Jangan lupa vote, comment, and share
Happy reading guys
~~~~~~~~~~
Beberapa hari kemudian pada jam istirahat kedua di taman sekolah...
"Sebenarnya kamu lagi ada masalah apa sih, Vic? Kenapa kamu tiba-tiba jadi berubah gini sama aku?" tanya Violetta dengan heran.
"Gak ada masalah apa-apa kok, Kak Vio. Kamu gak usah khawatirin aku terus ya, aku emang cuma kecapean doang kok kemaren abis main futsal," jawab Vicario.
"Tapi gak biasanya kamu kayak gini. Udah berapa hari ini kamu gak bales chat aku padahal kamu online tiap waktu, sekalinya kamu bales malah balesnya singkat. Aku telepon berkali-kali pun malah gak pernah kamu angkat."
Vicario menjawab dengan nada menyangkal. "Aku kan udah bilang dari kemaren, aku tuh ada urgent sama keluargaku. Makanya aku jadi sibuk banget akhir-akhir ini. Kamu kok gak mau ngertiin aku sih?"
"Kok kamu jadi marahin aku sih?" Wajah Violetta memelas. "Padahal kemaren-kemaren kita gak ada masalah apa-apa kok, kalo masalah coklat permen, kan katanya kamu nitip sama temenmu buat ngasih aku. Kenapa kamu masih ngambek gini sama aku?"
Seketika nada Vicario sedikit menekan. "Gak ada yang marah sama kamu, my lovely. Terus mengenai coklat permen, sejak kapan aku ada ngasih coklat permen sama kamu? Kalo aku mau ngasih sesuatu sama kamu selagi aku mau ada urusan pribadi, aku pasti bakal kabarin kamu dari awal."
"Berarti bukan kamu kemaren yang ngasih coklat permen itu." Violetta memalingkan pandangannya dari Vicario sejenak.
Vicario memegang kedua lengan Violetta dan menarik tatapannya ke Violetta. "Terus siapa temenku yang ngasih kamu coklat permen?"
Violetta menoleh dan menatap Vicario perlahan-lahan. "Derby..." Badan Violetta sedikit gemetaran.
"Terus kok kamu mau percaya-percaya aja sih sama orang yang gak begitu kamu kenal?"
"Aku gak tau Vic, kalo ternyata bukan kamu yang ngasih lewat temenmu. Tapi tolong dong, kamu kan katanya janji dari awal mau berubah jadi lebih baik dan gak cemburuan sama aku. Aku juga salah paham dari awal. Aku bener-bener minta maaf, my lovely." Air mata Violetta hendak mengalir namun dia berusaha untuk menahannya agar tidak menetes.
"Sebenarnya aku gak masalah kalo ada cowok lain yang mau ngasih-ngasih sesuatu buat kamu, termasuk sahabatku sendiri. Tapi..." Ucapan Vicario seketika terhambat. Dia pun langsung melepaskan kedua lengan Violetta dan memalingkan pandangannya sejenak tertunduk.
Violetta tertegun heran. "Tapi kenapa Vic?"
Vicario hanya terdiam dan terlihat seperti sedang memendam sesuatu. Apa itu kira-kira?
Pada akhirnya, Vicario pun memilih untuk berkelit. "Udah deh, gak perlu dibahas. Harusnya ini gak usah menjadi permasalahan yang serius. Mending kamu sekarang balik ke kelas aja." Tanpa aba-aba, Vicario pun langsung melangkah meninggalkan Violetta.
Violetta masih kebingungan. "Eh, tunggu Vic. Kok kamu main pergi aja sih? Aku kan masih pengen tau apa yang bikin kamu jadi kayak gini sama aku." Violetta pun sempat mengejar Vicario.
"Udah gak apa. Gak usah dibahas lagi. Biar masalahnya gak tambah runyam. Mending masing-masing tenangin diri aja." Vicario melangkah kembali membelakangi Violetta.
Violetta mengerinyit sambil cemberut. "Aneh deh. Vicario kenapa sih jadi kayak mood-moodan gitu? Gue yakin pasti ada yang disembunyiin nih dari gue. Gue mau cari tau aja gak ya?" Seketika bola mata Violetta memutar ke atas. "Ah males banget dah. Mending gue ke kelas aja." Violetta pun langsung bergegas kembali ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Teen FictionMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...