"Apa barusan kamu memanggilku dengan nama 'Virgo' alih-alih 'Reiner' seperti biasa, Karina?"
Karina pun serta merta tersadar ketika mendengar pertanyaan Virgo yang diucapkan dengan suara lembut namun penuh dengan tuntutan.
"Ck. Itu cuma nama. Apa bedanya jika aku memanggilmu Reiner atau Virgo? Keduanya juga namamu kan?"
Virgo terdiam sembaru menatap seraut wajah cantik dengan tubuh seksi yang duduk di sampingnya. "Tentu saja beda, Nona," lugasnya sembari menarik tangan dan pinggang Karina hingga gadis itu kini telah berada pindah di atas pangkuannya.
Karina diam saja ketika Virgo membuat dirinya berada di posisi intim seperti sekarang. Setelah tinggal bersama Virgo selama sebulan, ia sudah tidak terlalu kaget lagi dengan tingginya gairah lelaki itu yang hampir setiap saat menginginkan tubuhnya.
Meskipun melelahkan, tapi Karina bersyukur karena Virgo sangat lembut memperlakukannya.
Virgo merangkum wajah Karina dengan kedua tangannya, lalu mengecup bibir sensual milik gadis itu, merasa puas karena Karina memenuhi permintaannya untuk tidak pernah memakai pemulas bibir.
Ia lebih suka cita rasa manis alami dari bibir Karina, dan benci jika ada rasa bahan kimia dari lipstik di sana.
"Panggil aku 'Virgo' lagi," ucapnya setelah pagutan mereka sejenak terhenti. Kedua tangan Virgo kini mengusap lembut lengan berkulit kuning langsat Karina yang mengalung di lehernya.
"Ayo ucapkan lagi, Karina. Aku suka sekali mendengarnya."
Karina tersenyum dan menggeleng, sengaja ingin menggoda lelaki itu. "Tadi itu keceplosan. Dan aku lebih suka nama 'Reiner' dibanding 'Virgo'. Ck. Mengingatkan pada mantanku yang menyebalkan dan kebetulan memiliki zodiak sama seperti namamu."
Tawa pelan pun menguar dari bibir Virgo mendengarnya. Ia menyukai hubungan kasual seperti ini dengan Karina. Tak ada perasaan yang terlibat, tak ada yang sensitif atau tersinggung. Hanya ada saling memuaskan dan memberi kesenangan saja.
Dan Karina adalah wanita yang tepat untuk diajak bersenang-senang. Bukan cuma sempurna secara fisik, tapi gadis ini benar-benar mampu membuat Virgo terpuaskan di atas ranjang.
Suara decak ciuman mereka kembali terdengar dengan nyaring dan memantul di udara. Virgo sudah mulai menurunkan bagian atas gaun Karina yang terbuka, menampilkan tubuh sensual tanpa pakaian dalam yang membuat Virgo meneguk ludahnya sendiri karena tak sabar ingin segera menggigit benda bulat sempurna kenyal dan lembut itu.
Karina mendesah dan mengguman lirih ketika Virgo mulai bermain-main di dadanya. Rasa geli bercampur nikmat mulai merasuki pembuluh darahnya, menghantarkan kehangatan yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Hm... kamu memiliki bentuk dada yang sangat indah, Nona," ucap Virgo sembari mengecup dada Karina yang telah penuh dengan jejak merah akibat perbuatannya.
"Ini adalah dua benda faforitku selain..." Virgo menatap ke arah bagian bawah tubuh Karina sambil tersenyum penuh arti.
"No, Reiner. Jangan bilang kalau kamu akan melakukannya di sini," cetus Karina ngeri sembari melirik ke luar jendela mobil. Meskipun kacanya gelap, tapi pasti tidak akan nyaman melakukannya di dalam mobil.
Virgo mendesah kecewa karena penolakan Karina, tapi ia merasa kalau gadis itu ada benarnya juga. Mungkin jika melakukannya di mobil akan mendapatkan sensasi yang berbeda, tapi tidak akan bisa memuaskan hasratnya.
Maka Virgo pun menaikkan kembali gaun Karina untuk menutupi dadanya yang polos, lalu mengangkat tubuh gadis itu dari pangkuannya dan mendudukkan kembali di tempatnya semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME AND SERVE ME
RomanceJuliet Amanda, 19 tahun, adalah seorang gadis yatim piatu dan mahasiswi yang pintar namun sangat pendiam dan tidak memiliki teman. Bukannya ia tidak mau, tapi Matthew Wiratama, walinya, yang tidak mengijinkan gadis itu untuk memiliki teman. Matthew...