75 - It's Time to Reveal

3 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

Begitu Violetta dan teman-temannya tiba di koridor kelas 12, beberapa teman sekelas Violetta menghampiri mereka seperti kumpulan wartawan yang sedang ngebuntutin seorang narasumber kemanapun dia melangkah. Mereka ingin meminta penjelasan terkait dengan kejadian saat di kantin tadi.

Karena keadaan kerumunan disitu sangat berdesakan, Ariana langsung mengibas-ngibaskan telapak tangannya untuk menyuruh semuanya tenang. "Guys, mending kalian semua bubar dan balik ke kelas aja. Kami juga butuh ketenangan," usul Ariana.

Akhirnya, mereka semua pun membubarkan kerumunannya. Ariana mengajak Violetta dan Agatha masuk ke kelasnya.

"Ya ampun, gak nyangka deh adek kelas kita kelakuannya bisa sampe segitunya," tanggap Desti setelah Agatha dan Ariana berusaha menjelaskan kronologi tadi.

"Makanya itu. Bukannya makin segan sama kakak kelas, eh malah makin berani berkuasa," tanggap Faustine dengan sesal.

"Tapi yang gue heranin nih ya, kok mereka ngegangguinnya harus sama kalian bertujuh ya? Emang mereka pernah punya masalah apa sih sama kalian?" tanya Sofia dengan heran.

Violetta terbelalak kaku dan menoleh ke Agatha dan Ariana dengan tatapan bimbang. Agatha dan Ariana pun juga tak tahu harus menjawab apa. Violetta menelan ludahnya dengan rasa seret. Pada akhirnya, Violetta pun terpaksa berdalih untuk sementara. "Emm...sebenarnya, mereka tuh mungkin...cuma kesel aja gara-gara kesalahpahaman soal postingan IG yang viral kemaren itu..."

"Iya, bener. Kita rasa juga begitu sih," sambung Ariana dengan terbata.

"Masa sampe segitunya sih? Soalnya kejadian tadi tuh udah kelewatan banget loh," tanggap Faustine.

"Apalagi gak mungkin kan kalo mereka asal cari masalah sama kalian kalo gak ada sebabnya," sambung Erlina. "Coba ceritain dong motif permasalahan kalian yang sebenarnya."

"Gue yakin gak mungkin sih cuma karna masalah postingan IG kemaren itu. Pasti ada sebab lain. Ayo dong cerita guys," pinta Desti dengan nada memohon.

Violetta, Agatha, dan Ariana semakin mati kutu untuk harus menjelaskan motif permasalahan yang sebenarnya. Padahal kalau mengenai masalah hubungan yang pernah ada di antara Violetta dengan Vicario pada waktu itu, sudah saatnya Violetta menceritakan hal tersebut. Namun harus menunggu sampai kapan? Padahal hampir semua teman-temannya Vicario sudah mengetahuinya bukan?

Begitu Violetta bersiap untuk menjelaskan hal tersebut, tiba-tiba Ms Lucy pun sudah tiba di meja guru dan meletakkan barang-barangnya. Ariana menyuruh semuanya agar melanjutkan ceritanya disaat jam kosong setelah pelajaran Bahasa Inggris sekarang ini. Seisi kelas pun langsung membubarkan kerumunannya dan kembali ke tempatnya masing-masing.

~~~

Di tengah jam pelajaran Bahasa Inggris, Futari meminta izin kepada Ms Lucy untuk pergi ke toilet sebentar. Saat berada di toilet, kebetulan sahabatnya, Jeni, juga ikut berkunjung ke toilet. Sambil lewat, mereka pun juga mengambil kesempatan untuk berbincang sejenak.

"Gue tuh masih penasaran loh soal kejadiannya Vio and the geng di kantin tadi sama si cowok-cowok kelas 11 itu. Mereka kayaknya lagi ada masalah apa gitu ya, sampe serius banget gitu cekcok nya," jelas Futari.

"Iya, gue juga. Gue yakin gak mungkin sih kalo mereka berantem cuma gara-gara soal postingan viral di IG itu," tanggap Jeni.

Futari menaikkan satu alisnya sambil menyampingkan kontak matanya. "Kok bisa ya mereka berantem sampe se-serius itu? Gue heran banget deh."

Jeni pun seperti teringat sesuatu. "Terutama si Vio tuh. Coba deh lo inget-inget lagi kejadian tadi di kantin. Gue perhatiin kayaknya ada yang ngejanggal deh dari si Vio tuh."

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang