~~~~~~~~~~
Keesokan harinya di hari Senin...
Jam sudah menunjukkan pukul 8:00...
Waktu Ujian Semester telah dimulai. Semua murid kelas 12 IPS 2 telah berbaris dengan rapi dan menyiapkan semua peralatan tulisnya dengan tertib. Sebelum ujian dimulai, semuanya berdoa terlebih dahulu agar bisa lancar mengerjakan Ujian Semester-nya. Kini saatnya guru pengawas membagikan kertas soal ujiannya satu per satu ke meja murid-muridnya.
Begitu semua murid telah menuliskan nama dan kelas pada lembar jawaban ujian, suasana kelas pun menjadi sangat hening. Semua murid terlihat begitu serius menjawab soal-soal ujian PKN. Semua murid diberi waktu selama satu jam tiga puluh menit untuk mengerjakan soal ujian.
Violetta lumayan lancar pada 20 soal pertama yang dia kerjakan meskipun dirinya tak begitu mahir di pelajaran PKN. Dengan soal pilihan berganda yang jumlahnya 40 soal dan essai yang jumlahnya hanya 5 soal, Violetta memang butuh waktu yang cukup banyak untuk memikirkan jawaban di soal-soal essainya.
"Nih soal makin ke belakang makin menjelimet aja sih. Apalagi essainya. Haduh," keluh Violetta dalam hati dengan resah.
Bahkan dia menjeling Sofia yang terlihat frustasi dan terus membolak-balikkan kertas soalnya.
Sedangkan Harto yang merasa lumayan beruntung bisa duduk di paling belakang dan juga berada di sekeliling meja Violetta, Sofia, Shella, dan Jack. Dia pun memanfaatkan situasi tersebut dengan berharap mendapat ilham dari antara mereka berempat.
Violetta yang menyadari Harto yang duduk disebelahnya ingin meminta jawaban, Violetta langsung dengan hati-hati menggeser lembar jawabannya ke tepi kiri mejanya. Violetta berharap agar Harto dengan hati-hati untuk melirik lembar jawabannya.
Karena Violetta juga ingin mengharapkan secuil jawaban pilihan berganda yang masih belum dia ketahui jawabannya, dia pun juga ingin memanfaatkan situasi tersebut dengan sangat hati-hati. Karena tak ingin gerak-geriknya Harto yang semakin terlihat akan mengundang perhatian Pak Depar, Violetta langsung cepat-cepat menarik kembali posisi lembar jawabannya dan mengalihkan ekspresinya untuk fokus menjawab soalnya kembali.
Memang agak deg-degan, namun dengan helaan nafasnya tiap menit, Violetta mencoba menjeling ke lembar jawaban Sofia yang berada di sebelah kanan tempat duduknya. Kebetulan Pak Depar sedang asik bermain HP di meja gurunya, Violetta semakin berpotensi untuk bisa melirik lembar jawaban Sofia.
"21 D, 22 A, 28 A," gumam Violetta pelan sambil menyilang jawaban yang masih belum dia jawab. Violetta menghela nafasnya lagi sebelum berjuang mendapatkan sisa jawaban pilihan gandanya yang masih kosong.
Sementara Jeff yang duduk di belakang Violetta sangat berharap untuk mendapat ilham dari antara Violetta, Sofia, Harto, Jack, dan Kent. Mumpung Pak Depar masih asik main HP, Jeff langsung memutar badannya ke belakang untuk mengintip lembar jawaban Violetta.
Namun, karena Violetta posisinya sedang menangkat lembar soalnya di atas meja, Jeff pun tak bisa melihat lembar jawaban Violetta.
Jeff langsung menyentil lembar soal Violetta dengan kode ingin melihat lembar jawaban Violetta. Namun, Violetta tak begitu berani memberinya karena posisi gerak gerik Jeff dianggap tak begitu aman. Sehingga dengan gereget, Violetta terus berusaha mengalihkan ekspresinya agar tidak salah tingkah. Violetta dengan resah menggeser lembar jawabannya ke tepi depan mejanya.
Jeff langsung dengan gesit melirik jawaban pilihan berganda Violetta, namun Violetta hanya memberi waktu 30 detik agar tidak dicurigai Pak Depar. Violetta langsung memberi kode ke Jeff agar dia minta jawaban sama Jack saja.
~~~
Sementara itu di kelas 11 IPS 1...
"Carlo mah enak bisa dapet jawaban dari Calvin. Orang mereka duduknya aja sebelahan. Lah gue? Cuma bisa ngandelin Wilson sama Mila. Mana si Patrick sama Helen duduknya agak jauh dari gue pula. Haduh nasib...nasib..." batin Vicario sambil tertegun meratapi lembar soalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...