26 - The Annoying Boy

4 2 0
                                    

~~~~~~~~~~

Violetta, Agatha, dan Ariana sedang menikmati makanannya di kantin saat jam istirahat sambil bertukar cerita dan gurauan. Disaat Violetta sudah menuju suapan ke sepuluh, tiba-tiba ada sesuatu yang menjanggal pemandangan Violetta. Entah mengapa sosok Drian yang bisa menongol di pandangan Violetta begitu saja dari jauh.

Sambil makan, Drian pun juga sambil ingin mencari kesempatan untuk mencuri pandang kepada Violetta berulang kali. Lama kelamaan Violetta merasa sedikit risih dengan keadaan seperti itu. Seketika, di antara mereka berdua pun langsung berasa seperti berbicara melalui mata lalu lewat ke hati.

"Kenapa sih adek itu liatin gue mulu, risih tau gak," batin Violetta dengan tatapan yang sedikit tajam kepada Drian.

"Kakak itu manis banget sih, tapi gue lupa namanya siapa ya? Gue emang udah gak asing liat dia karena dulu dia pernah ikut pentas drama," batin Drian sambil menggeser bola matanya ke kiri ke arah Violetta.

"Adek itu kenapa sih dari tadi liatin gue mulu, gue jadi gak selera makan nih. Kayaknya ada yang gak beres deh," batin Violetta lagi.

Karena Violetta semakin gak nyaman makan, pada akhirnya Violetta beranjak dari kursi dan membeli minum sebentar. Tak disangka setelah Violetta selesai membeli minum, tiba-tiba aja Drian langsung menongol didepan mata. Violetta tersentak dan hampir saja minuman yang baru dia beli tumpah tertetes ke baju seragamnya.

"Ya ampun, dek. Lo kalo jalan liat-liat dong, liat nih baju gue jadi basah," pekik Violetta.

"Gue gak sengaja kali, kak. Netesnya cuma dikit pun, nanti juga kering sendiri," ledek Drian.

"Ih, lo nih bukannya minta maaf, malah ngeledekin orang. Ganteng-ganteng kok sikapnya kayak gitu," ujar Violetta dengan sewot.

"Ya maaf dong, kak. Kan gue udah bilang gak sengaja," kata Drian dengan kalem.

"Iya iya iya. Huh pergi sana lo, awas kalo gue sampe ketemu lo lagi," kata Violetta dengan jutek. Violetta langsung membalikkan badannya dan cepat-cepat berjalan kembali ke tempat duduk.

Ariana udah mengetahui ekspresi Violetta yang masam. "Lo kenapa Vio? Kok kayak abis marah gitu?"

"Itu tuh, gue sebel banget sama adek kelas itu." Violetta menunjuk Drian yang berada di belakang deretan nya dengan menolehkan kepalanya ke kanan belakang sejenak. "Masa dia yang jelas-jelas tadi nyenggol gue, bukannya minta maaf malah ngeledekin gue. Lihat nih seragam gue sampe basah, untung aja air jeruk nipis, gimana kalau minuman berwarna? Gak enak jadinya kotor."

"Hadeh. Emang bener-bener nih adek kelas jaman sekarang, udah gak ada segan-segannya sama kakak kelas. Makanya gue juga sebel banget sama adek kelas kita yang sekarang nih." Ariana langsung melirih ke Violetta. "Kecuali cowok lo, dia orang baik kan kata lo."

Violetta mengangkat alisnya. "Ya begitulah."

"Udah, lo yang sabar ya Vio. Nih lap dulu baju lo pake tisu." Agatha menyogohkan tisunya dari kantong rok nya kepada Violetta.

"Makasih, Tha. Gue tuh masih sebel banget sama cowok itu, mukanya doang cakep tapi gak ada akhlaknya sama kakak kelas," keluh Violetta.

Ariana dan Agatha tertawa geli mendengar keluhan Violetta. Agatha pun langsung mengelus kedua bahu Violetta agar Violetta tetap tenang dari emosinya.

Sementara itu, Drian yang baru balik ke tempat duduknya setelah membeli minuman langsung mencuri pandang ke Violetta lagi.

"Kakak itu judes juga ya ternyata, tapi tetap cantik sih hehehe," batin Drian sambil berusaha menahan tawa setelah melihat reaksi Violetta tadi.

Violetta pun tersadar saat Drian yang baru kembali ke tempat duduknya menatap Violetta kembali. Violetta pun langsung menatap Drian tajam. "Nyebelin banget sih cowok itu, udah gue duga kalo dari awal ada sesuatu yang gak beres sama dia." Lalu, Violetta pun juga memerhatikan keberadaan Vicario yang juga duduk satu deretan depan Violetta agar memastikan Vicario tidak melihat kejadian tersebut.

Tak lama, Ariana langsung mengajak Violetta dan Agatha untuk kembali ke kelas. Violetta pun sempat melontarkan ekspresi cemberut dan kesal kepada Drian lalu membuang pandangannya. Untung saja teman-temannya Drian tak ada yang menyadari hal tersebut di pandangannya Violetta.

Violetta pun sempat bergumam. "Mudah-mudahan Vicario gak ngeliat kejadian gue barusan. Kalau gak, kasihan nanti Vicario bisa salah paham sama gue."

~~~~~~~~~~

"Duh, nyebelin banget sih adek kelas itu tadi di kantin. Kenapa gue bisa-bisanya ketemu sama orang kayak dia di sekolah? Gak di sekolah lama, gak di sekolah baru pasti selalu bakal ketemu sama satu cowok yang luar biasa nyebelinnya. Udah merasa kecakepan kali ya dia, makanya segitunya mau modusin cewek," keluh Violetta sambil memeluk bonekanya di kamar.

"Pokoknya gue gak boleh sampe terpesona sama dia. Inget Violetta, gue udah punya Vicario. Demi menjaga perasaan Vicario, gak boleh sampe ada orang ketiga yang berani mengganggu hubungan kita. Gak boleh." Violetta menasihati dirinya sendiri. Violetta terus berjalan mondar mandir di kamarnya sambil meratapi kekesalannya kepada cowok blasteran Jerman itu.

Tak lama kemudian, mama-nya Violetta langsung mengintip Violetta dari pintu kamarnya. "Kak Vio? Kamu barusan lagi ngapain?"

"Emm...gak ada apa-apa kok ma," dalih Violetta.

"Tadi mama dengar kamu kayak lagi marah-marah dan ngomel sendiri. Kamu lagi ada masalah?" tanya mama-nya Violetta dengan penasaran.

"Engga kok ma. Kakak cuma lagi cemas aja kepikiran mengenai tes beasiswa kakak besok."

Mama-nya Violetta langsung menghampiri Violetta dan mengajak duduk bersebelahan dengan Violetta di kasur. "Oh gitu. Kak Vio gak usah cemas dan khawatir. Tes nya pasti gak bakal susah kok, asalkan kamu terus belajar dengan giat dan berdoa. Mama, papa, dan Viona juga selalu mendoakan kakak yang terbaik supaya cita-cita kakak terwujudkan."

"Amiiinnn...kakak udah dari kemarin kok belajar terus dengan sekuat tenaga dan udah rajin sholat tahajud," kata Violetta.

"Masya allah. Akhirnya kamu jadi makin rajin sholat tahajud. Ya udah kalau gitu, nanti kakak jangan lupa siapkan semua barang-barangnya agar kita bisa berangkat besok ke Bandung."

"Oke ma."

Mama-nya Violetta langsung keluar dari kamarnya Violetta. Violetta pun pada akhirnya menyiapkan beberapa barangnya yang akan dibawa untuk berangkat ke Bandung besok.

~~~~~~~~~~

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang