Mata Daeyeol membulat setelah ia menerima telfon dari seseorang, tubuhnya bergetar seketika, "Apa yang dia lakukan!" Bentaknya.
Dengan cepat Daeyeol berlari mencari eomma dan appanya. "Eomma! Appa!"
° • ○ ● ° • ○ ● °• ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● °
Suara jam weker terdengar nyaring di telinga Sungyeol membuat pria itu kini membuka matanya. Betapa terkejutnya ketika ia menyadari ia tertidur di lantai, ia memegang kepalanya yang pusing dan juga wajahnya yang sakit. "Apa yang terjadi.."Sungyeol sedikit panik, ia melihat ponselnya dan betapa terkejutnya ketika ia melihat ada 24 panggilan tak terjawab membuatnya lansung menelepom orang tersebut, "Hallo.. Tuan Park?"
"Tuan Lee.. Cepatlah datang kesini, sidang sudah mau dimulai!" Sungyeol terkejut ketika mendengar suara Tuan Park yang setengah memekik, kini ia baru menyadari kalau ia harus pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraianya dengan Moni. Seketika tubuhnya terasa lemas. Kenapa semua ini terjadi..
° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○ ● ° • ○● ° •○ ● ° ○
Sungyeol meremas tangannya, ia benar-benar menyesal karena telat bangun dan itu membuatnya tak sempat berbicara dengan Moni sebelum pengadilan dimulai.Kedua matanya yang bulat terus saja menatap Moni dari samping, hatinya terasa sakit karena ia harus menghadapi kalau mereka akan segera bercerai.
"Baiklah, setelah Nyonya Jung dan Tuan Lee bercerai, maka rumah milik Tuan Lee yang berada di komplek Woollim akan dipindah tangan menjadi milik Nyonya Jung. Karena keduanya masih belum punya anak, maka hak anak tak akan dipakai. Untuk mobil dan juga perusahaan akan tetap menjadi milik Tuan Lee. Setelah resmi bercerai maka segala kebutuhan Nyonya Jung tak akan lagi ditanggung oleh Tuan Lee walau hanya 1%." Satu-persatu Tuan Hakimnya membaca pelan kertas yang berada didepannya itu.
Sekali lagi Sungyeol melemparkan tatapan iba kepada Moni, ia tak bisa melihat raut wajah Moni dengan jelas karena Moni menutup wajahnya dengan menggunakan rambutnya. Ia bahkan memakai kaca mata hitam dan itu membuatnya tampak aneh dari biasanya.
Sementara Moni, gadis itu mencoba menahan air matanya. Ia bersyukur karena dirinya pintar hingga ia kedapatan untuk memakai kaca mata hitam agar matanya tak tampak lembab. Jujur saja ia tak bisa tidur dan terus menangis kemarin malam. Ia menyesal dengan ucapannya, namun apa dayanya, ini semua demi kebaikannya dengan Sungyeol.
"Sungyeol-ah.." Air matanya tiba-tiba saja mengalir keluar dari pelupuk matanya, sesegera mungkin Moni lansung menghapusnya agar wajahnya tak terlihat basah.
"Baiklah, saya akan mengetuk tiga kali dan Nyonya Jung dan juga Tuan Lee akan resmi bercerai, satu.. dua.."
° • ○ ● ° • ○ ●° • ○● ° • ○ ● ° • ○● °
Tepat saat ini Daeyeol ngebut di tengah jalan, mobil yang dikendarainya itu dipenuhi oleh dirinya, eomma-appanya, dan juga nyonya-tuan Jung."Cepat Daeyeol-ah!" Perintah Nyonya Lee yang sudah berkeringat dingin.
Daeyeol yang juga sudah panik pun menggangguk kepalanya, "I-Iya.." Kini ia mempercepat laju mobilnya.
° • ○ ● ° • ○● ° • ○ ● ° • ○● ° •○ ● ° •
Tepat saat ini semua orang keluar dari ruang pengadilan. Bukan Pengacara Park yang dicari oleh Sungyeol, namun Moni-lah yang dicari olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love
FanfictionMarried Without Love Jung Moni, gadis pekerja keras itu terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tak ia kenal, Lee Sungyeol namanya. Pernikahan yang dipaksa itu sebenarnya ditentang oleh Moni dikarenakan ia terlah berjanji dengan seseorang yang...