Married Without Love

01. Dilemma

Sinopsis :

Ayahnya Lee Sungyeol akan membantu membayar utang milik Keluarga Moni dengan syarat Moni harus menikah dengan putranya itu.
Namun gadis bernama Jung Moni menolak untuk menikah dengan Sungyeol, karna ia hanya akan menikah dengan Zhang YiXing, Lay sepupunya. Hanya pria itu yang berhak untuk menikahinya. Lay dan Moni terlibat perjanjian dimasa kecil mereka, Lay menjanjikan Moni akan menikahinya disaat mereka sudah dewasa.
N

amun diluar perkiraan Moni, Lay pindah ke Cina sewaktu Moni masih berumur 12 .
Walaupun begitu, Moni akan tetap setia menunggu Lay kembali.

Lalu bagaimana dengan Lee Sungyeol, calon suaminya itu. Akankah ia tetap menikah dengan Jung Moni? Sudah ada gadis lain yang sudah melekat dihatinya. Akankah ia melupakan gadis itu dan menikah dengan Moni? Ataukah ia akan menolak untuk menikahi Jung Moni?

Beginilah kisah cinta mereka, akankah mereka berakhir bahagia atau sebaliknya..

° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● °

Jung Moni, gadis bernama Jung Moni itu sedang menghitung uang dengan serius, sedari tadi pandangannya terus tertera ke uang yang berada di tangannya.

"Jung Moni."

Konsentrasinya lansung kacau, ia pun menoleh ke sumber suara, "Sajangnim.. Ada apa?" Moni meletakkan uang yang ada di tangannya itu diatas meja.

"ni gajimu, Kau sudah boleh pulang" Ucap seorang pria paruh baya yang dapat ditebak ialah bossnya. Dengan segera Moni menerima amplop berisi gajinya itu.

"Terima Kasih Sajangnim"

Setelah membungkukan badannya, gadis itu pun permisi meninggalkan toko itu.

♥ • ° • ♥ ° • ° ♥ ° • ° ♥

"Eomma, ini gajiku." Moni memberikan amplop atau lebih tepat gajinya kepada eomma.

"Moni-ya." Panggil eommanya .

"Ne ?"

"Utang kita sudah lunas." Ucap eommanya sambil tersenyum kaku. Mendengar itu sebuah senyuman lansung terukir di bibir gadis bernama Moni itu. Wajahnya lansung berseri-seri.

"Jinjja eomma? bagaimana bisa?" Tanya Moni antusias sekaligus penasaran.

"Teman Appamu yang membantu melunasinya."

" Wah Daebak... Teman appa baik sekali!" Senyuman yang ada dibibir Moni tak kunjung menghilang, ia senang sekali mendengar kabar bahagia ini.

"Tapi.. Moni-ya," Eomma mengambil jeda sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. "Teman Appa minta imbalan." Ucap eomma dengan nada sedikit khawatir.

"Imbalan?"

"Ne, mereka ingin.." Eomma terlihat tak sanggup untuk melanjutkan perkataanya.

"Ingin apa?"

"Mereka ingin kamu menikah dengan anaknya." Tepat perkataan eomma selesai diucapkan, tepat saat itulah jantung Moni terasa berhenti berdetak.

"Eomma!"

"Moni-ya, eomma tau kamu tak mau, tapi.." Mata eommanya kini berkaca-kaca, terlihat bahwa eommanya sudah bersiap untuk meneteskan air mata yang sedari tadi ditahan-tahan.