24 - We're Getting Punished

6 2 0
                                    

~~~~~~~~~~~~

Pada hari Senin jam 07:30 pagi, sekarang saatnya seluruh murid Madeleine melaksanakan upacara bendera.

Ironisnya, beberapa murid kelas 12 masih aja dengan santai ngerumpi dalam kelas tanpa menyadari waktu. Entah apa yang mereka lakukan hingga membuat mereka tak menyadari bahwa sekarang ini saatnya turun dan berbaris ke lapangan upacara. Hingga pada akhirnya momen tersebut mengundang amarah yang luar biasa oleh Pak Haris.

"Kalian masih bisa santai-santai juga ya di dalam kelas? Apa kalian gak lihat sekarang udah jam berapa? Sepertinya kalian semua memancing para guru untuk menghukum kalian semua ya," cetus Pak Haris dengan sinis dari koridor area kelas 12.

Begitu mendengar teriakan Pak Haris, pada akhirnya semua murid kelas 12 langsung dengan terburu-buru keluar kelas berdesakan turun tangga. Begitu semua murid SMA berkumpul di lapangan, upacara bendera pun dimulai.

Begitu selesai melaksanakan upacara, Bu Sari langsung mempersilahkan semua muridnya untuk membubarkan barisannya, namun tidak berlaku untuk semua murid kelas 12. Pak Haris pun juga turut ikut menahan semua murid kelas 12 untuk tetap tinggal di tempat.

Di kala itu, Pak Haris langsung melontarkan ceramahannya kepada semua murid kelas 12. "Ada apa dengan anak kelas 12 ini? Jelas-jelas semuanya pasti tau kan kalau setiap hari Senin, dekat-dekat jam segini kita langsung turun ke lapangan? Tapi ini apa? Masih banyak juga yang ternyata dengan santainya ngerumpi di kelas. Kayak gini yang namanya murid terpelajar? Mau jadi apa kalian nanti?"

"Benar tuh yang dikatakan Pak Haris. Gak biasanya kalian tuh seperti ini. Kalian tuh harusnya sadar diri, kalian itu sekarang kakak kelas tertua di sekolah ini, yang seharusnya bisa memberi contoh yang baik untuk adik kelasnya. Kalau tau-tau kelakuannya pada kayak gini, bagaimana kalian bakal jadi panutan adik kelas kalian kedepannya nanti?" sambung Bu Sari.

"Kalian lagi mau cari hukuman atau gimana? Kelihatan banget nih pada pasang muka gak bersalah. Padahal baru aja beberapa minggu yang lalu kita berkemah hingga jauh-jauh ke luar Jakarta. Saya pikir kalian akan berubah jadi lebih baik, tapi apa hasilnya? Kelihatannya pada gak membawa bekal apa-apa setelah balik ke sini. Jadi untuk apa kemarin kita repot-repot mengadakan retret kalau diujung-ujung tetap akan seperti ini?" Pak Haris semakin emosi.

Beberapa murid langsung merunduk dan serentak meminta maaf kepada Bu Sari dan Pak Haris. "Maaf bu, pak."

"Kayaknya percuma kami ngomong panjang lebar sama kalian, karena pasti kedepannya akan diulang lagi. Jadi sebagai hukuman, kalian semua dijemur dan harus hormat menghadap tiang bendera. Sekarang semuanya bikin barisan yang rapi. Ingat, jangan berdesak-desakan," perintah Bu Sari kepada seluruh murid kelas 12.

Semua murid kelas 12 langsung berjalan membentuk barisan yang merapat. Lalu, semuanya disuruh hormat menghadap tiang bendera selama lima belas menit. Kebetulan teriknya matahari pagi juga langsung menusuk kulit dan membuat semua murid berkeringat dan kegerahan. Ada beberapa murid yang tidak tahan berdiri dibawah teriknya matahari yang menyenterong. Namun, Bu Sari dan Pak Haris tidak menghiraukannya dan tetap dengan keras menyuruh mereka hormat didepan tiang bendera hingga waktu yang ditentukan selesai.

Kemudian Bu Sari kembali menerangkan. "Ini adalah sebuah hukuman buat kalian akibat perbuatan kalian sendiri. Saya harap dari hukuman ini, kalian bisa introspeksi diri dan gak akan mengulanginya lagi di lain waktu. Paham?"

Semua murid kelas 12 menjawab serentak. "Paham."

"Jadi sekarang semuanya berdiri tegak dan diharapkan tenang sebelum saya persilahkan kalian kembali ke kelas. Jadi, saya peringatkan lagi buat anak kelas 12 ini ya, tolong tingkatkan kesadaran kalian agar ketika semuanya ada keperluan penting seperti ini gak merugikan yang lain. Kasihan kan lihat teman kalian yang sebenarnya gak bersalah malah juga kena imbasnya."

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang