawab bukan dari dasar hatinya yang paling dalam. Harusnya Nara sadar, sampai kapanpun ia tidak bisa menjadi tuan putri dalam singgasana pangeran yang selama ini ia dambakan. Sudah ada nama Viola yang bersemayam di hati lelaki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/346591366-288-k763094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara dan Luka (On Going)
Teen FictionTakdir itu terkadang memang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, mau tidak mau kita harus memilih jalan ikhlas untuk ditempuh. Ikhlas memang tidaklah mudah, sebagaimana kita membalikkan telapak tangan. Namun jika tidak ikhlas maka akan lebih...