63. Pride

311 27 12
                                    

  "Towards the dream that is  still far away.
Let's take a new step foward."
INFINITE - Waiting For The Moment

-oOo-


 
 

"Yak! Biarkan aku keluar!"

Sedari tadi Sungyeol menghalangi Moni untuk keluar dari kamar, bukan hanya itu pintu kamarnya juga dikunci olehnya. Moni tak bisa apa-apa dan hanya bisa melemparkan tatapan sinis kearah Sungyeol.

"Biarkan aku keluar!" Sekali lagi Moni mencoba untuk keluar namun segera dihalangi oleh Sungyeol. Kini Sungyeol menarik kedua lengan Moni lalu memutarnya hingga membuatnya bersandar di papan pintu. Kedua Moni membulat saat menyadari Sungyeol telah menguncinya.

"Hei!"

"Katakan kalau kau sayang padaku dulu." Ucap Sungyeol sembari mendekatkan wajahnya dan itu berhasil membuat Moni menjauhkan wajahnya dari Sungyeol.

"Yeol-"

"Ya, aku tau, aku tau. Tapi apakah sahabat tak boleh saling sayang?" Tanya Sungyeol dengan smirk di bibirnya, Moni menatap kedua netra tersebut dengan lekat. Ada apa dengan pria itu?

"Aku tak mengerti. Kau bilang kau mencintaiku, tapi kau bilang kau ingin kita hanya bersahabat, ketika kutanya kau menjawab karena kau akan segera menikah dengan Lay, begitu juga aku yang akan segera menikah dengan Yuju." Gerutu Yeol panjang lebar yang pada akhirnya diakhiri dengan senyuman paksaan, bukan hanya itu kedua matanya juga berkaca-kaca. "Apa kau permainkan aku?" Tanya Sungyeol mencoba untuk tersenyum.

Moni terdiam, kedua matanya mulai bergetar saat melihat kedua mata Sungyeol yang menusuk di kedua netranya.

BUK! Terdengarlah suara pukulan yang terdengar nyaring dan menusuk di telinga. Sungyeol memukul tembok dengan menggunakan tangan kanannya, membuat Moni yang terkejut lansung menutup kedua matanya.

"Aku sudah lelah Moni-ya, aku sudah memikirkan ucapanmu itu, aku sudah memikirkannya berulang kali! Berhentilah permainkan aku!" Bentak Sungyeol tepat di telinga kiri Moni, kedua mata Moni benar-benar terbuka lebar, jantung gadis itu hampir copot karena sikap Sungyeol yang benar-benar berbeda.

"Berhentilah permainkan aku Moni-ya, Bila kemarin kau tak berpura-pura mengatakan mencintaiku, semua ini tak akan terjadi Moni-ya. Aku sudah lelah." Ungkap Sungyeol yang pada akhirnya melepaskan Moni. Moni benar-benar takut sekali, ia memegang dadanya yang sudah bergerak menggembang dan menggempis.

"Ingat, aku bukanlah Sungyeol yang dulu. Aku bukan lagi Sungyeol yang bisa kau permainkan, aku sudah lelah dengan semua ini Moni-ya," Sungyeol menatap kedua mata Moni dengan lekat, suaranya terdengar gentar.

"Kutunggu kau di mobil." Sungyeol memutar kunci tersebut hingga akhirnya pintu kamar terbuka. Tanpa menunggu lama, Sungyeol berjalan keluar meninggalkan Moni yang masih terlalu shock.

  
 
 
◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆

 
 
 

Sungyeol's POV

Aku tak ingin banyak bicara setelah kemarin ia mengatakan kalau kita lebih baik hanya bersahabat. Aku tak mengerti dirinya.

Ia mengatakan kalau ia mencintaiku, tapi dulu ia mengatakan kalau semua itu hanyalah akting. Jadi, aku harus percaya kalau dia menyukaiku atau tidak?

Kuulangi lagi. Ia mengatakan kalau ia mencintaiku, tapi ingin aku hanya berteman dengannya.

Jadi.. dia ingin kita berteman? Hanya berteman?
Tapi ia mengatakan kalau ia mencintaiku!

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang