~~~~~~~~~~
Seperti biasa di saat jam istirahat kedua tiba, Violetta mencuri waktu untuk quality time dengan Vicario di atap sekolah.
Violetta hanya berharap walaupun terdapat banyak perbedaan yang dapat menyebabkan hal itu menjadi hambatan dalam hubungan mereka, dia berusaha untuk tidak menjadikannya sebuah masalah. Mereka memang masih belum benar-benar mencoba untuk lebih terbuka dengan hubungan mereka di hadapan orang-orang, namun mereka berusaha agar bisa mencari waktu yang tepat untuk menunjukkan dan menceritakan semua kisah hubungan mereka suatu saat nanti.
"Hai, my lovely," sapa Vicario sambil memeluk bahu Violetta dari belakangnya. Violetta langsung menoleh ke belakang dan tersenyum. "Hai juga, my lovely."
"Kamu lagi pengen ngemil gak?" tanya Vicario. "Emm...kayaknya lagi gak pengen deh hehehe," jawab Violetta dengan gagap.
"Kamu kok gugup gitu sih? Hehehe. Kayak pas baru pertama kali kenal aja."
"Hehehe. Entah kenapa ya kok suasana kita jadi canggung lagi sih sejak pertama jadian kemaren. Perutku rasanya jadi kayak dihinggap kupu-kupu mulu," kelakar Violetta.
Vicario tertawa geli. "Hahaha. Bisa aja kamu, my lovely. Anggap aja kita lagi beradaptasi sebagai pacar baru."
"Iya deh, hehehe." Seketika, Violetta menjadi semakin gagap dan bingung apa yang mau dibicarakan sama Vicario, begitu juga Vicario.
"Oh ya Kak Vio, rencananya Sabtu ini aku mau ajak kamu candlelight dinner nih. Gimana menurut kamu?" tawar Vicario.
"Boleh kok. Emang mau dimana?"
"Gimana kalo nanti kita candlelight dinner di kafe sebelah Ancol?" usul Vicario.
"Wah, ide bagus tuh. Kita juga bisa sekalian main di pantai Ancol pas sore-sore gitu, terus malamnya kita langsung dinner bareng sambil liat pemandangan laut, terus makan stik daging sapi. Hehehe."
"Boleh juga tuh. Tapi aku boleh minta sesuatu gak sama kamu?"
Violetta mengerinyit penasaran. "Apaan tuh, my lovely?"
"Kamu gak merasa keberatan kan kalo misalnya nanti aku juga bakal ajak satu temenku dan pacarnya? Tapi tenang aja, cuma dia seorang kok yang selama ini tau mengenai hubungan kita. Dia kan teman curhatku dari pertama kali aku masuk sekolah ini."
Badan Violetta seketika merasa tegang dan perutnya terasa seperti ditusuk. Mungkin Violetta merasa akan semakin canggung ketika harus menyetujui usulan Vicario. Namun, Violetta berusaha tenang dan akhirnya mencoba untuk menyetujui usulan Vicario tanpa merasa berat hati. "Emm...gak masalah sih kalo kita mau double date juga. Ngomong-ngomong, siapa temenmu yang kamu biasanya ceritain tuh?"
"Namanya Patrick. Kamu pastinya kenal dong sama dia yang tenar di sekolahan ini."
Violetta masih terbata. "Oh gitu. Gue sih pasti tau dong siapa dia, tapi sebenarnya gue selama ini belum pernah saling kenal sama dia."
Vicario terbelalak kemudian mengerinyit. "Hah? Masa sih, my lovely? Padahal kamu bukannya juga tenar ya di sekolah ini?"
Violetta tersenyum kecut. "Hehehe, begitulah. Tapi kan aku beda sama dia. Dia kan anak lama disini, sementara kita berdua sama-sama anak baru di SMA ini."
Vicario kembali tersenyum genit. "Hahaha, iya juga sih. Tapi, walaupun kamu juga anak baru disini, kamu kan keliatannya langsung secepat itu bisa tenar karna kamu-nya cantik gini."
"Padahal masih banyak loh yang lebih cantik dari aku, bahkan beberapa teman seangkatanku yang juga anak baru di SMA ini aja malah rata-rata lebih pinter dari aku," jelas Violetta dengan nada pesimis.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Novela JuvenilMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...