72 : The Traumatic

56 4 0
                                    

"Minggir! Itu tempat tidurku!!" Sienna mendelik kesal sambil memukul kaki panjang Darren, yang sedang selonjoran santai di salah satu tempat tidur yang paling dekat dengan jendela.

"Ck. Kenapa kamu seenaknya sendiri menentukan posisi tidur?" Decak lelaki yang kini telah melepas rambut palsunya itu.

Darren yang memang sedang menyamar sebagai wanita, bahkan masih terlihat cantik meskipun dengan rambut aslinya yang pirang dan pendek, ditambah dengan dandanan dan busana yang feminin.

"Kubilang minggir, Darren! Aku sudah mengganti seprai dan sarung bantalnya dengan milikku, dan kini semuanya jadi  terkotori olehmu!" Sungut gadis berkacamata itu kesal.

Sial sekali. Gara-gara tak ada lagi kamar kos yang kosong, mau tak mau Sienna pun terpaksa satu kamar dengan lelaki tua ini.

Oh ya, Sienna sebenarnya tahu usia Darren belum tua. Kalau tak salah Juliet pernah mengatakan bahwa lelaki ini lebih tua tiga tahun dari Matthew, yang artinya usia Darren sekitar 33 tahun.

Tapi tetap saja itu 'tua' bagi Sienna yang baru menginjak 20 tahun.

Dengan enggan, Darren pun akhirnya bangun dari ranjang single yang telah diklaim oleh Sienna itu.

Ck, padahal ia suka dengan aroma harum yang menguar dari sarung bantal Sienna. Wanginya lembut, segar, dan terasa menenangkan. Rasa-rasanya Darren akan tidur dengan sangat nyenyak jika beralaskan bantal dan seprai itu, hal yang sulit ia lakukan akhir-akhir ini.

Sejak Darren mendapat informasi dari Juliet mengenai keberadaan saudari kembar Matthew, ia menjadi sulit tidur di malam hari.

Meskipun dari luar terlihat cuek dan gemar mengolok Matthew, sesungguhnya Darren sangat menyayangi sepupunya itu. Dan selalu menjadi yang terdepan dalam membela Matthew.

Sebelumnya, Darren adalah asisten dari Ibram Wiratama ayahnya Matthew, sebelum lelaki itu meninggal dunia bersama istri dan ayah Juliet.

Darren adalah saksi bagaimana carut marut masalah di keluarga Matthew yang berkaitan dengan ayahnya Juliet, hingga berujung pada nasib yang tragis yaitu kematian tiga orang tersebut yang masih menyisakan misteri tentang perselingkuhan.

Dan saat Darren akhirnya dapat bernapas lega karena Matthew telah menemukan kebahagiaannya bersama Juliet dan calon anak mereka, sebuah kenyataan baru pun terbuka. Matthew kemungkinan memiliki saudari kembar!

Darren pun memutuskan untuk menyelidiki, yang berakibat dirinya harus bersinggungan dengan gadis mungil berkacamata yang galak dan juga sahabat Juliet.

Sienna menatap nanar ke arah Darren yang pindah posisi rebahan ke tempat tidur di sebelahnya.

Ya Tuhan.

Apa memang harus begini?? Apa ia sampai harus tidur di dalam kamar yang sama dengan Darren, hanya demi menyelidiki misteri makam dan penyebab kematian Mathilda??

Sienna memijit keningnya yang mulai terasa nyeri. Berdua dalam satu kamar dengan seorang lelaki?! Aarrghh!!

Meskipun sama-sama saling tidak menyukai, tapi siapa yang tahu jika malam-malam Darren akan berbuat kurang ajar padanya?!

"Darren," Sienna pun akhirnya angkat bicara setelah menimbang-nimbang. "Bagaimana kalau--"

TOK TOK

Perkataan Sienna pun sontak terputus oleh suara ketukan di pintu, yang membuat kedua manusia itu pun saling berpandangan.

Siapa yang mengetuk pintu kamar? Hari sudah cukup larut, sekitar jam 11 malam. Dan rasa-rasanya mereka juga belum mengenal penghuni kos yang lain.

"Sienna, Darla. Ini saya, Bu Apsa. Bisa dibuka pintunya sebentar?"

COME AND SERVE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang