"Noza!" Panggil seseorang yang tengah berjalan di resepsionis rumah sakit.
Langkah kaki bu Maryam dan Noza terhenti, lalu menoleh mengkuti sumber suara.
"Kamu disini, nak? Bagaimana kabar kalian, mama kangen kamu." Ucap bu Lisa yang selama dua purnama ini hanya berkabar lewat udara.
"Baik bu, kamu Alhamdulillah baik." Sahut bu Maryam ramah.
"Alhamdulillah Noza baik, ma." Jawab Noza lalu menyalim takzim ibu mertuanya.
"Noza mau periksa?" Tanya mama Lisa menatap wajah menantunya agak sedikit berbeda.
"Iya ma." Jawab perempuan itu seadanya.
"Atau jangan-jangan kamu mau melahirkan." Ucap mama Lisa penuh selidik.
Tak menunggu lama Noza langsung mendapat penanganan. Setelah beberapa menit mendapat penanganan. Benar saja Noza sudah pembukaan tiga. Perempuan itu sudah tidak diperbolehkan pulang dan langsung menunggu persalinan.
"Bu Lisa kenapa ada disini? Jenguk orang sakit?" Tanya bu Maryam sembari menunggu Noza.
"Astaghfirullah... Lintang, buk, saya sedang nungguin Lintang. Tiba-tiba sedari pagi tadi merasakan sakit perutnya." Ucap bu Lisa sampai lupa.
"Mas Lintang sakit? Semoga lekas membaik." Ucap bu Maryam penuh doa.
"Saya tinggal dulu, buk, sebentar. Kabari kalau Noza sudah lahiran. Saya harus menunggu Lintang juga, dia sendirian diruang rawat." Ucap bu Lisa beranjak.
Kembali ke ruangan Lintang yang masih terlihat makin tak karuan saja dengan muka merah padam.
"Masih sakit Tang?" Tanya bu Lisa prihatin.
Lintang mengangguk, sedari tadi belajar istighfar dan sabar. Tengah diuji begini mau bagaimana lagi. Sudah diperiksa juga walau hasilnya nihil. Membuat pria itu setengah frustasi dan putus asa.
"Semangat Tang, kamu harus sembuh, istrimu mau melahirkan. Noza disini juga sudah berada diruang persalinan, sebentar lagi kamu mau jadi ayah." Ucap bu Lisa memberikan kabar bahagia.
"Noza mau lahiran ma?" Tanya Lintang mengulang pendengarannya.
"Iya, nak, sebentar lagi kamu akan jadi ayah." Ucap bu Lisa tersenyum bahagia.
Hati Lintang mendadak bergetar mendengar kata akan menjadi seorang ayah. Benrkah dirinya pantas disebut ayah menimbang sikapnya yang selama ini tak pernah pro dengan calon ibu dari anaknya.
"Apa Noza memperbolehkan Lintang ketemu. Lintang juga ingin lihat anak Lintang ma." Ucap pria itu merasa tergerak.
"Ah, sudahlah! Ayo ma kita kesana! Noza ada diruangan sebelah mana?" Tanya Lintang tak sabar.
"Sebentar Za, bukankah kamu sedang sakit?" tanya bu Lisa mendadak ragu.
"Lintang sudah sehat, ayo ma kita lihat anakku." Mendadak pria itu merasa sembuh.
"Kamu beneran sudah sembuh? Bukannya tadi sangat kesakitan?" Tanya mama Lisa keheranan.
"Lintang sudah sembuh ma, ayo tunggu apalagi!" Seru pria itu tak sabaran.
Berjalan cepat dengan langkah lebar. Bu Lisa sampai kewalahan mengikuti langkahnya. Pria itu langsung menghadap bu Maryam. Menyapa sopan sembari menanyakan kabar.
"Bagaimana bu? Apa anakku sudah lahir? Lintang boleh masuk kedalam menjenguknya?" Tanya Lintang dengan hati berdebar.
"Alhamdulillah sudah, baru saja." Jawabnya sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya sembilan bulan
General FictionAku bernama Nozafitri Utami yang sering di panggil Noza. Kehidupan Normal yang aku jalani harus menjadi jungkir balik karena mendapatkan pelecehan dari seorang pria yang aku segani dan hormati. Banyak mimpi dan tujuan yang aku layangkan tinggi seaka...