~~~~~~~~~~
"Eh, ada Vicario tuh. Tumben-tumben dia ke sini juga?" gumam Violetta sambil tersenyum.
Violetta sedang berjalan sendirian di Mal Harmoni untuk membeli bahan-bahan keperluan untuk bisnis kecil barunya. Di saat dia baru saja selesai membeli dan keluar dari toko stationery, dia melihat sosok cowok dari jauh yang memang tidak asing di matanya. Jelas saja itu adalah Vicario. Nahas, ternyata Vicario sedang tidak sendirian, melainkan dengan seorang cewek. Siapa dia? Jantung Violetta langsung berdegup kencang, tungkai nya mulai melemas.
"Loh, dia jalan sama siapa tuh? Kok...kok malah...jalan sama cewek lain..." Violetta langsung berlari menghampirinya. "Vic...tunggu..."
Vicario langsung menoleh namun hanya menjawab cuek ke Violetta. "Hai Kak Vio."
"Apa-apaan maksud mu Vic? Katamu lagi sibuk, oh ternyata sibuk jalan sama cewek lain? Siapa cewek ini?" Violetta semakin gemetaran dan mata-nya terasa seperti mau menonjol ke luar.
Violetta tidak mengenali sosok cewek yang sedang jalan berdua dengan Vicario, apalagi pernah bertemu.
"Vic? Kenapa kamu diem aja? Jawab dong. Siapa dia?" tanya Violetta dengan histeris.
"Aku memang udah janjian sama dia buat jalan bareng hari ini," jawab Vicario dengan datar dan seperti tidak menunjukkan ekspresi rasa bersalah.
"Aku gak ngerti maksud kamu, Vic. Kenapa kamu tega melakukan ini di belakang ku? Katanya kamu mau memberi kepastian, tapi kamu malah kayak gini sama aku. Kamu jahat, Vic." Air mata Violetta mulai berderai. Namun, Vicario tetap cuek aja.
"Maaf, Kak Vio," kata Vicario dengan singkat dan datar.
"Dia siapa sih?" tanya seorang cewek yang tidak dikenalinya itu.
"Udah, gak usah dipikirin. Mending kita langsung ke bioskop yuk. Film nya bentar lagi mau mulai," ajak Vicario kepada cewek itu.
Perlahan-lahan, Vicario langsung meninggalkan Violetta tanpa mengucapkan apapun.
"Vic, tungguin aku. Aku mohon jangan tinggalin aku. Aku masih sayang sama kamu." Violetta langsung ingin mengejarnya, namun seketika dia merasa seperti kakinya tak mampu berlari dengan cepat.
"Aduh, kenapa kaki gue jadi susah digerakin ya? Dia malah udah semakin jauh dan sekarang udah gak kelihatan lagi," rintih Violetta. Namun, keberadaan Vicario yang semakin jauh kini udah benar-benar menghilang seperti dilahap oleh cahaya putih.
"Vicario...jangan pergi dulu...kembali kamu kesini, Vic..." jerit Violetta. "Vic...Vic..."
~~~
"Astagfirullah." Violetta tersentak dari tidurnya. Dia langsung melihat ke jendela pesawat dimana posisi pesawatnya masih berada di atas awan. Dia langsung membaca doa pendek dan mencoba menenangkan pikirannya sejenak.
"Rupanya tadi gue cuma mimpi buruk. Tapi, kenapa mimpi gue barusan rasanya seperti nyata ya. Kok bisa sih gue mimpi Vicario tiba-tiba udah ada cewek lain?" gumam Violetta. "Enggak...enggak...enggak...gak mungkin...Gue yakin Vicario gak akan seperti itu. Tapi gimana kalo ternyata mimpi itu jadi kenyataan walaupun kelihatan gak masuk akal?"
Violetta menoleh ke kiri sejenak yang di sebelah nya adalah papa-nya. Ternyata papa-nya Violetta masih tertidur pulas sehingga Violetta merasa lega saat merasa papa-nya tak khawatir dengan sentakan Violetta barusan. Violetta langsung menghela nafasnya dan menatap pemandangan atas awan melalui jendela pesawatnya.
Tak lama kemudian, pesawat langsung terguncang akibat melewati awan mendung yang dipenuhi dengan kumpulan air hujan dan angin yang kencang. Violetta terasa panik dan langsung berusaha membaca doa lagi agar pesawat yang sedang terjadi turbulensi tidak membahayakan situasi.
Setelah beberapa menit terjadi turbulensi, akhirnya keadaan pesawat kembali normal dan akhirnya pun juga berhasil melewati gumpalan awan badai tadi.
Setelah lima menit, akhirnya pesawat pun mendarat dengan lancar dan selamat. Akhirnya Violetta tiba lagi di Jakarta. Setelah Violetta turun dari pesawat, kini Violetta harus mengantar papa-nya lagi ke gate keberangkatan karena papa-nya harus pulang ke Kalimantan. Violetta, Viona, dan mama-nya langsung memberi pelukan dan ucapan perpisahan kepada papa-nya sebelum papa-nya masuk ke gate keberangkatan lagi.
Setelah itu, mama-nya Violetta langsung memesan taksi agar bisa pulang ke rumah. Saat Violetta berada di taksi, seketika dia pun langsung teringat lagi mengenai mimpi buruknya saat masih di pesawat.
"Duh, kok gue masih kepikiran soal mimpi buruk itu tadi ya? Gue jadi takut deh kalo mimpi buruk itu tau-tau malah jadi kenyataan. Mudah-mudahan aja deh gak jadi kenyataan," batin Violetta sambil melihat jalanan dari jendela taksi.
Karena tak ingin terus berprasangka buruk, Violetta langsung bergegas untuk mengirim chat kepada Vicario.
____________________________________
Violetta
Hai, my lovely. Aku udah nyampe nih di Jakarta. Nih sekarang lagi di taksi perjalanan mau pulang ke rumah.Vicario
Akhirnya kamu sampai juga. Syukurlah kalo kamu sampai dengan selamat.Violetta
Vic, aku mau nanya sejenak nih. Kamu bener-bener tulus kan sama aku selama ini?Vicario
Hahaha, ya ampun my lovely. Jangan parno-an gitu dong. Aku kan udah jadwalin nih kepastian kita minggu depan. Masih inget kan?Violetta
Masih dong. Sori ya kalo aku nanya kayak gitu. Aku cuma mau mastiin aja kok, hehehe.~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Novela JuvenilMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...