~~~~~~~~~~
Baru kali ini Violetta datang ke sekolah saat matahari masih bersembunyi di balik gumpalan awan kumulus. Sekarang jam masih menunjukkan pukul 6:30 pagi. Itu disebabkan karena dirinya diperintahkan untuk menemui Bu Lita di ruangan bimbingan konseling.
Violetta sudah mengetahui apa penyebab dirinya dipanggil untuk pergi ke ruang BK. Tak hanya dirinya, Agatha, Ariana, Rina, dan teman-temannya Vicario termasuk Gracia pun juga menimbrung disana. Sudah jelas ini berkaitan dengan kejadian saat jam istirahat kemarin.
"Kalian semua udah tau kan kenapa ibu menyuruh kalian berkumpul disini di pagi-pagi gini?" tanya Bu Lita yang merupakan seorang guru Bimbingan Konseling.
Semuanya serentak mengangguk diam.
"Sekarang, coba salah satu dari kalian ceritakan kronologi dari kericuhan yang terjadi saat jam istirahat kemaren," perintah Bu Lita.
Semuanya langsung celingukan dan berlirih satu sama lain dengan harapan secepatnya ada yang langsung maju bersuara. Namun, mereka semua masih belum ada potensi cukup untuk berani membuka suara duluan. Sementara itu, Andre dan Vicario menatap Ariana dengan penuh dendam.
Tiba-tiba Bu Lita memukulkan penggaris silikonnya ke meja. "Hey, ibu tadi udah suruh salah satu dari kalian untuk menceritakan semuanya kepada ibu. Kenapa malah jadi pada asik ngobrol sendiri?"
Semuanya langsung pada tercengang.
Kemudian, karena melihat Vicario yang sebagian mukanya kini penuh dengan olesan betadine dan tertempel sebuah plester dan perban di tangannya, Bu Lita langsung menunjuk Vicario. "Vicario, sekarang coba kamu ceritakan. Kayaknya ibu liat kamu adalah korban dari kasus tersebut."
Vicario langsung tertegap dan mencoba menjelaskan. "Emm...jadi bu..kemaren..." Vicario masih terbata untuk harus menjelaskan semuanya.
Sementara itu, Carlo dan Calvin saling berdesakan dan berbisik agar salah satunya bantuin Vicario untuk menjelaskan selengkapnya.
Pada akhirnya, Calvin langsung menyela demi membantu Vicario menjawab. "Sebenarnya kakak-kakak ini yang mulai duluan, Bu." Calvin menunjuk Ariana. "Jadi pada awalnya, kami berlima cuma sekedar ngobrol-ngobrol di bangku koridor lantai 1, terus tiba-tiba kakak-kakak ini dateng. Lalu, si Kak Ariana langsung mukul muka Vicario tanpa sebab yang jelas. Setelah itu, kami berlima juga disindir-sindir gak jelas sama mereka."
"Iya, bener tuh, bu." Andre ikut menyahut. "Padahal kami berlima sama sekali gak ada masalah apapun sama mereka sebelumnya. Tapi, kami juga masih belum tau kenapa disaat itu mereka langsung datang dan menyerang Vicario gitu aja."
Tatapan Bu Lita kini menuju ke Ariana. "Apa benar yang dikatakan sama Calvin sama Andre barusan? Kalau kamu yang memulai perkelahian duluan?"
Ariana menjawab dengan tertunduk. "I- iya bu. Saya akui kalo saya yang bersalah akibat memulai semua kericuhan tersebut. Saya benar-benar minta maaf atas perlakuan saya yang membuat mereka tidak nyaman."
"Sekarang saya tanya sama kamu, Ariana. Apa alasan kamu menemui mereka terus kamu langsung memukuli adik kelas kamu sampe terjadi kericuhan yang heboh di sekolah ini?" tanya Bu Lita dengan nada melancang. "Kamu ini ternyata udah jadi tukang bully ya sama adik kelas kamu, Ariana?"
Tubuh Ariana terkaku dan tak bisa menjawab apa-apa. Rina yang melihat Ariana terbata kini membantu untuk menjawab. "Bu, sebelumnya kami berempat juga minta maaf atas kericuhan yang temen saya perbuat kepada adik kelas kami. Jadi, sebenarnya kemaren seharusnya saya, Agatha, dan Violetta tidak terlibat dalam kericuhan tersebut, namun kami bertiga hanya berusaha untuk mencegah Ariana untuk memulai kericuhan tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...