16 : The Innocent Angel

232 6 0
                                    

Hitam. Gelap. Pekat.

Matthew tak tahu lagi bagaimana menggambarkan suasana hatinya saat ini selain dengan ketiga kata itu, sejak mengetahui kematian kedua orang tuanya yang sangat tragis dan sangat tiba-tiba.

Kecelakaan lalu lintas yang membuat mobil mewah itu terbalik dan terbakar di pinggir jalan, menghanguskan ketiga jasad yang telah tak berbentuk di dalamnya.

Sesuatu pasti terjadi di dalam mobil itu sebelum Pak Bayu kehilangan kendali dan membuat mobil itu oleng. Selama ini, supir pribadi keluarganya itu selalu mengemudi dengan hati-hati dan tidak pernah menggunakan kecepatan tinggi.

Dan dari rekaman CCTV di jalan raya, terlihat bagaimana ugal-ugalannya mobil itu sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan dan terbalik.

Dugaan Matthew, mungkin mereka semua sedang beradu pendapat di dalam sana. Suasana yang semakin memanas pun tak pelak menjadi faktor tercetusnya kecelakaan fatal itu.

Ayahnya, Ibram Wiratama mungkin sudah tak dapat menahan emosinya setelah mengetahui perselingkuhan antara istri dengan supir pribadinya sendiri.

Matthew ingat sekali, ketika beberapa hari yang lalu ia mendengar pengakuan yang keluar dari bibir ibunya, yang tanpa tahu malu telah membenarkan semuanya.

Ini semua gara-gara Pak Bayu.

Matthew langsung menemui lelaki itu sesaat setelah mendengar pengakuan ibunya yang berselingkuh dengan lelaki laknat itu.

Tanpa berkata-kata, Matthew pun langsung memukul ulu hati Bayu sekuat tenaganya. Melampiaskan kebencian mendalam kepada satu orang yang pantas untuk mendapatkan kemurkaannya.

"Ambillah. Dan pergilah menjauh dari ibuku!" Bentak Matthew sembari melemparkan lima gepok tebal uang ke wajah Bayu yang sedang terduduk di lantai, meringis kesakitan memegangi perutnya.

"Tuan Muda..."

"Jangan pernah menunjukkan wajahmu lagi di rumah kami. Menghilanglah, Pak Bayu. Jika memang masih ada sedikit jiwa lelaki sejati yang tersisa padamu," tandas pemuda itu dengan tatapan jijik penuh kebencian.

Bayu terdiam, tak menjawab apalagi membantah apa yang dikatakan oleh anak dari majikannya itu. Ia hanya sedih, karena keakraban dan hubungan baiknya dengan Matthew selama ini, seketika musnah bagai dihembus oleh angin yang sangat kencang.

Dengan masih tak berkata-kata, lelaki itu perlahan berdiri dengan tangan yang masih memegangi ulu hatinya yang nyeri. Lalu ia pun pergi begitu saja, tak peduli dan meninggalkan hamburan uang yang dilemparkan Matthew kepadanya.

Suara tawa sinis yang tajam seketika menguar dari bibir Matthew. Lelaki bersurai coklat itu pun lalu menitahkan kepada salah satu pengawalnya untuk mengumpulkan uang di lantai dan segera memberikan semuanya kepada Bayu.

Matthew akan melakukan apa saja untuk membuat keluarganya tetap utuh. Atau paling tidak, ia tidak akan pernah membiarkan ibunya dan Bayu bertemu lagi dan berselingkuh.

***

Cantik. Muda. Polos.

Itulah kesan pertama yang Matthew lihat ketika di malam yang berhujan deras ia datang bertamu ke rumah Juliet.

Dengan menahan rasa benci, ia berusaha tersenyum ketika untuk kedua kalinya ia bertemu dengan Juliet Amanda, setelah beberapa tahun ke belakang di saat pemakaman ibunda gadis itu. Enam tahun yang lalu tepatnya.

Sebenarnya Matthew cukup terkejut ketika pintu rumah yang sederhana itu terbuka, dan menampilkan sosok gadis cantik dengan manik sejernih mata air yang mengerjap dengan polos tengah menatapnya.

COME AND SERVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang