59 - Victim Blaming

2 2 0
                                    

Jangan lupa vote, comment, dan share ya

Happy reading guys

~~~~~~~~~~~

Kriiinnnggg...

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Hari ini Violetta pulang bareng Agatha. Sedangkan Ariana dijemput oleh mama-nya.

Karena lapar, Violetta pun pada akhirnya berniat untuk pergi ke kantin membeli cemilan dan teh hangat. Karena merasa situasi sudah aman baginya agar tidak bertemu dengan mantan pacarnya, dia pun langsung bergegas ke parkiran mobil dan menuju ke mobil Agatha.

"Heh, Kak Vio!"

Disaat Violetta hendak membuka pintu depan mobil Agatha, tiba-tiba ada seorang adik kelas yang memanggilnya dengan nada lancang. Suara itu terdengar tidak asing. Violetta tidak merasa terkejut, dia pun menoleh ke belakang dengan santai.

Begitu Violetta melihat bahwa sosok adik kelas itu adalah Patrick, dia pun mengerinyit.

Patrick pun menghampirinya dengan ekspresi tidak senang. Violetta pun semakin tertegun heran menatapnya. "Lo tuh bener-bener cewek gak tau diri ya, kak" sindir Patrick.

Violetta kembali mengerinyit tidak mengerti. "Maksud lo apa-apaan???"

"Udah, gak usah sok polos deh lo, kak. Gue udah tau diri lo yang sebenarnya. Bisa-bisanya lo mempermainkan orang selama ini. Dasar cewek yang gak punya hati lo, kak."

Violetta langsung tersenyum kecut dan semakin tidak mengerti apa yang dimaksud Patrick. Dia memang tahu apa maksud Patrick datang melabrak dirinya, terkait dengan berakhirnya hubungan Violetta dengan Vicario. "Gue? Mempermainkan perasaan orang? Eh, temen lo kali tuh yang mainin perasaan gue. Jelas-jelas kemaren dia yang duluan minta putus kok sama gue dengan alasan bocah," tukas Violetta.

"Asal kakak tau, dia putusin lo karna dia juga tau kalo lo cuma jadiin dia pelarian. Terus sekarang lo malah masih bisa-bisanya hidup tenang disini?" celetuk Patrick.

Violetta tertawa ironis. "Tolong ya, Pat. Gue sebenarnya hari ini lagi males ngurusin masalah yang udah gue anggap itu gak penting lagi. Jadi, gue ya jelasin sesingkat padatnya aja. Gue yakin sih lo pasti udah kemakan kan sama cerita ngarang dia? Hahaha, sungguh bodoh."

"Dia berbicara fakta, Kak Vio. Lo nya aja tuh yang bisanya ngeles mulu. Gue tau kok, lo sebenarnya masih berhubungan sama mantan lo yang di sekolah lama lo itu."

Violetta tersenyum setengah. "Itu kata Vicario atau kata lo sendiri? Kalo emang gue masih punya hubungan sama mantan gue sampe sekarang, ngapain coba dari awal gue gubrisin cowok lain yang mau dekatin gue? Lo pikir gue serendah itu?"

"Lo pasti dari awal deketin Vicario cuma gara-gara gak bisa sama mantan lo lagi kan?" ulang Patrick.

Agatha yang sudah risih mendengar rembukan mereka berdua langsung mendekat ke mereka dan menyergah Patrick. "Heh, apa-apaan sih lo dek datangin kita marah-marah gak jelas sama temen gue? Kurang kerjaan banget."

"Temen lo tuh, sok polos. Tau-tau pemain," celetuk Patrick dengan sinis.

"Idih, sotoy kali lo. Emang lo tuh siapa sih? Sok ikut campur pula sama hubungan orang," ujar Agatha dengan sewot.

"Tau tuh, lagian ini tuh hubungan gue sama Vicario, kenapa lo yang heboh? Mau dia putusin gue atau gue yang putusin, itu bukan urusan lo," tukas Violetta menyambung.

"Eh, gue tuh temen sekelas dia, sekaligus juga temen curhat dia dari kami kelas 10. Mana mungkin gue orangnya suka asal ceplos mengenai temen-temen gue ke orang lain. Gue kan juga tau betul siapa Vicario." Patrick langsung menunjuk dan menatap tajam ke depan muka Violetta. "Gue tandain ya lo, kak."

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang