"Phobia pada kegelapan?" Virgo mengulang pertanyaan Darren sambil berusaha mengingat-ingat.
Benar juga, seingatnya dulu saat nereka masih kecil, Sienna memang tidak suka berada di dalam ruangan yang minim cahaya. Apa sekarang pun masih?
"Ya. Sienna sangat ketakutan saat berada di dalam suasana yang gelap. Dia... bahkan berada di taraf yang seperti tidak sadar bahwa sudah menyakiti diri sendiri," sahut Darren dengan wajah yang menyiratkan kecemasan.
"Kamu sepupunya yang paling dekat kan? Apa Sienna pernah bercerita tentang hal itu?"
Virgo menggeleng. "Sienna itu cukup tertutup meskipun dari luar terlihat cuek dan berani," cetusnya. "Kami memang cukup dekat sebagai sepupu, tapi tidak sedekat itu untuk menceritakan hal-hal yang terlalu pribadi."
Darren mendesah pelan, kecewa karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan. Virgo benar, Sienna itu gadis yang agak tertutup.
"Bagaimana dengan masa kecilnya?" Tanya Darren lagi, pantang menyerah. "Apa pernah terjadi sesuatu yang traumatis saat Sienna maaih kecil?"
Virgo terdiam dan berpikir sebentar, berusaha menggali kembali ingatannya yang sebagian berisi kenangan buruk dengan ibunya. Ia pun mengesampingkan itu semua, lalu berfokus hanya kepada Sienna.
"Aku tidak terlalu yakin soal ini... tapi sejujurnya memang ada hal yang menurutku sedikit aneh saat Sienna berusia 9 tahun kalau tidak salah..."
Darren memusatkan perhatiannya kepada Virgo, menanti perkataan selanjutnya dari pria yang tiba-tiba terdiam itu.
"Waktu itu kami bersekolah di tempat yang sama. Dulu Sienna itu ceria sekali, banyak bicara dan senang menjahiliku. Lalu entah apa yang terjadi, mendadak suatu hari ia berubah menjadi agak pendiam."
"Pendiam?" Ulang Darren dengan kening mengernyit.
"Yaa~ tidak terlalu pendiam juga sih. Ia masih mau mengobrol seperti biasa, hanya saja tidak seceria biasanya dan tidak suka menjahiliku lagi. Yang aneh itu adalah perubahannya yang terlalu mendadak, terlalu tiba-tiba dan drastis seperti membalikkan telapak tangan," terang Virgo.
"Apa dia menceritakan sesuatu tentang perubahannya itu?" Kembali Darren bertanya.
Virgo hanya mengedikkan bahunya sekilas. "Tapi ini Sienna. Yang memiliki sifat sangat tertutup, ingat?"
Darren pun hanya bisa menghela napas pelan mendengarnya. "Oke. Kalau begitu, apa dia punya masalah dengan keluarga atau mungkin teman-temannya, hingga membuatnya berubah?"
"Orang tua Sienna adalah tipe yang jarang di rumah, terlalu sibuk dengan pekerjaan serta aktivitas mereka masing-masing. Tapi tampaknya Sienna sudah terbiasa. Sedangkan temannya, aku tidak terlalu memperhatikan hingga sedetail itu," ungkap Virgo jujur.
Darren kembali menghela napas kecewa, tapi ia bertekad akan terus mencari jawabannya.
Yah, setidaknya sekarang ia telah mendapatkan sedikit titik terang dari Virgo, bahwa perubahan sikap Sienna pertama kali terjadi di usia sembilan tahun.
Jadi yang perlu ia telusuri sekarang adalah menggali apa saja yang terjadi saat Sienna berada di usia itu.
"Thanks untuk informasinya, Virgo. Kurasa sekarang aku pamit dulu." Darren pun berdiri dari sofa dan menjabat tangan Virgo. "Thanks juga untuk undangannya, aku pasti akan datang di pernikahan kalian."
Darren tersenyum sekilas dan menganggukkan kepalanya kepada Karina yang balas tersenyum. Saat pria bersurai pirang itu telah berlalu menghilang dari balik pintu, Karina menolehkan kepalanya ke arah calon suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME AND SERVE ME
RomanceJuliet Amanda, 19 tahun, adalah seorang gadis yatim piatu dan mahasiswi yang pintar namun sangat pendiam dan tidak memiliki teman. Bukannya ia tidak mau, tapi Matthew Wiratama, walinya, yang tidak mengijinkan gadis itu untuk memiliki teman. Matthew...