24 : The Forgiven... With Extra Punishments

163 6 0
                                    

**Flashback beberapa saat sebelumnya**

Juliet sedang berada di dalam mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan sedang mengarah menuju ke kantor Matthew.

Sedari tadi jemari lentiknya sibuk mengetik di atas layar monitor ponsel, menyusun pesan-pesan rahasia yang ia tinggalkan untuk beberapa orang.

Bibirnya melengkungkan sebuah senyuman, ketika membaca pesan balik yang baru ia terima.

[Oma sudah memakan makanan itu, dan baru saja dia terburu-buru hendak ke toilet. Mungkin sekarang sedang memuntahkan isi perutnya]

Bagus.

Si wanita tua itu tidak lama lagi akan merasakan pusing pada kepalanya dan perutnya yang semakin mengejang kaku, lalu tak sadarkan diri setelahnya.

Juliet pun segera menghapus seluruh pesan di dalam ponselnya, lalu mengakses sebuah kode rahasia untuk menghilangkan rekam jejaknya.

Sebuah rangkaian perpaduan antara simbol dan nomor yang ia dapatkan dari Virgo, dengan tujuan agar seluruh pesan yang telah terhapus tidak akan pernah dapat dilacak.

Perlindungan ganda dari Virgo agar Juliet bisa bebas berkomunikasi dengan siapa pun tanpa merasa takut ketahuan oleh Matthew.

Gadis bersurai legam itu pun menghela napas. Ia membuang pandangan ke jendela, menatap kosong lalu lintas padat dari baliknya. Rencana pelarian ini ia susun sendiri dengan bantuan Karina yang telah berjanji akan berada di pihaknya.

Tentu saja Karina tidak bisa menolak, karena Juliet memegang kartu As tentang kisah keluarganya yang kacau balau di Kanada.

Juliet mengancam akan memberitahukan kepada Oma bahwa ayah Karina berada di penjara karena kasus penipuan, ibunya kabur dengan pria lain, dan kakak lelakinya kini telah bergabung dengan organisasi sindikat obat terlarang.

Karina yang tidak tahan dengan semua tekanan itu pun akhirnya memilih pulang ke Indonesia dengan sisa-sisa tabungannya yang tinggal sedikit, namun harapan yang begitu besar.

Ia harus mendapatkan tangkapan besar agar hidup nyaman dan bergelimang harta seperti sebelum ayahnya dipenjara.

Maka gadis itu pun membidik mantan tunangannya, Matthew Wiratama sebagai targetnya. Bukankah lebih mudah mendapatkan seseorang yang kita kenal dan pernah dekat dengan kita dibandingkan orang asing?

***

Serangan jantung??

Juliet ingin tertawa mendengar apa yang baru disampaikan Matthew tentang Oma. Huh, dasar drama! Juliet hanya meracuni makanan Oma melalui tangan Karina dengan sejenis obat pencahar berdaya efek sedang. Mana mungkin hal seperti itu bisa mengakibatkan serangan jantung??

Tapi Juliet bersyukur juga dengan inisiatif wanita tua itu dalam rangka untuk menarik perhatian cucu tersayangnya. Matthew memang terlihat sangat cemas, dan itu semakin mempermudah langkahnya selanjutnya.

"Maaf menunggu agak lama. Ada beberapa pekerjaan yang harus kuselesaikan lebib dahulu. Ayo kita berangkat," ucap sebuah suara yang membuyarkan lamunan Juliet.

Gadis itu sedang menunggu Darren yang akan mengantarkannya ke rumah sakit untuk menjenguk Oma, sekaligus bertemu Matthew.

Juliet mengangguk dan berdiri dari duduknya. "Darren, apa boleh kita mampir ke minimarket dulu? Aku ingin membeli beberapa cemilan."

"Tentu saja," sahut Darren santai. "Ngomong-ngomong bagaimana dengan kondisi kehamilanmu?"

Juliet pun refleks menyentuh perutnya yang masih datar. "Menurut dokter, semuanya sehat tak ada masalah," jawabnya.

COME AND SERVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang