2 - The Innocents

6 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Haris dengan nada energik.

"Selamat pagi, Pak," sapa semua murid kelas 12 IPS 2.

"Hari ini kita akan latihan bermain bola kasti. Jadi silahkan semua nya turun ke lapangan dan latihan sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan jangan ada yang ribut saat jalan ke bawah."

"Baik pak"

Semuanya langsung serentak turun ke lapangan dan kumpul berbaris untuk latihan passing bola kasti.

"Ayo yang semangat guys," ujar Erlina yang dikenal sebagai cewek paling heboh di kelas.

Semuanya langsung latihan dengan penuh semangat. Begitu juga dengan Violetta, Agatha, dan Ariana.

"Aduh, Vio. Gue takut bola nya kena muka gue nih," Agatha mengeluh dengan nada melas.

"Iya nih Vio. Apalagi tau sendiri lah cowok-cowok tuh kadang suka barbar mainnya" sahut Ariana.

"Jangan panik dulu. Kan Pak Haris udah bilangin ke kita semua buat main santai," jawab Violetta.

Setelah Desti, kini giliran Violetta yang akan memukul bola kasti dengan tongkat. Semuanya menyemangati Violetta. Violetta pun dapat menangkis dan passing bola kasti yang dilemparkan oleh Harto.

Erlina dan Faustine yang melihat Violetta latihan bertiga bareng Agatha dan Ariana langsung mengacungkan jempol dengan respons bangga. "Wah, Vio hebat banget. Baru juga satu kali dilempar, udah langsung strike aja tuh."

"Makasih, Faus. Bisa aja lo," jawab Violetta dengan cengingisan.

Kini giliran Agatha yang akan melakukan passing bola nya.

"Ayo semangat Agatha," Sahut Erlina.

~~~

Setelah sekitar 2 jam pelajaran Olahraga, semua-nya langsung kembali ke kelas dan mengganti baju seragam sebelum jam istirahat kedua tiba. Sebagian cowok-cowok mengganti baju mereka di dalam kelas, dan yang cewek-cewek pada memilih untuk mengganti baju di toilet.

Lalu saat Violetta hendak melewati pintu kelas, Nardo pun juga berpapasan keluar kelas dan tak sengaja tertabrak Violetta sehingga lengannya sedikit terbentur ke gagang pintu.

"Aduh, maaf Vio. Gue gak sengaja tadi. Sakit gak lengannya?"

"Yaudah, santai aja. Lenganku baik-baik aja kok," jawab Violetta dengan nada santai.

"Waduh, parah kali nih Nardo. Vio, dia tuh padahal sengaja mau caper sama lo," ejek Harto.

Desti pun juga ikut langsung meledek Nardo. "Cie, ada yang diam-diam sebenarnya menyimpan perasaan sama Vio."

"Sembarangan aja kalian. Mana mungkin gue suka sama Vio." Jawab Nardo dengan cemberut.

Lalu Harto menyambung jawab, "Tapi tau gak sih, Vio? Pas di lapangan tadi, si Nardo diam-diam merhatiin lo loh. Cie cie."

Violetta pun langsung tersenyum malu-malu dan tetap memasang muka stay cool. "Ah masa sih? Gak mungkin lah Nardo kayak gitu."

"Seriusan, Vio. Dia tuh tadi curi-curi pandang sama lo terus tiap 5 menit pas latihan."

"Iya loh, Vio. Benar banget tuh. Dia tuh karena malu-malu aja sama lo, makanya salting gitu," sahut Futari.

Nardo yang tak tahan diejek langsung keluar kelas. Violetta pun langsung mengacuhkan ledekan tersebut dengan ekspresi tersipu dan langsung mengajak Agatha dan Ariana bergegas ke kantin. "Yuk lah guys, kita cabut ke kantin aja."

~~~

Saat mereka bertiga ingin menunggu teman-teman IPA nya didepan kelas, pas-pasan mereka juga baru keluar kelas.

Rina pun langsung menyampar Agatha dengan tepukan ke bahu nya. "Hey. Kalian tadi habis latihan bola kasti ya?"

"Iya dong. Baru latihan passing sih," jawab Agatha.

"Tapi agak serem sih ini. Soalnya kita trust issues sama cowok-cowok yang bagian ngelempar sebelum kita passing," timpal Ariana.

"Iya juga sih. Kalo gak sengaja kena muka, bisa-bisa penyok nih muka cantik kita," kelakar Lia.

"Ih, Lia nih bercanda nya kejauhan." Agatha cemberut dan menapik lengan Lia.

"Siap-siap nih guys besok giliran kita," sahut Ella kepada teman-teman sekelasnya.

"Tenang aja, ada si senpai yang bakal ngajarin kita," ujar Yessi sambil memegang bahu Lia dengan bermaksud membangga-banggakan Lia. Lia pun langsung tersenyum lebar yang menunjukkan rasa pede nya.

~~~

Di pertemanannya Violetta, hampir semuanya termasuk murid yang pintar-pintar. Violetta, Ella, dan Lia pernah menjadi anggota OSIS saat kelas 11. Ariana dan Agatha pun juga pernah menjadi panitia dalam kompetisi English League di sekolah saat kelas 10 dan 11.

Sejak kelas 10, sebenarnya mereka bertujuh serempak ingin memilih jurusan IPA. Tetapi, karena pelajaran Fisika dan Kimia yang begitu sulit bagi Violetta, Agatha, dan Ariana sehingga mereka selalu menjadi langganan remedial setiap ulangan harian dan ujian membuat mereka bertiga tak sanggup untuk memilih jurusan IPA dan pada akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk memilih jurusan IPS. Sehingga hal itu yang membuat mereka berada di kelas yang terpisah. Meskipun sampai lulus sekolah mereka akan terus berada di kelas yang terpisah, mereka tetap setia kawan dan masih saling berkumpul main ke kelas Violetta atau kelas Rina disaat jam istirahat.

Ariana dan Agatha sebenarnya bisa dibilang lumayan pintar. Namun, semenjak mereka masuk SMA, nilai mereka mulai ada sedikit penurunan seiring dengan pelajaran yang tambah banyak dan tambah sulit.

Begitu juga dengan Violetta yang merupakan murid pindahan di SMA ini. Saat pertama kali Violetta masuk kelas 10, bahkan dia pun pernah mendapatkan nilai yang lebih parah daripada Agatha dan Ariana. Disaat itu dia hampir mendapat peringkat terakhir yang ketiga saat pertengahan semester 1. Orangtua Violetta pun sempat syok dan kecewa saat melihat nilai rata-rata Violetta yang anjlok drastis saat pertama kali masuk SMA dibandingkan saat masih berada di sekolah SMP nya.

Wajar saja hal itu terjadi karena standar nilai di sekolah SMP dan SMA Violetta sangat jauh berbeda. Di Sekolah Madelaine yang berstandar internasional ini dikenal selalu mendapatkan peringkat 3 besar antar kota dalam nilai Ujian Nasional tingkat SMA. Hal ini yang membuat standar nilai KKM di sekolah SMA nya Violetta sangat tinggi.

Semenjak Violetta sudah meyakinkan diri untuk memilih jurusan IPS saat masuk kelas 11, ternyata Violetta mengalami perubahan nilai yang kembali drastis dan itu merupakan sebuah peningkatan yang sangat signifikan. Nilai rata-rata Violetta kembali pulih seperti disaat Violetta masih SMP. Orangtua Violetta pun langsung terharu dengan perubahan nilai akademisnya yang terlihat jauh berbeda lagi dibandingkan saat Violetta kelas 10. Violetta juga sudah mengambil sisi positifnya dari kejadian yang dia alami saat itu dan akan terus mempertahankan akademisnya di sekolah SMA ini.

Ketika sudah masuk kelas 11 sesuai dengan jurusan yang dipilih, Violetta yang memilih jurusan IPS sekelas dengan Agatha dan Ariana, sementara Rina yang memilih jurusan IPA sekelas dengan Yessi, Lia, dan Ella. Sejak saat itu, Violetta pun berasa jadi sensei nya Agatha dan Ariana karena diacukup pintar di seluruh pelajaran jurusannya termasuk Ekonomi, sementara Yessi dan Lia yang berasa jadi sensei nya Rina dan Ella karena keahliannya dalam menghitung di pelajaran Fisika dan Matematika di jurusannya.

~~~~~~~~~~

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang