Beberapa tahun yang lalu..
Murid-murid di kelas 12-3 berbondong-bondong duduk di barisan depan, salah satu pria yang duduk paling depan maju untuk menutup lampu.
Saat itu, sebuah film berjudul 'A Little Thing called Love' ditampilkan melalui proyektor.
Lain dengan kebanyakan murid yang berbondong-bondong duduk di depan, Xiumin malah duduk di paling belakang.
"Young, numpang duduk yaa.." Xiumin menarik bangku di sebelah Minyoung lalu duduk disana.
"Kenapa kau malah duduk di belakang?" Tanya Minyoung heran.
"Duduk di depan terlalu silau, aku tak suka. Lalu kau sendiri, mengapa tak duduk di depan saja?" Tanya Xiumin kembali.
Minyoung tersenyum, sembari menaikan kaca matanya, "Kan aku memang duduk di belakang."
"Yaa, kenapa tak mau pindah ke depan, itu maksudku." Tanya Xiumin yang membuat Minyoung kembali tersenyum.
"Aku tak suka sempit-sempitan di depan, lagi pula di depan panas, disini kan ada AC." Jawab Minyoung sembari tersenyum.
Xiumin menggangguk-anggukan kepalanya, menurutnya jawaban Minyoung masuk akal juga. Hingga akhirnya mereka berdua pun fokus ke filmnya.
-oOo-
Minyoung meremas roknya, dia benar-benar tak tahan lagi, air matanya benar-benar sudah mau mengalir keluar dari pelupuk matanya.Ia mengigit bibir bawahnya, mencoba membuat usaha agar air matanya tidak mengalir keluar.
"Sial, inilah kenapa aku lebih suka duduk di belakang seorang diri." Batinnya.
Minyoung tak tahan lagi, air matanya akhirnya mengalir keluar.
Ia benar-benar tak dapat menahan diri untuk tidak menangis setelah melihat Sang Pemeran Utama di layar film tersebut menangis.
Minyoung diam-diam menghapus air matanya. Ia tak bisa melakukannya dengan cepat karena ia memakai kaca mata, jadi ia lebih memilih berpura-pura meletakan jari telunjuknya di dekat bingkai kacamata, setelah itu ia lansung menghapus air matanya.
Sial, tak hanya sampai disana, hidungnya tiba-tiba saja meler, membuatnya harus menarik nafas erat-erat. Aish, ini memalukan!
Minyoung menghela nafasnya pelan, ia tak mau menatap layarnya lagi, ini adalah salah satu cara agar ia tidak menangis.
Minyoung merubah pandangannya ke arah Xiumin, betapa terkejutnya saat ia melihat pria itu ternyata ikut menangis.
Siasat Minyoung untuk menahan tangis sedari tadi lansung saja runtuh, gadis itu tersenyum lebar, "Kau.. menangis," ucapnya dengan pelan.
Xiumin terkejut saat Minyoung mendapatinya menangis, lansung saja Xiumin menaruh jari telunjuk di bibirnya, bermaksud menyuruh Minyoung untuk diam.
Entah kenapa itu membuat Minyoung semakin gemes, "Aku bilang yaaa.." Goda Minyoung. "Xiu-"
Xiumin tidak membiarkan Minyoung kesempatan untuk menjerit, ia lansung saja membekap mulut Minyoung dengan menggunakan kedua tangannya.
Secara tidak lansung posisi mereka sangat dekat. Bahkan Xiumin terlihat seperti memeluk Minyoung dari samping.
"S.. Sttt!!" Bisik Xiumin pelan, namun berhasil membuat Minyoung berdebar.
Xiumin pun melepaskan kedua tangannya dari Minyoung, "Kau juga menangis.." Gumamnya pelan.
Minyoung tidak menjawab, mungkin karena jantungnya berdebar dengan kencang.
Xiumin pun mengeluarkan obat tetes dari kantongnya, "Aish, aku taruh obat tetes aja deh, biar orang pikir karena obat tetes." Ucap Xiumin sembari meneteskan beberapa titik obat tetes ke matanya.
Minyoung masih menatap Xiumin dalam diam.
"Kau, stt.. Hanya kita yang tau, okeh?" Gumam Xiumin pelan.
Minyoung yang masih berdebar hanya menggangguk pelan.
Sejak saat itu, Minyoung tak sanggup melihat wajah Xiumin dari dekat, karena ia akan selalu kebayang kejadian tersebut dan itu akan membuatnya berdebar.
Bonus Chapter 3 end
-oOo-
Haloooo
Chap lalu aku bilang g bakal buat punya Minmin couple, tapi entah kenapa aku keingat kejadian aku sama seatmate ku, jadi aku buat dehh chapter ini 😂Pendek sih emang, bahkan aku pikir cuman 200 words, ternyata lumayan laa 500+words 😂
Dah deh sekian, makasii buat yang masi ikutinnnnnnn 〒_〒
Skrg aku bingungnya di next chap, pny Myung-Soo, benerannnnn aku akhirnya udah kedapat solusi! Cumannn.. Aku ga tau gimana cara nulisnya 〒_〒
Aku udah mulai ketik sih, cuman masi aja aneh, jadi aku skip deh buat chap ini dulu, aku udah pengen cerita ini Tamat biar ntar aku ga gitu pusing lagi 😂😂maapppJadiii.. Doain aku next chap cepet beres yaa,kalau bisa sebelum masuk skull karena aku yakin pas masuk skull aku pasti udah sibuk, ntar gantungin kalian lagi 😂😂
Aww aa.. Makasii yaa
Sekiann dluu, sampai ketemu di next chapBuat yang bosan, boleh mampir kee work aku 'Prank Cover Shop'
Disana aku publish beberapa cover buatanku, mana tau kalian suka liat yang begituan, boleh liat-liat, sepi banget soalnya 〒_〒kretek aku #curhat
Masa aku kemarin malam mepet"in waktu buat edit cover buat ramein work disana, yang liat cuman 2, ga ada yang vote hiks 〒_〒bukan ngemis vote sama viewers sih, cuman aku sedih ajaa kok bisa sepi banget, cover" sebelumnya ga sesepi yang terakhir aku publish, makanya galauuuuuuu 〒_〒Awww aa udah dehh
Babaiii aku udah mau bantu papaku ≥﹏≤
Jadiii.. Makasii baut semua yaangg masi nungguin bonus chap nyaaa 〒_〒
Makasii banyakkkAku permisi dulu yaa
Sekiannnn
Salam,
Gby328 (๑¯ω¯๑)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Without Love
FanfictionMarried Without Love Jung Moni, gadis pekerja keras itu terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tak ia kenal, Lee Sungyeol namanya. Pernikahan yang dipaksa itu sebenarnya ditentang oleh Moni dikarenakan ia terlah berjanji dengan seseorang yang...