~~~~~~~~~~
Drrrttt....drrrttt...
Suara getaran tersebut berasal dari HP Derby di saku celana seragamnya. Disitu tertulis nama Gracia di layar HP nya. Dia pun menerima telepon Gracia dengan gerakan terengal-engal hampir tak berdaya.
["Oi Der, lo lagi dimana?"]
"Gue lagi dijalan. Kenapa emangnya?"
["Lo tau gak Vicario ada di mana?"]
Derby langsung panik dan wajahnya memucat. Dia berharap jangan sampai mereka tau kalo penyebab Vicario hilang adalah ulah perbuatan Derby sendiri.
"Emm...gue juga gak tau Grace. Soalnya gue gak lagi sama dia dari pulang sekolah tadi."
["Hah serius lo? Tapi lo sendiri gak lagi kenapa-kenapa kan, Der?"]
"Hah? Enggak kok."
["Kok suara lo kayak lagi kesakitan gitu? Lo lagi ada masalah diluar? Atau lo lagi sakit?"]
"Enggak kok, Grace. Gue cuma lagi jenuh aja karna rame di jalanan."
["Oh, kirain."]
Ngiiiuuunnnggg...
Seketika, Derby merasa panik begitu mendengar suara dua mobil polisi yang akan datang menghampiri sekitar rumah Derby. Derby pun langsung cepat-cepat menutup teleponnya dengan Gracia dan berusaha mencari tempat persembunyian agar tidak terpergok oleh polisi.
DUAK!
"Berhenti! Jangan bergerak!" sergah seorang polisi yang baru saja tiba didepan pintu depan rumah Derby dengan pistol yang ditodongkannya.
Namun, keempat polisi tersebut tidak melihat keberadaan Derby. Mereka pun langsung berpencar dan mencari jejak keberadaan Derby di sekitar rumah tersebut. Sedangkan, Derby malah berhasil melarikan diri lewat jendela kamar tak terpakai itu. Aksi melarikan dirinya pun sama sekali tidak terpergok oleh polisi-polisi itu. Nahas, keempat polisi itu tidak menggeledah hingga ke seluruh isi rumahnya.
"Sepertinya yang tersangka telah menghilang dari peredaran. Tidak ada jejak tertinggal lagi di sekitar sini," ujar seorang polisi pertama.
Polisi kedua menemukan sebuah masker hitam yang terjatuh di gudang rumah Derby. "Saya menemukan sebuah masker sebagai barang bukti."
"Lapor, barang bukti kedua ditemukan sebagai catatan TKP," ucap bos polisi itu sambil mencatat di sebuah buku kecil.
Polisi ketiga kembali dengan nafas terengal-engal. "Lapor bos, yang tersangka sepertinya telah melarikan diri dari lokasi. Saya bener-bener tidak menemukan jejak peredarannya lagi."
Setelah berjam-jam keempat polisi tersebut terus menyelediki namun dianggap sudah tidak bisa menampakkan jejak Derby, keempat polisi itupun terpaksa memberhentikan penyelidikannya dan langsung pergi meninggalkan lokasi.
Derby ingin cepat-cepat pulang, namun teringat bahwa mobil yang digunakannya telah menjadi barang bukti TKP pertama oleh polisi. Dia tahu bahwa itu hanya akan menghabiskan riwayat selamatnya jika dirinya masih nekat untuk menampakkan jejak mobil tersebut keluar dari lokasi. Dia merasa beruntung ketika disaat itu juga, tidak ada satupun saksi lain selain teman-temannya Violetta yang berada di lokasi tersebut. Derby pun langsung berhasil melarikan diri dari lokasi.
Namun bagaimana dengan Vicario? Dirinya masih belum sadarkan diri juga. Dirinya masih dibawah pengaruh obat penenang yang dosis nya lumayan tinggi. Derby pun mana mungkin sempat membawa Vicario ikut kabur.
Beruntung polisi telah menemukan keberadaan nya meskipun seluruh tubuhnya masih dalam keadaan diikat di kursi dan telah tertutup oleh kain hitam.
"Bos, kami menemukan 1 korban lelaki yang tidak sadarkan diri tertutup oleh kain hitam," ujar polisi pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...