Karina tidak terlalu kaget melihat tempat tinggal Virgo Reiner yang lebih mirip Penthouse tersembunyi yang terletak di bagian paling atas gedung mal mewah ini.
Menjadi pewaris tunggal dari kekayaan ayahnya yang bernama Angkasa Reiner, Virgo dipastikan juga akan menjadi calon pengusaha muda yang meneruskan bisnis Mal dan Hotel milik ayahnya.
Dan sekarang, Karina menyeringai diam-diam karena keberuntungan yang sedang berada di pihaknya.
Saat ini, gadis itu telah berada di dalam Penthouse milik Virgo. Berada di bagian dapur, lebih tepatnya. Dapur yang luas dan modern, namun tampak terlalu bersih seolah sangat jarang digunakan.
Tapi itu wajar, melihat pemiliknya adalah seorang lajang kaya raya. Karina bahkan sangat yakin jika mungkin dapur secanggih ini hanya digunakan untuk pajangan saja, meskipun semua peralatannya dapat berfungsi dengan sangat baik.
"Duduklah, aku akan mengambilkan obat-obatan dan gel kompres dulu." Virgo menunjuk ke arah kursi di meja makan minimalis namun elegan.
Karina tersenyum kecil dan mengangguk. Ia masih memandangi punggung lebar dan kekar Virgo hingga menghilang dari balik pintu, dan tersenyum lebar penuh arti sesudahnya.
Alih-alih mengikuti titah Virgo untuk duduk di salah satu kursi makan, dengan santainya Karina justru menaiki meja dapur dan duduk di atasnya.
Ia sengaja mengambil posisi tepat dimana arah Virgo akan kembali masuk, untuk memberikan akses visualisasi dari sensualitas tubuhnya.
Gaun hitam halter neck yang ia kenakan memang tidak terlalu terbuka dan seksi, tapi melekat erat memeluk tubuhnya. Dan juga sangat mini, menampilkan paha dan betis mulus jenjang tanpa cela.
Karina menumpangkan satu kaki di atas paha di kaki lainnya, membuat bagian bawah gaunnya semakin tertarik ke arah atas.
Satu tangannya terjulur ke arah kepala, untuk melepas cepolan sederhana di sana, membiarkan rambut lurus sebahunya tergerai dengan indah hingga melewati bahu.
Kali ini gadis itu merasa percaya diri kalau Virgo Reiner akan terpesona dan memakan umpan yang ia lemparkan, jika melihat sikap salah tingkah pemuda itu ketika terpergok karena terlalu lama memegangi pinggang Karina.
Suara langkah kaki yang berjalan kembali ke arah dapur membuat Karina menggigit bibirnya penuh antisipasi. Ia harus berhasil menjerat si Tuan Muda Reiner yang sangat potensial dijadikan ladang uangnya.
Hm... yang pasti malam ini juga ia harus bisa mendapatkan Virgo Reiner.
Virgo sangat terkejut ketika maniknya disuguhi pemandangan yang membuatnya menelan ludah. Wanita yang bernama Karina itu, dia terlihat sangat seksi dengan duduk di atas meja dapur dengan pose sensual.
Meskipun gadis itu masih mengenakan gaunnya, namun ia terlihat berpuluh kali lipat jauh lebih seksi.
Senyum manis yang mengundang terukir di bibir Karina, seiring dengan ayunan langkah kaki Virgo yang semakin mendekat.
"Maaf, Karina. Tapi kenapa kamu malah duduk di situ?" Tanya Virgo.
"Oh? Aku kira tadi kamu menyuruhku untuk duduk di sini. Maaf." Karina berpura-pura bergerak untuk turun. Namun belum sempat kedua kakinya menginjak lantai, tiba-tiba saja gadis itu dikejutkan oleh dua buah tangan yang menangkap pinggangnya. Menahan semua pergerakannya.
Seakan tak membiarkan Karina turun dari atas meja.
"Tetap di situ saja, Karina. Tak mengapa. Aku masih bisa mengobatimu." Kini tubuh Virgo telah berada di dekat Karina. Membuat gadis itu takjub dengan kecepatan gerakan Virgo yang mendadak telah berada begitu dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME AND SERVE ME
RomanceJuliet Amanda, 19 tahun, adalah seorang gadis yatim piatu dan mahasiswi yang pintar namun sangat pendiam dan tidak memiliki teman. Bukannya ia tidak mau, tapi Matthew Wiratama, walinya, yang tidak mengijinkan gadis itu untuk memiliki teman. Matthew...