70. Touch!

329 23 27
                                    

 
 


 
 

 

"Lee Mijoo!"

Suara serak milik seorang pria berhasil mengalihkan pandangan seorang gadis bernama Lee Mijoo, kedua mata yang awalnya terfokus di ponselnya kini lansung berpaling ke wajah seorang pria.

Dahinya mengerut, bibir bercebik kesal, "Dasar! Kau lama sekali!" Mijoo menyimpan ponselnya, lalu berjalan keluar dari rumah.

"Se-sepeda?" Mijoo menggangga setelah melihat Daeyeol ternyata menaiki sepeda datang ke rumahnya. "Kenapa sepeda!? Dengan Agha lagi!?" Pekik Mijoo ketika melihat Agha juga ikut dengan mereka, Agha tengah berada di keranjang sepeda yang terletak di dekat stang sepeda. "Heol!"

"Kenapa? Dia butuh jalan-jalan. Aku kan bisa mati bosan bila hanya jalan-jalan denganmu!" Tukas Daeyeol yang membuat Mijoo mengigit bibir kesal.

"Dasar menyebalkan!"

Mijoo masuk kembali ke dalam rumah, belum sempat Mijoo mengunci pagar rumahnya, Daeyeol sudah duluan mengedor pagarnya. "Hei! Jangan begitu!" Suara Daeyeol melembut.

"Aku jamin kencan hari ini tak akan membuatmu bosan. Ibuku sudah mempersiapkan banyak hal untuk kencan kita hari ini, kau tak mau sia-siakan kerja keras ibuku kan?" Lirih Daeyeol.

Mijoo terdiam, hingga akhirnya membuka kembali kunci pagarnya. "Baiklah, aku percaya padamu. Hanya saja jangan membuatku kesal hari ini, bila kau dekatkan Agha kepadaku, aku akan mengigitmu!" Ancam Mijoo yang membuat Daeyeol tertawa keras, namun pada akhirnya pria itu memelankan tawanya lalu menggangguk pelan. "Sep!"

Daeyeol memukul tempat duduk belakang, bermaksud menyuruh Mjioo duduk diatas kursi empuk tersebut. Mijoo menghela nafas pelan, namun pada akhirnya ia juga naik ke atas kursi tersebut.

"Pegangan erat!"

Mijoo mencebik kesal, lalu kedua tangannya memegang erat kedua sisi baju Daeyeol, sebelah kiri dan sebelah kanan. Melihat itu Daeyeol pun menghela nafas, "Tak usah malu-malu! Lansung saja peluk pinggangku, pinggangku empuk kok!" Daeyeol menarik kedua tangan Mijoo lalu melingkarkannya di pinggangnya.

"Pegangan erat!" Pekik Daeyeol sekali lagi.

Jret! Daeyeol mulai mengkayuh pedal sepedanya, kedua roda sepedanya mulai berputar, hembusan angin yang bertiup berlawanan dengan arah jalannya sepeda membuat rambut panjang Mijoo berhembusan ke belakang, gadis itu menyipitkan kedua matanya, untuk mencegah masuknya debu ke kedua matanya.

Sret! Tiba-tiba saja sepeda Daeyeol kehilangan keseimbangan, membuat sepedanya membentur sebuah batu kecil. Sepedanya lansung oleng, membuat Mijoo lansung menjerit dan mempererat genggamannya. "LEE DAEYEOL!"

Sret! Sepeda yang awalnya sempat oleng kini berhasil menegak kembali karena Daeyeol, pria itu lansunng mengarahkan stang sepedanya ke kiri membuat sepeda yang tengah ia naiki bersama Mijoo dan Agha tak jadi jatuh oleng ke arah kanan.

Mijoo membuka kedua matanya, jujur saja jantungnya berdegup sangat kencang, ia pikir mereka akan terjatuh, untung saja tidak.

"hah! Kau pasti takut sekali!" Daeyeol tersenyum.

Mijoo mendelik, "Tentu saja!" Mijoo melepaskan tangannya dari pinggang Daeyeol.

"Wae!? Kenapa kau lepaskan tanganmu dari pinggangku?"tanya Daeyeol sembari memperlambat laju sepedanya, Mijoo memayunkan bibirnya. Ia tidak menjawab Daeyeol.

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang