~~~~~~~~~~
"...Oleh karena itu, kami turut mengundang untuk mendampingi pendiri sekaligus pemilik restoran, dipersilahkan untuk berkenan maju melaksanakan prosesi peresmian Deventer Resto dengan menggunting pita." Kata-kata sambutan tersebut dibawakan oleh Om Hamdi seiring menyambut peresmian restoran baru papa-nya Violetta.
Mama dan papa-nya Violetta langsung maju beriringan ke depan pita peresmian, tidak lupa juga disambut bersama Tante Utami. Tante Utami menyerahkan guntingnya kepada papa-nya Violetta.
"Baik sudah siap semuanya. Dalam hitungan ketiga bersama-sama akan kita saksikan peresmian Deventer Resto sebagai restoran lokal terbaru di kota Jakarta. Satu...Dua...Tiga..."
Setelah aba-aba diucapkan oleh Om Hamdi, papa dan mama-nya Violetta bersama-sama menggunting pita peresmian yang terhias diantara dua tanaman dekorasi. Semua tamu yang ada disana langsung memberi tepuk tangan yang meriah, begitu juga dengan Violetta dan saudara-saudaranya.
"Dengan Rahmat dan Tuhan Yang Maha Esa, Maka...Deventer Resto telah resmi dibuka..." Suara tepukan meriah tersebut kembali hadir dari tamu-tamu yang ada disana. "Mudah-mudahan restoran-nya sukses selalu dan laris dikunjungi oleh pelanggan-pelanggan setia Deventer Resto."
Begitu selesai memberi kata-kata sambutan, keluarga besar Violetta pun foto bersama. Begitu selesai memberi sambutan hingga pengguntingan pita, mama-nya Violetta mempersilahkan semua tamunya untuk masuk ke dalam restoran kemudian mengambil makanan yang dihidangkan secara prasmanan.
Saat Violetta sedang asik untuk mengambil lauk pecel dari tempat hidangan prasmanan, tiba-tiba Drian mencolek lengan Violetta dari belakang kemudian berbisik ke dekat telinganya. "Kakak makan bareng gue ya."
Violetta menoleh ke belakang. "Ogah! Lo makan bareng keluarga lo aja lah. Gue mau makan bareng sepupu gue," ujar Violetta dengan jutek.
"Gue juga mau gabung," kata Drian dengan pede.
"Gak," balas Violetta singkat.
Drian tak mau tau. "Iya."
Violetta berdecak kemudian menggeser Drian yang terus berdekatan di sebelah Violetta secara acuh tak acuh. Dia pun melanjutkan untuk mengambil lauknya. Setelah itu, dia pun langsung cepat-cepat melangkah menuju meja yang sudah ditempati oleh Naufal.
"Kamu bantu jagain tempat kita ya. Jangan kasih cowok bule seumuran kakak duduk di tempat kita. Kalo bisa cuma kita sama Viona dan Nadya yang boleh duduk bareng kita. Ok?" pinta Violetta sambil mengibaskan tangannya ke 2 sisa kursi di sebelah kanan mereka yang kosong. Naufal hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya sambil mengunyah makanannya.
Pada akhirnya Violetta pun bisa menikmati makan malamnya dengan sedikit tenang. Di tengah itu, dia juga sempat sambil berbincang kecil dengan Naufal membahas mengenai game baru yang Naufal mainkan. Saat Violetta merasa lagi seasyik-asyiknya berbincang, Drian yang bagaikan aladin tiba-tiba muncul dan hendak duduk di sebelah Violetta.
"Eits...maaf ya. Kak Violetta udah minta sama Naufal buat gak ngasih orang lain duduk di tempat kita. Hehehe," ujar Naufal sambil mengangkat telunjuknya.
"Iya kakak tau, adek ganteng. Tapi for your information, tadi Kak Violetta sebenarnya udah ngizinin Kak Drian kok buat duduk di sebelah dia," celetuk Drian sambil terkekeh.
"Iih, apaan sih lo Dri? Jangan ngaco deh. Dari awal gue yang udah minta sama sepupu gue biar lo gak boleh menguasai tempat kami," cetus Violetta.
"Bener tuh kata Kak Violetta," sahut Naufal. "Ini zona merah, gak boleh ada yang menguasai selain Viona dan Nadya." Naufal menggiring tangannya ke tempat sebelahnya yang kosong. Violetta pun tertawa sarkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...