Takdir itu terkadang memang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, mau tidak mau kita harus memilih jalan ikhlas untuk ditempuh. Ikhlas memang tidaklah mudah, sebagaimana kita membalikkan telapak tangan. Namun jika tidak ikhlas maka akan lebih...
^^^ Pagi ini Nara sudah disibukkan dengan berbagai bahan masakan, Ia akan membuat sarapan untuk dirinya dan juga Altaf. Sejak selesai melaksanakan Sholat Subuh, Nara sudah berkutat di dapur. Sedangkan lelaki itu masih belum menampakkan batang hidungnya pasca pulang dari masjid tadi.
"Raa,," suara langkah kaki menuruni tangga.
"Ada yang bisa ku bantu?" tanya Altaf saat menginjakkan kaki di dapur minimalis semi outdoor-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah selesai, kamu duduk aja. Mau aku buatkan teh?" tanya Nara saat menghidangkan makanan hasil masakannya.
"Boleh," jawab Altaf singkat.
Nara lekas meracik teh kesukaan Altaf, dan susu coklat untuknya. Tiba-tiba terdengar dering telepon dari ponsel Nara yang ia letakkan di atas meja makan. Altaf meraih dan melihat layar ponsel yang menampilkan panggilan video dari kontak yang bernama "Umi".
"Siapa?" tanya Nara saat melihat ponselnya ada ditangan Altaf.
"Gawat,,!! Umi, Ra." Altaf langsung menarik tangan Nara dan mengajaknya pergi dari dapur.
Nara mengerutkan keningnya, "Kenapa nggak langsung diangkat aja?" protes Nara.
Tiba di kamar Altaf, ia langsung menggeser panel berwarna hijau yang mengambang di layar.
"Wa'alaikumussalam, gimana bulan madunya nak? Umi ganggu nggak ini?"
"Nggak kok umi. Kita juga lagi santai, ya kan sayang?"
Blusshhh... Pipinya kembali merona. Nara berusaha menutupi rasa gugupnya. Altaf menyenggol tangan Nara, memberi sebuah kode agar Nara menimpali ucapannya barusan.
"Ehhmm iya, kita lagi santai kok Mi." menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Umi sama Abi apa kabar?"
"Alhamdulillah baik, itu kalian baru bangun?" tanya Hanum penasaran karena melihat mereka yang masih di kamar.
"Umiiii,,," terdengar suara penuh penekanan dari seberang telpon.
Detik selanjutnya pemilik suara bariton itu turut muncul di layar ponsel yang sedang digenggam oleh Altaf. "Video callnya udahan dulu ya nak, kalian nikmati bulan madunya. Jaga diri kalian baik-baik!"