36 - My Old Bestfriend Misses Me

6 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Halo Kak Nisa, selamat malam. Saya cuma mau ngabarin, kalau pesanan kakak udah jadi ya. Sekitar besok siang pesanannya udah bisa diantar ke rumah kakak. Harganya sesuai dengan yang udah saya kirim kemarin ya. Makasih."

Violetta sedang sibuk membungkus pesanan-pesanan gift box nya yang akan dikirim kepada para pembelinya besok. Di seling dia sibuk merangkai hiasan-hiasan untuk bisnis gift box nya, dia pun juga harus menelepon pembelinya satu per satu untuk mengabari kapan pesanan untuk beberapa pembeli sudah siap untuk diantar ke tempat yang telah ditentukan.

Violetta menghela nafas dan merilekskan posisi badannya di kasur. "Akhirnya selesai juga kerjaan gue. Tinggal diantar deh besok sama mama sampai ke tujuan."

Begitu badan Violetta sudah tak begitu pegal-pegal lagi, Violetta pun langsung video call Vicario.

"Hai, Vic."

["Hai, Kak Vio cantik. Kangen ya sama aku?"]

"Kalo aku gak kangen, aku gak bakal nelpon dong. Hehehe. Canda kok, my lovely."

["Hahaha, jangan gitu dong. Kamu habis ngapain?"]

Violetta sambil menunjukkan hasil gift box yang baru saja selesai dibuat. "Nih, aku habis selesai hiasin gift box buat pesanan client ku besok. Kebetulan pesanan ku besok lumayan banyak. Tapi tenang aja, ada mamaku yang bakal bantu anterin pesanan nya ke tempat yang dituju pembelinya kok."

["Wah, bagus banget tuh. Jadi biasanya selama seminggu Kak Vio dapat berapa omset nya?"]

"Lumayan banyak dong. Dalam satu hari aja walaupun biasanya ada tiga sampai empat pembeli, aku udah dapat sejuta."

["Lumayan dong. Tetap semangat terus ya buat bisnisnya, my lovely. Sori kalo selama ini aku gak bisa bantuin bisnis kecilmu secara langsung."] Vicario cemberut dan merasa bersalah.

"Gak apa kok, my lovely. Kamu gak usah merasa bersalah gitu dong. Kamu ngedukung aku aja udah cukup kok buat bikin bisnisku laris. Hehehe."

["Iya deh. Mudah-mudahan juga keuangan keluargamu bisa kembali membaik, dan papamu bisa dapat modal yang cukup lagi buat buka usaha baru."]

"Amiiinnn...makasih banyak buat dukungannya, my lovely."

["Sama-sama, sayangku. Oh ya Kak Vio, maaf ya aku gak bisa lama-lama. Soalnya aku mau belajar Bahasa Indonesia nih buat ulangan besok."]

"Gak apa kok. Semangat ya belajarnya, my lovely. Aku juga mau beres-beresin kamar nih. Besok kita ketemu lagi ya di atap sekolah. Good night, my lovely."

["Good night, my lovely."]

Violetta langsung membereskan sisa-sisa bahan untuk membuat bisnis gift box nya. Di saat dia hendak meletakkan kotak pensilnya di atas meja belajar, dia langsung menangkap pandangan ke foto polaroid yang Violetta gantung di papan atas meja belajarnya.

Disitu dia melihat foto bersama sahabatnya dari masa SMP. Foto itu diambil saat detik-detik sebelum kelulusan SMP menggunakan baju seragam sekolah lamanya dengan wajahnya yang masih lugu dan imut. Seketika Violetta ter-flashback dengan suasana disaat dia sedang berkumpul dengan sahabat-sahabatnya di masa SMP. Dia juga merindukan sahabat-sahabat masa SMP nya. Sudah sekian lama Violetta tidak mendapat kabar terbaru dari sahabat-sahabat masa SMP nya.

Begitu Violetta selesai membereskan alat-alat keperluannya, dia pun langsung membuka Line nya dan melihat grup chat dengan sahabat-sahabat masa SMP nya yang kini terlihat sepi. Dia langsung membuka grup chat itu dan men-scroll isi percakapannya dari pertama kali grup itu dibuat hingga kabar terakhir yang dikirim oleh salah satu sahabatnya Violetta. Dia merindukan semua itu, namun apa daya ketika dirinya sekarang ini hanya bisa menatap foto-foto dan isi percakapan lamanya karena seiring semua juga mempunyai kesibukan masing-masing.

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang