95 - That Girl Is A Real Crowd Pleaser

4 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

Jam istirahat pun tiba. Karena setelah ini adalah ujian Geografi, Violetta pun belajar Geografi bersama Agatha dan Ariana di kelas.

Tak lama kemudian, Violetta merasa lapar dan ingin pergi ke kantin.
"Oh ya, guys. Gue mau ke kantin bentar ya. Laper banget nih. Gue sebentar doang kok ke kantin, gak pake lama."

"Gue temenin lo ya, Vio." Ariana memegang tangan Violetta dengan senyuman berharap.

Violetta langsung melepas genggaman Ariana. "Gapapa, Ar. Gak usah. Gue bakal lari nih ke kantin terus balik ke kelas abis ini."

"Kalo gitu gue aja ya yang temenin lo," usul Agatha.

"Gak usah, Tha. Serius, gue lari nih abis ini. Gue cuma mau beli ayam goreng potong doang kok, gak pake lama. Jadi plis ya, jangan pada halangin gue." Violetta pun langsung bergegas ke luar kelas dengan tergesa-gesa.

Ariana melengos dan termenung. "Tuh, liat sendiri gak Tha? Dia kayaknya masih marah banget sama gue. Gue harus gimana dong?"

Agatha mengelus pundak Ariana. "Udah, lo tenang aja dulu Ar. Vio emang bener kok tadi, dia bakal lari ke kantin gak pake lama."

"Buktinya, tadi pas lo nanya sama dia, dia jawabnya sambil senyum-senyum kan? Nah, terus tiba sama gue langsung kayak dingin gitu." Ariana berusaha menahan air matanya yang hendak menetes. Agatha juga berusaha menenangkan perasaan Ariana.

"Tapi Tha, dia sekarang pergi ke kantin sendirian. Gue juga khawatir kalo dia nanti bakal digangguin lagi sama si dedemit-dedemit itu," lanjut Ariana dengan gelisah.

"Gue yakin dia gak bakal digangguin kok sama Vicario and the geng," ujar Agatha dengan yakin.

"Tapi kita mana tau abis ini si Vio masih bakal digangguin atau kagak. Pokoknya gue sekarang tetep khawatir sama dia," sela Ariana.

Tak lama kemudian, Rina datang ke kelas dan menyampar Agatha dan Ariana. "Hai, guys." Rina menyapa dengan ceria. Agatha dan Ariana pun membalas sapaan Rina dengan lambaian kecil.

"Oh ya Rin, si Vio barusan ke kantin sendirian loh. Kalian berempat lagi pada sibuk belajar ya?" tanya Ariana.

"Tenang aja, Ar. Kebetulan tadi si Ella sama Yessi baru keluar kelas terus berpapasan sama Vio. Jadi udah ada mereka berdua kok yang temenin Vio," ujar Rina dengan santai.

Ariana menghela nafas dengan lega. "Fiuh. Syukur deh ada Ella sama Yessi yang temenin dia. Soalnya gue khawatir banget tau dia ke kantin sendirian, takutnya dia digangguin lagi sama enam dedemit itu."

Rina tertawa geli. "Tenang aja lah. Gue yakin kok, adek-adek itu gak bakal berani gangguin Vio lagi. Mereka kan tadi pagi udah dihukum, pastinya mereka udah kapok dong."

"Iya, bener tuh kata Rina. Positive thinking aja terus, Ar. Kita yakin Vio bakal baik-baik aja kok," tanggap Agatha dengan yakin. Ariana hanya meng-iya-kan perkataan Agatha dan Rina.

~~~

"Lo kenapa pergi ke kantin sendirian sih? Pasti Agatha sama Ariana gak mau temenin lo kan?" tanggap Ella dengan nada kurang senang.

"Mereka tadi sebenarnya mau temenin gue kok, cuma gue nya yang nolak karna gue sebentar doang kok ke kantin cuma mau beli ayam goreng potong doang," ujar Violetta dengan tersenyum simpul.

"Tapi kita semua nih masih khawatir pake banget sama lo, Vio." Ella sedikit menekankan nada bicaranya. "Apalagi mengenai kejadian lo kemaren, gue masih syok banget."

"Sama, gue juga. Gue kemaren sampe hampir seharian mikirin lo terus loh, Vio." Yessi termanyun. "Tapi lo masih baik-baik aja kan kemaren?"

"Gue masih baik-baik aja kok, Yes. Kebetulan ada mereka sama beberapa temen sekelas gue yang nolongin gue," jawab Violetta.

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang