79 : The Start Over

76 3 0
                                    

Setelah sarapan, Sienna segera mandi dan berpakaian dengan cepat. Cuaca cerah pagi ini harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mereka untuk mencari jalan pulang.

Setelah hujan sehari semalam, masih tersisa beberapa genangan air di jalanan yang rusak dan becek penuh lumpur.

Semoga saja lumpurnya tidak tebal, agar ban mobil mereka tidak terjebak dan malah tidak bisa bergerak.

Darren membukakan pintu untuk Sienna, yang dibalas dengan ucapan terima kasih oleh gadis itu.

Hanya saja Sienna tidak tahu, bahwa ada seulas senyum simpul penuh arti di wajah tampan lelaki itu.

"Darren!!" Pekik Sienna sambil mendelik kesal dan mengusap bokongnya yang baru saja mendapatkan cubitan gemas dari Darren.

Tawa pelan lelaki itu semakin membuat Sienna kesal, dan gadis itu pun akhirnya masuk ke dalam mobil sambil menghempaskan tubuhnya.

"Modus!" Cebiknya sembari memutar kedua bola mata. Dasar laki-laki. Dulu saat pertama kali mengenal Darren, Sienna tidak akan pernah menyangka jika lelaki ini  sangat mesum dan jahil nggak ketolong.

Darren yang dulu terlihat ketus dan dingin, sangat jauh berbeda dengan Darren yang sekarang.

Sienna baru saja mau mengomeli Darren yang baru masuk ke dalam mobil, ketika tiba-tiba suara keras menggelegar terdengar dari atas mereka.

Hembusan angin yang cukup kencang mengiringi suara itu, membuat daun dan ranting di pohon bergoyang dengan keras.

"Tetap di sini," ucap Darren kepada Sienna dengan tatapan waspada ke arah jendela di depannya.

"Apa itu helikopter?" Tanya Sienna. "Itu pasti bantuan yang datang!" Serunya girang.

"Belum tentu itu adalah bantuan, Sienna. Aku akan cek dulu. Tolong kunci pintunya ketika aku keluar, dan langsung bawa pergi mobilnya sejauh mungkin jika sesuatu terjadi."

"Tunggu, Darren!" Sienna memegang tangan Darren yang mau membuka pintu mobil.

"Kamu ngomong apa sih?! Sesuatu yang terjadi itu apa? Maksud kamu mungkin helikopter itu adalah orang jahat? Dan kenapa kamu malah menyuruh aku pergi? Lalu bagaimana dengan kamu sendiri? Aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja," Cerocosnya bertubi-tubi.

Mendadak saja Sienna merasa takut. Darren berbicara seolah-olah ada sesuatu yang akan mencelakainya, dan lelaki itu meminta Sienna untuk pergi meninggalkannya jika itu terjadi?

Bullshit!!

Darren tersenyum kecil, lalu satu tangannya terulur untuk mengelus pipi putih gadis itu.

"Senangnya melihatmu mencemaskan aku," cetus Darren yang malah sempat-sempatnya menggoda Sienna.

"Darren..."

"Tidak apa-apa, Sienna. Kamu cukup mendengarkanku saja, oke? Tolong patuhi semua perkataanku tadi demi keselamatanmu, mengerti?"

Sienna mengerjap pelan, ketika melihat ketulusan yang terpantul dari manik biru Darren.

"Lalu bagaimana dengan keselamatanmu?" Guman gadis itu lirih.

"Jika sesuatu terjadi padamu, a-aku... aku..."

Kalimat terbata Sienna segera terpotong karena ciuman Darren yang tiba-tiba saja mendarat di bibirnya.

Sienna melepaskan tangannya yang sebelumnya menggenggam pergelangan Darren, yang kemudian kini perlahan ia kalungkan di leher lelaki itu.

Ciuman mereka semakin dalam dan Sienna semakin larut dalamnya, lalu tiba-tiba saja Darren kemudian melepaskan bibirnya.

COME AND SERVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang