31 - The Four Stars

3 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Ma, gak nyangka ya, pesawat yang kemarin kita naikin pas pulang kemarin ternyata hari ini jatuh di perairan Kepulauan Riau," jelas Violetta.

"Iya benar kak, mama juga gak nyangka pas liat berita di TV tadi pagi. Mama benar-benar prihatin melihat kejadiannya, udah gitu gak ada penumpang satupun yang selamat. Tapi di satu sisi, kita bersyukur karena setidaknya kita masih diberi perlindungan dan umur yang panjang oleh Allah," kata mama-nya Violetta yang sambil menyetir mobilnya.

"Iya ma, innalillahi buat korban pesawat jatuh tadi pagi dan alhamdulillah buat kita yang masih diberi perlindungan."

"Beruntung juga papa kemarin langsung pulang ke Kalimantan begitu habis pulang dari Bandung."

Sesaat kemudian, Violetta menerima chat baru dari Hendi yang kenalan baru nya saat tes beasiswa di kampus kemarin.

Hendi

Hai Violetta, apa kabar? Gue sekalian mau kasih tau info nih, kalau hasil tes beasiswa kita kemarin udah keluar loh. Lo bisa cek di website kampus kita buat liat hasil tes nya.

Violetta

Hai juga Hendi. Makasih ya infonya. Nanti gue bakal cek di website, dan gue bakal kabarin kalau gue lulus tes nya.

Lalu, Violetta membuka website kampus nya di browser untuk mengecek hasil tes beasiswa nya kemarin Sabtu. Violetta terus berdoa dalam hati. Lalu, begitu dia melihat namanya di daftar hasil tes beasiswa, matanya langsung terasa berbinar dan tangannya langsung gemetaran begitu tertulis kata 'LULUS' disitu. Violetta pun langsung memberi tahu mama-nya dan Viona.

"Oh ya ma, Viona, kakak mau kasih kabar gembira juga nih."

"Apaan itu, kak?" tanya mama-nya.

"Pengumuman hasil tes beasiswa kakak udah keluar, alhamdulillah kakak lulus ma." Violetta tergirang.

"Alhamdulillah, mama benar-benar bangga mendengarnya. Selamat ya kak." Mama-nya langsung mencium kening Violetta. Viona pun juga langsung mengucapkan selamat kepada Violetta.

Namun, karena Violetta tiba-tiba teringat sesuatu, seketika suasana hati Violetta berubah drastis. "Kakak sih senang karna lulus tes beasiswa, tapi yang masih menjadi kendala adalah biaya nya ma. Walaupun kakak ikut jalur beasiswa, itu kan hanya gratis di biaya pendaftaran sama gedung, sementara untuk biaya pokok dan semester kan tetap harus bayar dan jumlahnya tetap aja gak sedikit. Kakak masih ragu loh ma mengenai kecukupan biaya untuk itu."

"Untuk itu kakak gak usah khawatir, mudah-mudahan aja papa sama mama masih punya sisa tabungan yang cukup untuk membantu biaya kuliah mu. Walaupun saat ini kondisi keuangan keluarga kita masih belum stabil, tapi kita juga tetap doakan aja supaya papa kamu bisa dapat modal lagi untuk memulai usaha baru untuk keluarga kita," kata mama-nya Violetta dengan sabar.

"Tapi, kakak gak mau ngerepotin mama sama papa. Kakak ada saatnya ingin membiayai kuliah kakak pakai uang sendiri, makanya kakak juga akhir-akhir ini udah mencoba memulai bisnis kecil gift box sebagai tambahan walaupun gak seberapa."

"Bagus dong kalau gitu. Mama juga akhir-akhir ini jadi terpikir sebuah rencana agar bisa membuka usaha baru setelah tahun baru nanti. Kapan-kapan kalau kakak ada waktu, apa kakak mau ikut bantu pikirkan ide nya?" tawar mama-nya Violetta.

"Mau banget dong ma. Setau kakak, mama kan jago masak, apalagi masakan mama tuh semuanya enak dan gak ada yang ngalahin. Gimana kalau suatu nanti kita coba buka warung kecil dulu, terus kalau nanti bisa dapat profit yang banyak dan dapat modal cukup lagi, nanti papa mungkin bakal bantu mengembangkan usaha nya jadi sebuah restoran besar?"

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang