"Aku tidak tahu harus berkata apa kepadamu, Muffin."
Juliet hanya bisa meringis mendengar nada dingin yang menguar dari suara maskulin suaminya. Ia sadar bahwa di sini semua kesalahan memang bersumber dari dirinya, namun sungguh, ia tidak pernah menyangka akan menjadi sekacau ini.
Ia yang tadinya ingin memberikan kejutan manis untuk suaminya dengan menyelidiki diam-diam tentang Mathilda Wiratama, ternyata malah menyebabkan sahabatnya Sienna dan sepupunya Matthew berada dalam masalah.
Hampir saja Sienna diperkosa dan Darren yang nyaris kehilangan nyawa, ketika mereka menjalankan misi yang ia minta!
Ya ampun...
Wanita bersurai gelap dengan perutnya yang mulai membuncit itu benar-benar menyesal. Tangannya yang sejak tadi menggenggam erat tangan sahabatnya, Sienna, mulai terlihat sedikit gemetar.
Saat ini Juliet sedang duduk di atas sofa double seated bersama Sienna, sementara itu Matthew dan Darren masing-masing berada di sofa single.
"Sienna, Darren... maaf," cicit wanita cantik bersurai panjang itu sambil meremas tangan Sienna dan menatap Darren bergabtmn. "Aku menyesal sekali. Maaf... seharusnya aku tidak meminta bantuan kalian."
Sienna mengerjap kaget melihat cairan bening yang mulai mengalir dari wajah Juliet. Gadis itu pun segera merengkuh sahabatnya yang sedang mengandung itu ke dalam sebuah pelukan.
"Sorry, Matthew. Bisa sudahi saja marah-marahnya? Juliet jadi menangis." Tanpa rasa takut sama sekali, Sienna melemparkan tatapan kesal ke arah lelaki bersurai coklat yang memang kebetulan posisi duduknya tak dapat melihat istrinya, karena Juliet yang membelakanginya saat dipeluk oleh Sienna.
Teguran Sienna itu pun sontak membuat Matthew tersadar. Kekacauan yang baru saja terjadi membuatnya lupa, dan tanpa sadar malah membuat istrinya semakin tenggelam dalam lautan rasa bersalah.
Sambil mengumpat dalam hati, lelaki itu pun bergegas beranjak berdiri dari sofa untuk menggapai tangan Juliet.
Dengan lembut, Matthew menarik perlahan pergelangan tangan wanita itu hingga Juliet ikut berdiri berhadapan dengan suaminya.
Matthew memandangi wajah istrinya yang telah berurai air mata, dan jemarinya pun terulur untuk mengusap cairan bening itu di atas kulit sehalus sutra.
"Maaf, tadi itu perkataanku terlalu keras ya?"
Juliet menggeleng pelan untuk menjawab Matthew. "Aku yang salah, akulah yang seharusnya meminta maaf. Nyawa Darren hampir saja melayang, dan Sienna... Sienna juga... hiks..."
Juliet tak lagi melanjutkan perkataannya, karena wanita itu terkesiap setelah suaminya yang tiba-tiba menggendongnya ala bridal.
"Maaf Sienna dan Darren. Juliet tampaknya lelah dan itu tak baik untuk kondisinya yang sedang berbadan dua," ucap Matthew. "Aku akan membawanya untuk beristirahat dulu."
"Ck. Dasar bucin," guman Sienna pelan sembari memutar kedua bola matanya, ketika melihat Juliet yang dibawa suaminya ke dalam sebuah ruangan yang sepertinya adalah kamar pribadi untuk CEO.
Kabar berita Darren yang Sienna yang telah ditemukan di hutan telah sampai ke telinga Juliet, dan wanita itu pun meminta agar helikopter yang membawa mereka dapat mendarat di atas gedung Wiratama Fleet & Service, kantor milik Matthew, suaminya.
Juliet ingin segera bertemu Sienna dan memastikan bahwa sahabatnya itu baik-baik saja, sekaligus juga bermaksud ingin membeberkan semuanya kepada suaminya.
Ia tidak akan lagi menutupi perihal Mathilda dari Matthew, apalagi berniat untuk menyelidikinya diam-diam di belakang suaminya itu.
Sementara itu, Sienna hanya menghela napas dan menggerutu dalam hati melihat pasangan kelewat mesra Juliet dan Matthew, dan lumayan kesal juga karena sekarang dirinya yang malah diusir begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME AND SERVE ME
RomanceJuliet Amanda, 19 tahun, adalah seorang gadis yatim piatu dan mahasiswi yang pintar namun sangat pendiam dan tidak memiliki teman. Bukannya ia tidak mau, tapi Matthew Wiratama, walinya, yang tidak mengijinkan gadis itu untuk memiliki teman. Matthew...