43 - Awkward Moments

3 1 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Eh Ar, ngomong-ngomong lo kemaren lulus tes beasiswa di UKI ya?" tanya Violetta.

"Iya, Vio. Gue seneng banget tau," jawab Ariana dengan tergirang.

Violetta langsung memeluk Ariana sambil bersanjung. "Congrats ya, Ar. Gak apa walaupun lo cuma kuliah disini, yang terpenting kan lo bisa menikmati jurusan yang ada dan yang lo minati disitu, apalagi kalo lo masih ada keinginan tinggi untuk mencari wawasan."

"Awwhh...thanks ya buat sarannya, Vio. Bener juga sih kata lo, gak peduli lah kita mau kuliah dimana. Yang terpenting nilai IPK kita tetap bisa tinggi kalo kita masih mau belajar dengan serius nanti."

"Bener tuh, Ar. Gue sih rencananya pas bulan Desember nanti, gue mau tes IELTS buat rencana kuliah di Singapura nanti," kata Agatha.

"Semangat, Tha." Kata Ariana dan Violetta serentak.

"Gue yakin nilai lo pasti tinggi pake banget lah. Lo kan paling profesional inggrisnya," sanjung Ariana.

"Nah bener tuh," sambung Violetta.

"Tapi ini kan ujian nya gak sama kayak ujian sekolah biasa. Itu keliatannya rasanya udah ngalah-ngalahin mau tes wajib militer tau. Bikin deg-degan," kelakar Agatha.

"Hahaha. Gak sampe segitunya kali, Tha." Ariana menepuk lengan kanan Agatha. "Harusnya gak sesulit yang lo kira. Asalkan lo gak gugup mulu pas udah disana nya."

"Iya juga sih. Kalo mengenai itu, gue harusnya gak masalah sih. Gue nya aja emang terlalu mikir yang sampe ekstrim-ekstrim gitu. Hahaha."

"Oh ya guys, gue balik ke tempat dulu ya. Soalnya bentar lagi juga Bu Sari udah mau datang," kata Violetta.

"Oh oke," jawab Ariana.

Begitu Violetta kembali ke tempat duduknya, dia pun menyempatkan untuk melanjutkan mewarnai buku warna bertema floral-nya sambil menunggu beberapa menit sebelum Bu Sari datang untuk pelajaran selanjutnya.

"Wah wah wah...di kelas kita ada banyak pasangan bucin nih," seloroh Jack yang barusan masuk ke kelas.

"Hahaha betul tuh," sahut Jeff singkat.

"Ini bucin satu." Jack menunjuk Faustine dan Nardo yang duduk bersebelahan.

"Ini bucin dua." Jack kemudian menunjuk Harto dan Shella yang duduknya bersebelahan dengan tempat Faustine.

"Itu bucin tiga." Jack menunjuk Kent dan Clarie yang duduk berduaan di ujung kiri paling belakang.

"Itu bucin empat." Jack menunjuk Futari dan Nelsen yang duduk berduaan di sebelah kanan tempat Violetta.

"Ini bucin lima." Jack menunjuk Oktavius dan Celine yang duduk berduaan di belakang Violetta. "Wow, kelas kita amazing banget. Kelasnya para buciners hahaha."

Tiba-tiba Oktavius menambahkan. "Oh ya, Jack. Kelas kita sebenarnya bukan cuma ada lima bucin, kelas kita sekarang udah ada satu bucin baru lagi. Tuh." Oktavius langsung menunjuk Violetta dan Alvero yang kebetulan duduk hampir bersebelahan deretannya.

Violetta langsung otomatis menoleh ke Oktavius dan mengerinyit kecut. "Dih, mana ada ya."

"Sembarangan aja lo, Tav. Pokoknya gak ada ya yang namanya bucin baru diantara gue sama Vio," tukas Alvero.

"Jangan gitulah, Ro. Bilang aja lo gengsi kan, makanya bisa aja sekarang lo lain di mulut lain di hati," kata Celine. "Buktinya lo duduknya aja sebelahan hehehe."

"Kalo gitu gue pindah tempat lah." Alvero hendak beranjak dari kursi, namun malah dihalang oleh Jeff yang duduk di sebelah kirinya.

"Eits, mau kemana lo Ro? Enak aja lo mau tinggalin gue sendirian."

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang