44. Typhoon

672 43 2
                                    

Pada saat ini Moni dan Sungyeol berada didepan sebuah stand, stand dimana masa depanmu akan diramal oleh seorang wanita paruh baya yang dipanggil dengan nama Madam Witch

"Untuk apa kita disini?" Moni yang dari tadi diam kini membuka mulutnya.

Mendengar pertanyaan Moni yang menurutnya lucu, Sungyeol jadi gemas dan lansung mengacak rambutnya."Tentu saja untuk meramal." Ucap Sungyeol yang disertai dengan cengiran yang khas.

"Untuk apa?" Moni mengernyitkan dahinya dan menatap Sungyeol dengan tatapan ragu.

"Ya untuk meramal, yak.. kau bertanya pertanyaan yang konyol!" Sungyeol kembali mengacak rambut Moni.

"Yak!!! Aku juga tau itu.. Tapi untuk apa meramal? Lagi pula mau ramal tentang apa? Karir?"

"Tentang cinta." Jawab Sungyeol singkat

Entah kenapa Moni tiba-tiba beranjak pergi, secepat mungkin Sungyeol lansung menarik tangannya, "Ah.. Waegeure?" Tanya Sungyeol dengan wajah cemberutnya.

"Untuk apa meramal hal seperti ini? Kau percaya dengan hal-hal seperti ini?" Tanya Moni dengan raut wajah yang tak terbacakan, mendengar itu Sungyeol pun terdiam sebentar.

"Aku sudah 10 kali pergi ketempat seperti ini, dan selama 10 kali itu ramalan mereka sangatlah tepat, jadi tak ada salahnya kalau kita coba," Tanpa mendengar keputusan Moni, Sungyeol lansung menariknya masuk kedalam stand tsb.

Didalam stand tsb sangatlah gelap, hanya lampu berwarna warni yang boleh bersinar, ruangan tsb terlihat sangat horror, apalagi ketika Moni melihat gadis paruh baya yang tak lain ialah Madam Witch.

"Halo.." Suara cempreng dan juga serak keluar dari mulut Madam Witch, Madam Witch lansung mengangkat kepalanya dan matanya yang bulat lansung menatap kearah Moni, entah kenapa Madam Witch lansung sangat antusias.

"Halo Madam." Sapa Sungyeol dengan cengiran yang khas, sementara Moni bersembunyi dibelakang punggungnya. Ia tak berani melihat kearah Madam Witch yang menurutnya terlihat seperti penyihir.

"Hihihihihi.."  Bahkan suara tawa Madam Witch terdengar seperti nenek sihir yang biasanya berada di film Harry Potter. "Duduklah gadis kecil," Ucapnya sembari menunhuk kursi yang ada disebelah Sungyeol.

Karna dipaksa oleh Sungyeol, Moni pun terpaksa duduk di sebelahnya, "Halo Madam.." Ucap Moni dengan ragu.

Mendengar itu Madam Witch kemabli tertawa dan itu membuat bulu kudu Moni lansung naik semua, suara tawa Madam Witch benar-benar mengerikan. Benar-benar seperti suara tawa nenek sihir.

"Baiklah.. Ada yang bisa kubantu?" Sedari tadi mata bulat Madam terus menatap kearah Moni, entah kenapa ia tertarik sekali pada Moni.
"Aku ingin meramal percintaanku.." Ucap Sungyeol yang sedikit antusias, sedari tadi senyuman yang ada di bibirnya terus memgembang, membuat wajahnya itu terlihat berseri-seri.

"Baiklah.. Bagaimana denganmu?" Tanya Madam Witch yang tengah melihat kearah Moni, lebih tepatnya ia sedang berbicara pada Moni sekarang.

"A..aku, datang kesini hanya untuk menemaninya." Ucap Moni seraya menunjuk kearah Sungyeol, melihat itu sungyeol lansung menyenggol lengannya.

"Yak! Kau juga harus mencoba ramalan ini.. Ramalan seperti ini mujarab sekali loh!" Ucap Sungyeol yang tengah mencoba meyakinkannya.

"Geure.. Apa kau tak ingin meramal? Kurasa jalan hidupmu akan sangat menarik." Ucap Madam Witch dengan senyuman horrornya. Medengar itu Moni lansung menatap kearah Madam.

"A..aku tak tertarik," Ucap Moni sedikit gegabah. Sungyeol melirik kearahnya.

"Moni-ya.." Bujuk Sungyeol.

Married Without Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang