~~~~~~~~~~
Keesokan harinya...
Kelas 12 IPS 2 sedang belajar Sosiologi yang diajarkan oleh Bu Ika. Begitu semua murid memberi salam kepada Bu Ika yang baru tiba di kelas, Bu Ika menyuruh salah satu muridnya untuk bantu mengambil buku catatan yang dikumpulkan di ruang guru dari beberapa hari sebelumnya.
"Selagi Faustine mencatat materi baru di papan tulis, saya minta Violetta untuk membantu ibu ambil buku catatan anak-anak di meja saya yang ada di ruang guru."
"Baik bu." Violetta beranjak dari kursi dan bergegas keluar kelas untuk pergi ke ruang guru.
Kebetulan Violetta berjalan sendirian ke ruang guru. Begitu Violetta mengambil dan membawa tumpukan buku catatan teman-teman sekelasnya lalu keluar dari ruang guru, tiba-tiba dia bertemu beberapa teman Drian yang juga sedang melewati koridor sekitar ruang guru.
Violetta berusaha untuk tidak memerhatikan mereka yang mengitari keberadaan Violetta sehingga dirinya tak begitu memerhatikan apakah ada sosok Drian atau tidak. Karena tak ingin merasa digangguin Drian kalau saja sosoknya berada disitu, dia pun berusaha melangkah dengan cepat. Namun, tiba-tiba Juven tak sengaja menyenggol Violetta yang hendak lewat.
"Aduh, maaf ya kak," ucap Juven dengan gugup.
"Gak apa kok dek," kata Violetta dengan santai dan datar. Violetta pun langsung agak melangkahkan jalannya dengan cepat.
Namun disaat Violetta hendak jalan ke tangga, ada beberapa murid kelas 11 yang kelihatan seperti menatapnya nyengir sambil membicarakan dirinya. Kedengarannya mereka membicarakan sebuah rumor baru mengenai hubungan Violetta dengan Vicario. Violetta berusaha untuk tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan langkahnya menaikki tangga.
Disaat Violetta tiba di lantai empat dan hendak melewati koridor kembali menuju ke kelas, tiba-tiba saja sosok Drian yang sedang bersantai di dekat balkon depan kelasnya muncul dari kejauhan. Karena tak ingin merasa digangguin lagi, Violetta pun pura-pura tidak melihat dan berusaha melangkah dengan cepat.
Namun, begitu Violetta pada akhirnya lewat di hadapan Drian, Drian yang menghadap membelakangi posisi Violetta langsung mengangkat pelan satu kakinya ke belakang untuk menghalang langkahnya Violetta. Untung saja Violetta masih jeli melihat ke bawah meskipun sedang dalam keadaan melangkah cepat sehingga dia pun mendadak mengerem langkahnya sejenak.
Violetta langsung menjulurkan lidahnya dengan ekspresi kepahitan ke Drian tanpa berkata apapun lalu membuang pandangannya ke depan. Lalu dia pun langsung melangkahkan kakinya dari kaki Drian yang berusaha menghalang Violetta. Belum sampai satu detik, Drian malah langsung dengan iseng menarik pelan lengan seragam Violetta dan menghadap ke depannya Violetta.
"Kok barusan kayak ada yang narik-narik lengan seragam gue ya? Tapi wujud orangnya gak ada di sekitar gue. Hiii serem deh Sekolah Madeleine ternyata ada hantu nya," seloroh Violetta sambil pura-pura tidak melihat Drian.
Drian langsung pura-pura ngambek dan cemberut. "Iih, jahat banget sih. Gue yang menawan gini masa dibilang hantu?"
"Terus tiba-tiba kayak ada yang ngomong. Dimana ya asal nya?" Violetta pura-pura celingukan.
Drian semakin menjaili Violetta dengan mengambil kacamata-nya. Di seling itu, Drian juga terpesona melihat paras Violetta ketika tidak memakai kacamata. "Ya ampun, makin cantik dan manis deh kalo kakak ini gak pake kacamata," batin Drian.
Sementara itu, jiwa Violetta pun langsung bergejolak api amarah. "Iih apaan sih lo? Balikin lah."
"Makanya, siapa suruh tadi kakak ngeledekin gue. Sekarang gimana? Udah keliatan belum hantu nya?" ledek Drian.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...