91 - Awake

4 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Ini udah malam, Dri. Mending lo pulang sekarang. Besok masih ada ujian hari terakhir," usul Violetta pelan.

"Iya...iya...gue pulang deh sekarang. Tapi gue tetap make sure kalo kakak masih baik-baik aja ya," balas Drian.

"Udah deh, Drian. Vio kan udah dilindungi kami berdua. Jadi gak akan ada yang berani macem-macemin dia lagi," timpal Ariana.

"Siappp kakak. Tolong jaga dia dengan baik. Gue mau balik dulu." Drian langsung meninggalkan rumah Agatha.

Ariana mengecek isi chat dari grup kelasnya. Dia pun terkejut meilhat pesan dari Pak Rafi, wali kelasnya.

"Guys, kalian baca grup kelas dong sekarang. Kita bertiga besok disuruh menghadap ke ruang BK jam 7 pagi."

"Serius, Ar? Waduh, ini pasti soal kejadian di koridor lantai 1 tadi pagi," ujar Agatha dengan gelisah.

"Udah pasti sih, Tha. Intinya yang terlibat dalam masalah tadi. Berarti Rina pun juga bakal dipanggil. Sekali lagi gue minta maaf ya guys. Gara-gara gue, kalian semua jadi kena imbasnya," ucap Ariana dengan sesal.

Violetta menimpal pelan. "Gapapa kok, Ar."

"Ngomong-ngomong, gue tuh gak asing loh sama cowo itu," ucap Agatha dengan nada berseloroh.

"Maksudnya, Tha?" tanggap Ariana terheran.

"Lo masih inget gak sih Ar soal eskrim yang Vio traktir buat kita juga?"

Seketika, Ariana teringat sesuatu. "Oohhh...gue inget...gue inget..."

Agatha mengguncang pelan bahu Violetta terkekeh. "Ehem...berarti dugaan gue kemaren bener dong. Lo pasti mau PDKT sama adek itu kan sekarang?"

Violetta tersenyum tersipu. "Ih, apaan sih, Tha. Gue kan cuma temenan sama dia."

Ariana terkekeh. "Ya semua itu berawal dari teman, Vio. Lo waktu sama Vicario kan juga berawal dari temenan."

Drrrtttt...drrrttt...

Getaran itu berasal dari HP Violetta. Terdapat nama mama-nya di notifikasi panggilan masuk itu. Mama-nya mengajak video call untuk kedua kalinya. Violetta langsung mengangkatnya.

"Halo, ma."

["Halo, kakak. Gimana belajarnya sama Agatha dan Ariana?"]

"Lancar kok ma."

["Kamu udah makan kan, kak?"]

Violetta terpaksa bohong. "U-udah kok, ma."

["Ngomong-ngomong, mata kamu kenapa sembab gitu? Kamu habis nangis ya, kak?"]

Violetta langsung panik. Dia pun langsung membenarkan posisi duduknya dan raut wajahnya. Dia juga mencari 1001 alasan untuk berkilah. "Oh, ini ma. Kakak abis kepedesan makan cumi goreng sambal buatan mama-nya Agatha. Udah gitu kakak juga sampe keselek karna sanking ketagihan sama sambalnya."

Agatha dan Ariana pun bersekongkol untuk mendukung jawaban Violetta di depan video call.

Mama-nya pun langsung tertawa geli.

["Ya ampun kakak...kakak...kamu nih ada-ada aja. Jangan kebanyakan makan yang pedes-pedes loh. Nanti asam lambungnya kambuh. Besok kamu masih ada ujian loh."]

"Iya, ma. Tenang aja. Kakak udah bawa obat kok. Jadi pas abis makan tadi langsung minum obat."

["Oke, aman dong kalo gitu. Semoga lancar ya ujiannya besok."]

"Makasih, ma."

["Ya udah, kamu sekarang istirahat aja ya, nak. Ini udah malam. Biar besok kamu, Agatha, dan Ariana gak bangun kesiangan."]

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang