56. Woft!

426 31 31
                                    

Di sebuah ruangan yang berwarna terang, tepat saat ini Moni tengah berada diruangan itu bersama ayah ibunya, tak lupa juga bersama Lay. Kini Moni tengah berada dipelukan ibunya, tak henti-hentinya ia menangis. Begitu juga dengan ibunya. Tuan Jung yang berada tak jauh dari mereka pun terus menatap Lay yang berada di sebelah Moni.

"Bagaimana keadaanmu Yiyi?" Tanya Tuan Jung yang dilontarkan kepada Lay-Zhang YiXing. Lay yang ditanyai pun akhirnya menjawab, "Baik-baik saja Paman."

Tuan Jung berdehem sebentar, hingga akhirnya ia kembali bertanya, "Kudengar kau ingin menikah dengan Moni ya?" Tanya Tuan Jung lagi yang membuat Moni dan Nyonya Jung ikut terdiam.

Lay terdiam sebentar hingga akhirnya ia menjawab ya dan itu berhasil membuat Tuan Jung menggelengkan kepalanya. "Aku benar-benar tak mengerti dengan anak zaman sekarang. Kamu dan Moni, kalian berdua adalah saudara sepupu, tidak sepantasnya kalian menikah. Namun apa yang bisa kulakukan sekarang, demi bersamamu.. Moni rela bercerai dengan Sungyeol yang begitu baik kepadanya." Ungkap Tuan Jung dengan suara gentar, mendengar itu Lay hanya bisa menghela nafas berat.

"Appa! Oppa bukanlah alasan mengapa aku bercerai dengan Sungyeol," Moni yang berada dipelukan ibunya akhirnya membuka suara. Nyonya Jung yang tengah memeluk anaknya kini mengelus punggungnya agar anaknya itu merasa lebih tenang. "Sudahlah Moni-ya.."

"Seharusnya dari awal appa tak memaksa kalian untuk menikah, pada akhirnya semuanya hancur seperti ini." Kini Tuan Jung terlihat benar-benar depresi. Begitu juga dengan Moni dan Nyonya Jung. Sementara Lay, ia hanya menghela nafas berat.

"Aku berjanji akan membahagiakan Moni." Suara lantang Lay berhasil membuat Moni lansung menatapnya lekat, begitu juga dengan Tuan Jung dan juga Nyonya Jung.

Sekali lagi Tuan Jung kembali menghela nafas berat, sedangkan Nyonya Jung sendiri sudah pasrah dan hanya bisa menyerahkan semua ini kepada suaminya. Apapun keputusan yang diambil oleh Tuan Jung, maka Nyonya Jung hanya akan menghargainya.

"Setelah dipikir-pikir," Tuan Jung mengambil jeda sebentar sebelum melanjutkan kalimatnya. "Baiklah, aku ijinkan kalian untuk menikah." Ucap Tuan Jung yang diakhiri dengan helaan nafas berat.

Mendengar itu sebuah senyuman lansung terukir di bibir Lay. Berbeda dengan Moni, tangis Moni semakin pecah ketika ayahnya menyetujui pernikahan mereka.

"Terima kasih Paman!" Ungkap Lay yang kini mengulum senyum, senyuman manis dan juga lesun pipinya tak bisa lepas dari wajahnya. Sesuai rencana..

° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● °• ○ ● ° •

Seorang pria tengah tergeletak diatas kasur berwarna biru dongker, pria itu tak lain ialah Sungyeol. Sungyeol menatap atap kamarnya dengan tatapan kosong. Benar, ia sedang kacau, bahkan kacau sekali. Pikirannya kacau, semua karena Moni dan juga Yuju. Ia benar-benar tak pernah memikirkan kalau Yuju akan menaruh perasaan kepadanya.

Sungyeol mengambil asal benda yang berada di atas kasurnya lalu melempar sembarangan. BUK!! Remote AC yang baru saja ia lempar kini menghantam dinding kamarnya. Sekali lagi Sungyeol kembali menjerit frustasi.

"Apa yang harus kulakukan!?" Sungyeol mengacak rambutnya frustasi. Guling yang berada disebelah kakinya lansung ia ambil dan ia lempar.

Sungyeol dapat merasa saraf otaknya berdenyut-denyut, wajahnya terasa panas sekali. Begitu juga dengan pikirannya yang tak kalah kacau dari suasana hatinya. "Aku butuh ketenangan.." Ungkap Sungyeol sembari memejamkan kedua matanya. Tak lama kemudian, Sungyeol kembali menjerit frustasi.

° • ○ ● ° •○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● °• ○ ● ° •

Sebuah mobil melaju dengan kencang menerobosi angin-angin yang bertiup berlawanan. Suara aspal tergesek terdengar sangat jelas ditelinga seorang gadis, gadis itu menatap keluar kaca jendela mobilnya.

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang