~~~~~~~~~~
"Guys, gue lagi pengen makan yang enak nih, tapi maunya di kafe-kafe gitu. Enaknya kita sambil nongkrong dimana ya?" usul Calvin sambil menyetir mobilnya.
"Di kafe sebelah sekolah ajalah, udah. Itu kan tempat nongkrong kita yang biasanya," usul Andre.
"Ah, udah bosen lah. Makanannya itu-itu mulu. Sesekali kita coba cari suasana baru kek," cetus Calvin dengan lengos.
"Eh, guys guys guys...katanya ada kafe baru nih," sahut Vicario sambil meng-scrolling Instagram-nya. "Eh tapi bukan kafe sih. Namanya Deventer Resto. Tapi gue liat menu-menu nya disini kayak makanan kafe gitu."
"Serius lo, Vic? Lo tau lokasi nya gak?" tanya Calvin.
Vicario langsung sibuk memencet-mencet layar HP nya. "Lokasi nya di Jalan Makmur yang deket Story Coffee." Andre juga ikut mengintip HP Vicario.
"Oh, berarti gak jauh lah dari sini. Ini abis lewat lampu merah, tinggal belok kiri kan?"
"Yoi," sahut Andre.
Sesampainya di restoran...
"Enak juga ya makanan-makanan di sini," tanggap Calvin sambil menikmati nasi rames-nya.
"Iya, interior nya juga adem banget kalo diliat," tanggap Andre sambil tersenyum getir menikmati gado-gado nya.
"Udah gitu dapet Wi-Fi gratis lagi. Gak lemot," kekeh Vicario sambil meng-scrolling HP nya dan menikmati pecel ayam-nya.
"Beehh...Vicario mah taunya gratisan mulu," ledek Andre. "Dapet Wi-Fi gratis dikit, langsung betah gak pengen balik sampe satu abad."
"Kalo perlu nginep aja tuh sekalian, bawa kasur dari rumah," celetuk Calvin sambil berkelakar.
"Gak sampe gitu juga kali. Rumah gue pun udah ada Wi-Fi," cetus Vicario sambil termanyun.
Suasana restoran saat itu juga sedang se-ramai-ramai nya. Violetta yang membantu mentraining karyawan baru yang bekerja sebagai kasir dan pelayan pun juga sampai hampir kewalahan karna harus melayani para pelanggan yang baru datang dan ingin membayar. Sedangkan mama-nya dan tante-nya sangat sibuk untuk mengurusi bagian dapur sehingga Violetta lah yang membantu mengawasi kinerja asisten pelayan dan karyawan lainnya. Karena sanking ramainya, dirinya pun sampe tidak menyadari kehadiran Vicario bersama Andre dan Calvin di sekitarnya.
"Aduh, Non Vio. Maaf nih ya, ibu tiba-tiba gak enak badan. Jadi ibu hari ini terpaksa gak bisa lanjutin kerjaannya sampe malem. Jadi gimana nih, non? Mau manggil Bu Vivi, tapi Bu Vivi nya lagi sibuk masak," panggil Bu Tias yang bekerja sebagai pelayan restoran.
"Oh gitu ya, bu. Ya udah gak apa, biar saya yang bantu gantiin ibu buat hari ini. Saya bakal bantu ibu buat minta izin pulang sama Bu Vivi," usul Violetta dengan simpatik.
Bu Tias langsung menyerahkan apron-nya kepada Violetta. "Makasih banyak ya, Non Vio. Maaf loh kalo ibu jadinya ngerepotin non," kata Bu Tias dengan ekspresi tak enakkan.
"Gapapa kok, bu. Kalo gak enak badan, gak usah dipaksa. Mending ibu istirahat yang cukup ya di rumah. Semoga cepet sembuh." Violetta mengelus pundak Bu Tias sambil tersenyum simpul.
"Iya, sekali lagi makasih non. Ibu pulang dulu ya. Jangan lupa sampaiin izin ibu sama Bu Vivi." Kemudian, Bu Tias langsung pamit dan meninggalkan restoran. Violetta mengangguk ramah.
Karena pesanan untuk meja nomor 6 sudah siap diatas meja kasir, Violetta pun membantu membawakan baki pesanan tersebut ke meja yang letaknya tak jauh dari meja kasir. Begitu Violetta kembali ke tempat, dia pun harus melayani pelanggan yang baru datang dan ingin memesan lauk-lauk yang dihidang di etalase.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...